Ide 3 periode CUEKIN AJA! Lbh baik serukan tegakkan kmbli Pancasila&UUD 1945 yg disahkan pd 18 Agustus 1945 scra murni&konsekuen dg benar&baik scara nyata agar TATANAN SISTEM MULA NKRI KEMBALI sbg NEGARA KEBANGSAAN sesuai dg LINTASAN KEBENARAN PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA!
— Agus Kodri (@AgusKodri2) June 19, 2021
MENGINGATKAN! Bung Karno, Presiden RI pertama, nyatakan, “Negara Kesatuan ialah Negara Kebangsaan.” (TUBAPI, hal. 422).
— Agus Kodri (@AgusKodri2) June 19, 2021
INDONESIA BUTUH PEMIMPIN YG LUAR BIASA, BKN YG BIASA!
— Agus Kodri (@AgusKodri2) June 19, 2021
Krisis kepemimpinan Indonesia terjadi sbg akibat krisis etika&moral bangsa yg akut. Krisis penegakan hukum smakin trasa dg ketidak-adilan yg terjadi, krisisnya kewibawaan lembaga negara dan krisis ekonomi tampak di depan mata.
YUK BERFIKIR PENGELOMPOKKAN DATA! Data jd informasi mngikuti konteks bahasan. Dlm konteks kebenaran, data yg berikn info kebenaran absolut dsebut data primer. Sedangkn data yg berikn info kebenaran relatif dsebut data skunder. Ini saat gunakn Pancasila sbg filosofische grondslag?
— Agus Kodri (@AgusKodri2) June 20, 2021
Maret 1924 jatuhnya Ustmania, sbg awal era mulkan jabariyan (penguasa yg memaksakan kehendak). Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT mengutus bagi umat ini pd setiap pengujung 100 tahun ada seorang yg memperbarui agamanya.” (HR Abu Dawud). Orang2 beriman ber-siap2-lah!
— Agus Kodri (@AgusKodri2) June 20, 2021
Thread by @alvinyudistira: Hendrajit: Saya kira kembali ke UUD 1945 bukan langkah taktis, justru strategis. Seringkali terperangkap pada dekrit atau makar, itu ekses dari cara pandang bahwa kembali ke uud 45 itu ta...… https://t.co/uWIc20We8R
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) June 9, 2021
Hendrajit: Ini mantra buat mengkontra mitos dan tahayul:
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) June 6, 2021
Jd, kesetiaan kt selalu pd prinsip, dan bkn pd pribadi. Orang hanya perwujudan, ilustrasi prinsip2. Jika prinsip2 itu ada, ribuan orang akan datang.
(Swami Vivekananda)
11:25 PM, 6/6/2021https://t.co/U799X37Wbw
Persoalan kredibilitas dan kepercayaan yang semakin luntur. Niat ke kiri -- kata2 ke Utara -- tindakan ke kanan ๐
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) June 20, 2021
You can't lead with such continuum of flip-flop ๐ pic.twitter.com/p60PbqttlC
Logika ngawur .. Menghianati amanah reformasi dan konsitusi https://t.co/Zs0q86QZNl
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) June 20, 2021
Quo Vadis Konstitusi UUD 1945 ?https://t.co/TjbQBYLt6o
— Imdly (@Im00568047) June 20, 2021
Pasangan Kuat ...........
— Agus Susanto II (@Cobeh09) June 20, 2021
Pilpres 2024 pic.twitter.com/NIxp3hUsHr
Sobat, Mbak You Ramal Sosok Presiden Setelah Jokowi, Disebut Akan Beri Indonesia Kemakmuran. "Menurut Mbak You, sosok presiden pengganti Jokowi ke depannya akan berikan kemakmuran bagi negara Indonesia". Kita aminkan ya sobat semesta.https://t.co/WCL0W8CtfI lewat @terkinidotid
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) June 20, 2021
Sy yakin para anggota DPR ini TIDAK mewakili pandangan konstituen mereka dlm usulkan ide parah itu. Pemilihan Presiden oleh MPR (bukan lagi oleh rakyat) pasti akan kembalikan politik uang& politik transaksional dlm demokrasi ๐ฎ๐ฉ, apalagi dgn maraknya kasus korupsi di DPR.
— Dino Patti Djalal (@dinopattidjalal) June 21, 2021
Karenanya, nama2 anggota DPR ini perlu diketahui publik agar konstituennya tidak lagi memilih mereka utk masa jabatan selanjutnya. Ironis kalau ada anggota DPR yg justru renggut & rusak demokrasi dari anak2 kita yg akan mewarisi๐ฎ๐ฉ ke depan.
— Dino Patti Djalal (@dinopattidjalal) June 21, 2021
Agus Kodri @AgusKodri2: ... kmbli Pancasila&UUD 1945 yg disahkan pd 18 Agustus 1945 scra murni&konsekuen dg benar&baik scara nyata agar TATANAN SISTEM MULA NKRI KEMBALI sbg NEGARA KEBANGSAAN sesuai dg LINTASAN KEBENARAN PERJALANAN SEJARAH BANGSA INDONESIA!https://t.co/l7Zu9CjKlL
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) June 21, 2021
Agus Kodri @AgusKodri2: https://t.co/uSs37BD50f
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) June 21, 2021
Agus Kodri @AgusKodri2:
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) June 21, 2021
DEMOKRASI DG PENETAPAN JUMLAH SUARA: Tindakan Anarkis Secara Sistemik.
Persatuan Indonesia sbg konstanta NKRI secara terus menerus akan dihancurkan oleh mereka yg menghendaki NKRI hancur.... https://t.co/FVNAFTbsb3
Voting itu metode kuantitatif
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) June 21, 2021
Hikmat Kebijaksanaan dlm Permusyawaratan Perwakilan itu kualitatif, bukan hitungan banyak2an/majoritas
Contoh metode Kualitatif:
1. Meski bahasa melayu minoritas, tp jd bahasa persatuan
2. Maluku minoritas, tp disepakati: Ketuhanan YME
3. Meski ... pic.twitter.com/u8ZeDPdSrs
Akhir 1997, Soeharto sudah tidak ingin jadi Presiden lagi 1998 karena sudah: “TOP (Tua Ompong Peot)”. Tapi penjilat2 disekitar Soeharto, termasuk Harmoko, membujuk Soeharto maju lagi. Buntutnya Soeharto jatuh sebulan stl terpilih kembali, terjerembab. Para penjilat kabur ๐ https://t.co/A7BBFztgYx
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) June 21, 2021
Yang perlu itu kembali ke yg UUD1945 yg asli
— MOSLEM (@SaveMoslem1) June 21, 2021
Mantap๐๐ https://t.co/6rQDymWlpt
Di Podcast Refly Harun, LaNyalla Bicara Kaitan Presidential Threshold dengan Isu Oligarki // @DPDRI @LaNyallaMM1 @ReflyHZ @Info_DPDRI @lanyalla_update @LaNyallanewshttps://t.co/Hz4IEeLMFy
— Isa Kurniawan (@isakurniawan84) June 21, 2021
Oligarki kekuasaan akan tumbang di Indonesia bila “Lumbung” (sbg satu Ukuran di dalam Dimensi Pancasila) dibangun secara sistemik di seluruh wilayah NKRI.
— Agus Kodri (@AgusKodri2) June 21, 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar