Rabu, 28 April 2021

Jusuf Mahdi: Esensi Wawasan dan Doktrin Pertahanan - Keamanan Negara sebagai Pemberdayaan Industri Nasional yang Berkemampuan, Berkualitas, dan Mandiri

[10:20 PM, 4/28/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️ ESENSI WAWASAN DAN DOKTRIN PERTAHANAN - KEAMANAN NEGARA SEBAGAI PEMBERDAYAAN INDUSTRI NASIONAL YANG BERKEMAMPUAN, BERKUALITAS DAN MANDIRI ❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Ir.Jusuf Mahdi, MM.

Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang terdiri dari beribu pulau dengan 3/4 bagian  terdiri dari laut, dihuni beratus suku bangsa, dengan adat dan budaya yang sangat berbeda-beda

Dengan niat dan tekad yang sama maka dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai komitmen yang utuh, maka lahirlah kesatuan sebagai Bangsa, Tanah Air dan Bahasa yang satu yaitu INDONESIA.

Dalam proses selanjutnya dalam berbangsa dan bernegara adalah Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945 dan pembentukan negara melalui UUD pada 18 Agustus  1945 sehingga  tegaklah dengan kokoh kedaulatan dalam berbangsa dan bernegara

Kedaulatan negara sangat menentukan tentang wawasan pertahanan dan keamanan negara guna melindungi tumpah darah dan bangsa Indonesia.

Para founding father sangat menyadari bahwa fungsi maritim sangat menentukan eksistensi bangsa dan negara, maka digagas Wawasan BAHARI kemudian disempurnakan menjadi  Wawasan Nusantara Bahari yang berorientasi pada Maritime  Vision

Dengan pergantian kepemimpinan ke Orde Baru yang dipimpin oleh Pak Harto yang jenderal AD, maka bergantilah visi menjadi  berorientasi kepada Continental Orientation,  dan wawasan  SISHANKAMRATA menjadi pedoman dan sistem pertahanan dan keamanan negara.

Penentu dalam keberhasilan eksistensi bangsa dan negara adalah kekuatan dan daya tahan bangsa dan negara  dalam aspek dan bidang kehidupan yang dikenal sebagai Ketahanan Nasional (,TANNAS) yang berisikan Ideologi, Politik, Ekonomi Sosial, Budaya, Ilmu Pengetahuan, Teknologi,  Militer, Pertahanan, Keamanan.

Sejak orde baru dengan adanya kudeta oleh komunis PKI pada tahun 1965 menyehabkan putusnya kedekatan dengan Uni Soviet sebagai negara komunis. Dan ketika Uni Soviet bubar dan berubah menjadi Republik Federasi Russia yang tak lagi komunis, hubungan kedekatan belum seperti dahulu
Pasokan alut sista dan suku cadangnya yang berasal dari Uni Soviet sudah terhenti dan digantikan oleh peralatan dari blok Barat dalam jumlah terbatas dan tidak  baru

Dari isi Tannas, yang terkait dengan Sistem Pertahanan dan Keamanan dan juga Wawasan Hankamneg  maka   akan dapat dilakukan prioritasi pemberdayaan potensi elemen  industri strategik untuk sistem alat utama sistem persenjataan untuk TNI sebagai komponen pertahanan - keamanan bangsa dan negara

Tetapi dengan situasi dan kondisi saat orde  baru, orde Reformasi sampai saat ini, dimana WAWASAN dan Doktrin HANKAM  tidak jelas arah dan sasarannya maka  pemberdayaan potensi industri strategik juga sulit untuk diprioritaskan  sebab menyangkut apakah mana yang lebih diutamakan, bagi AD, AL ataukah AU.

Kita tahu bahwa kita memiliki industri strategik yaitu PINDAD, DIRGANTARA INDONESIA dan PAL, serta beberapa BUMN penunjang seperti KRAKATAU STEEL,  TELKOM, dlsb, dimana dahulu digagas oleh Bung Karno sebagai industri untuk pemberdayaan, pengembangan dan pembangunan alut sista TNI

Memang tidak mudah untuk membuat industri itu langsung jadi, berkemampuan,  mandiri sebab harus kerja sama dengan negara maju untuk alih teknologi dan ilmu pengetahuan

Jika kejelasan tentang wawasan dan doktrin Hankamneg ada, maja bidang lain dapat diikut sertakan sebagai komponen bantuan dan penunjang.

Kita tidak menyepelekan bidang industri yang lain, sebab  hasil samping dan hasil ikutan dari industri strategik alutsista dapat menunjang industri yang lain

Maka sinergitas dari berbagai industri yang ada di tabah air akan menjadi  kekuatan nasional yang kokoh dan mampu menghadapi tantangan masa depan. Tetapi iangan  dilupakan bahwa semua keberhasilan itu tergantung pada watak dan karakter SDM yang harus bersih, jujur dan amanah dalam tatanan clean government and good governance yang berpegang teguh kepada cita-cita dan tujuan kemerdekaan yang telah diteguhkan dalam Pembukaan UUD 1945

Mari berkarya nyata dalam satunya kata dengan perbuatan, diiringi ketakwaan kepada Allah SWT sehingga Rakhmat dan barokahNya  terlimpah kepada kita semua. Aamiin ya rabbal alaamiin

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️❤️๐ŸŒท๐ŸŒท๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ
jmahdi,vssmatc,sby, 29042021

Selasa, 13 April 2021

Jusuf Mahdi: Ramadhan Adalah Waktu Dan Kesempatan Terbaik Untuk Menata Watak Dan Karakter Bangsa

[9:51 PM, 4/13/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน RAMADHAN ADALAH WAKTU DAN KESEMPATAN TERBAIK UNTUK MENATA WATAK DA.N KARAKTER BANGSA ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน❤️

Ir. JusufMahdi, MM.

Ramadhan adalah bulan penggemblengan bagi umat Islam. Karena Allah telah menentukan bahwa ibadah puasa adalah untuk meningkatkan ketakwaan manusia kepada Tuhannya.

Ramadhan adalah bulan revolusi karena dalam waktu singkat hanya sebulan manusia harus dapat menata diri, mengevaluasi diri, dan  memanajemen watak dan karakter agar bisa menjadi muslim yang berakhlaqul kariimah, yang berkriteria mulia, berkualitas lahir bathin dalam berkehidupan, santun dan peduli kepada sesama.

Selama Ramadhan kita harus mengevaluasi nafsu yang lebih mengutamakan duniawi sehingga dapat .menghilangkan kendali kita terhadap kebajikan, kebaikan dan kebenaran

Pembinaan watak dan karakter bangsa (Nation character building) adalah kunci utama kesuksesan bangsa dan negara. Jati diri yang bersih, jujur dan amanah akan membentuk sistem manajemen pengelolaan negara dengan bentuk clean government and good governance yang akan dapat mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan sesuai amanah yang tersurat dan tersirat pada Pembukaan (Preambule) UUD 1945

Dalam situasi pandemi saat ini dimana kegiatan masyarakat lebih fokus kepada eksistensi pribadi maka sangatlah tepat bila setiap diri mencermati dengan cerdas dan cermat dalam menempa diri dengan inti, essensi dan hikmah ibadah ramadhan yang dilakukan di seluruh dunia yang berlaku universal

Dengan kondisi ini maka getaran frekwensi ketakwaan manusia yang terpancar dari muka bumi sangatlah besar yang akan sampai ke hadirat Allah SWT.

Sebuah langkah manusia dari seluruh dunia yang terpadu dalam satu tekad dan niat yang dahsyat dan menjadi power yang tak terbendung

Maka inilah saat yang tepat untuk secara radikal berbenah diri, baik sebagai pribadi ataupun sebagai bangsa yang menginginkan hidup bahagia dan sejahtera dalam ridho dan barokah Allah SWT

Segala puji syukur bagi kita yang masih dikaruniai Allah untuk bisa bertemu dan melaksanakan ibadah ramadhan tahun ini.

Semoga bangsa ini segera keluar dari keterpurukan dan dapat mengatasi segala masalah yang timbul saat ini dan ke depan.

Dharma Bhakti  terbaik putra bangsa ditunggu oleh Ibu Pertiwi
Ayo berkarya nyata, kita punya nyali untuk menghadapi tantangan

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️
jm,vssmatc,any,14042021

Jusuf Mahdi: Penempatan Sistem Early Warning Di Masa Lalu Sebagai Pembanding Untuk Masa Sekarang dan Ke Depan

[11:50 AM, 4/13/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐ŸŒน๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ PENEMPATAN SISTEM EARLY WARNING DI MASA LALU SEBAGAI PEMBANDING UNTUK MASA SEKARANG DAN KEDEPAN. ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน❤

Ir. Jusuf Mahdi, MM

Pada tulisan saya yang terdahulu dibahas tentang sistem yang antisipatif terhadap tantangan masa depan.

Di masa lalu para petinggi TNI dan instansi terkait telah mempersiapkan sistem yang terpadu,  terintegrated dan sinergis dalam pertahanan NKRI.

Early warning radar di jaman Bung Karno yang menggunakan peralatan dari Uni Soviet dipasang di Sabang, Mentawai, pesisir timur Sumatera, Lampung, Cilegon, dll untuk mengawasi dan memantau samudera Hindia, yang dapat menjangkau sejauh 350 mil.  Kedatangan pesawat dan kapal laut yang menggunakan Samudera Hindia menuju selat Malaka dan selat Sunda dapat segera  terpantau. Di Jawa penempatan Early Warning  Radar adalah di Teluk Parigi, Cilacap, Malang Selatan pantai Purboyo, Bali, Kupang dll yang dapat memantau sampai ke Australia. Sedang di wilayah Utara ditempatkan di Natuna,  Nunukan,  Morotai, Halmahera, Tanjung Pinang, Sulawesi dll untuk memantau Laut Gina Selatan dan samudera   Pasifik juga samudera Atlantik.

Maka wilayah kedaulatan NKRI dipagari oleh sistem pemantau yang canggih

Di setiap setasiun pemantau early warning system itu juga dilengkapi meriam penangkis serangan udara (PSU)  paling tidak kaliber 57 mm yang sanggup mengcover  wilayah udara dan laut dari pihak luar yang ingin melakukan kegiatan intervensi ke wilayah NKRI.

Di Jawa Timur ada di Ujung Pangkah, Purboyo, Sambilangan Bangkalan, ujung timur pulau Madura pantai Lombang, dll

Ketika terpantau gerak mencurigakan maka informasi dari setasiun pemantau diteruskan ke markas AU dan AL yang langsung bereaksi mengirim kekuatan tempur untuk melakukan covering awal

Saat itu AU memiliki jet tempur MIG 17, sebagai kekuatan utama dan AL memiliki pesawat Illusyn TU 21 pembom  jarak jauh sekaligus patroli maritim

Seiring dengan perubahan kekuasaan  dimana orde Baru dibawah kepemimpinan pak Harto telah mengambil kebijakan bahwa wawasan Indonesia adalah menitikberatkan kepada visi kontinental dari visi maritim yang dipakai orde sebelomnya, apalagi pak Harto adalah seorang petinggi AD,  dan terputusnya hubungan dengan blok Timur, Uni  Soviet    karena adanya pemberontakan PKI sehingga ideologi komunis dilarang di Indonesia, maka akut sista pesawat udara dan kapal perang sudah tak lagi mendapat pasokan suku cadang sehingga dilakukan kanibalisme untuk mempertahankan beroperasinya alut sista tersebut. KRI Irian, destroyer dan fregat yang bertenaga uap lumpuh, kekuatan tempur militer Indonesia yang semula terkuat di Asia Tenggara dan ditakuti oleh pihak lawan, kini menjadi macan ompong.

Perubahan visi tersebut membawa perubahan kepada sistem pertahanan Indonesia, yang lebih berorientasi kepada pertahanan daratan / internal concept, dengan doktrin SISHANKAMRATA (Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta)

Hal ini membawa perubahan yaitu dengan dimasukkannya Polri sebagai bagian dari militer dan  dibentuklah ABRI yang memiliki konsep Dwi Fungsi, dimana ABRI bisa masuk dalam ranah politik dengan menempatkan personil ABRI di tatanan pemerintahan, baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif

Hal tersebut ada positif.dan negatifnya.  Di satu sisi penempatan personil ABRI diseleksi dengan ketat, ditatar dengan materi yang terkait sosial politik, dan ditempatkan di daerah yang sesuai perkembangan situasi dan kondisinya.

Namun negatifnya adalah bahwa ABRI terlalu dalam masuk ke ranah politik dan pemerintahan senhingga seolah-olah semua lini DIKUASAI ABRI.

Hal lain adalah lemahnya sistem pemantau early warning kita sehingga wilayah kedaulatan NKRI dapat dimasuki dengan mudah, antara lain masuknya kapal penangkap ikan asing yang mencuri ikan di wilayah perairan  Indonesia, illegal logging, masuknya narkoba, imigran dan TKA, dsb.

Kelemahan sistem  pertahanan kita makin parah dengan dijualnya Indosat, dilepasnya pulau terluar  Sipadan dan Ligitan dan tidak dioperasikannya lagi berbagai setasiun early warning yang tersebar di berbagai tempat dan daerah

Di era reformasi ini sistem HANKAMBEG  semakin amburadul, dengan keluarnya Polri  dari ABRI, dan berkedudukan langsung dibawah presiden, T.NI yang tidak jelas tentang penggunaan kekuatannya, pelaku makar yang hanya dikategorikan pelaku kriminal, menjadikan TNI kehilanysn perannya sebagai bhayangkari bangsa dan negara

Masih banyak lagi bahasan yang tidak mungkin diungkapkan di media terbatas ini. Tapi yang jelas kita harus secara radikal merubah diri dan membenahi wawasan agar mampu menghadapi dan menjalani masa depan demi generasi  penerus kita.

Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum bila kaum itu tidak merubahnya sendiri

❤️๐ŸŒน๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒป๐Ÿ’๐ŸŒท๐ŸŒธ๐Ÿ‘

jm,vssmatd,sby,13042021

Minggu, 11 April 2021

Jansen Boediantono @BahlulGuru: Sabda Selon Genggong (10)

https://mojokstore.com/wp-content/uploads/2019/02/Zaman-Edan.jpg [12:29 PM, 4/11/2021]
Jansen X1: SABDA SELON HABIB GENGGONG ( 10 )
By Habib Jansen Boediantono / Tuan Guru Bahlul

Sabda selon kali ini mengingatkan telah datang suatu zaman dimana  pemimpinnya besar karena disablon dibulan. Banyak rakyat mabok  dicekok  kekuasaan. Mereka ramai - ramai mengelukan sang pemimpin, akhirnya sang pemimpin  rajin  kesalon ketimbang bercermin.

Bumi gonjang ganjing, langit kelap kelip, kehidupan jungkir balik.

Kebenaran menjadi barang mahal, kegelapan menjadi alat penerang dan kaum cendekia menjadi pemandu sorak kekuasan. Maka ketika sang pemimpin kentut  sontak mereka memberi catatan, " Pemimpin kita sedang mengeluarkan kebijakan yang tepat untuk negeri ".

Gegap gempita puja puji membuat sang pemimpin keluar orbit. Ia tak mampu lagi menapakan kaki dibumi. Setiap hari ditengah utang negeri melangit,  dengan senyum khas ia menyapa rakyatnya, " Piye kabare ? Enak tenan jaman ku toh ? "

Sabda selon kali ini hendak mengingatkan :

" Telah datang zaman edan, suatu zaman dimana orang  tak edan hidup tak nyaman. Tapi senyaman - nyamannya orang รฉdan, lebih nyaman lagi  orang edan yang punya kekuasaan".

Jusuf Mahdi: Sistem Early Warning NKRI Yang Antisipatif Terhadap Tantangan Masa Depan

[9:05 PM, 4/10/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️ SISTEM EARLY WARNING NKRI YANG ANTISIPATIF TERHADAP  TANTANGAN MASA DEPAN๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Saat akhir-akhir ini telah terjadi beberapa kali masuknya alut sista asing berupa drone, pesawat tanpa awak, sea glider, kapal selam mini tak berawak, pesawat tempur yang masuk berkeliaran di wilayah kedaulatan NKRI tanpa diketahui, yang mungkin melakukan kegiatan mata-mata dan  pemantauan dan pengumpulan data intelijen situasi dan kondisi kekuatan bangsa dan negara.

Dari hal diatas kita tahu betapa lemahnya sistem pemantau (early warning sistem)  kita, sehingga baru diketahui saat sudah terjadi (jatuhnya drone, terdampanya sea glider,, kapal riset cina yang ketahuan masuk, pesawat tempur asing dsb)  yang disangkal oleh pemerintah bahwa itu bukan kegiatan mata-mata tapi riset meteorologi, iklim, oceanografi dll.

Sebenarnya hal yang serupa sudah terjadi sejak era orba, dimana saat itu kapal perang asing dengan mudah tanpa terpantau memasuki dan menggunakan  ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) dengan bebas untuk kegiatan mereka

Wilayah kedaulatan NKRI meliputi laut sampai ZEE, wilayah daratan, wilayah dirgantara yang harus dijaga dengan sistem pertahanan dan keamanan  yang canggih

Dari hal ini kita harus mengevaluasi, menata ulang sistem HANKAMNEG   yang kita gunakan.
Tentunya pemetaan masalah, perkembangan trend dll harus dicermati secara cerdas dan seksama

Dari sini akan dirancang sistem , doktrin, program dan rengiat untuk menghadapi AGHT

Kelemahan sistem deteksi kita semakin parah saat orde reformasi dengan dijualnya satelit Indosat, lepasnya Ligitan dan Sipadan sebagai pulau daerah terluar, yang sebenarnya  dapat digunakan sebagai setasiun pemantau dengan membangun peralatan atau setasium early warning system disana

Musuh datangnya dari luar melalui laut dan didukung kekuatan udara yang diangkut dengan kapal induk yang dikawal  ketat oleh kapal perang tempur berbagai jenis

Sistem deteksi harus berkemampuan memantau apapun yang datang melalui laut dan udara, maka pemanfaatan sistem pemantau tsunami yang ditebar di berbagai titik di lautan  wilayah Indonesia dapat dipadukan dengan sistem early warning, sedangkan berbagai pulau kecil terluar dapat dibangun sistem radar early warning yang berkemampuan memonitor sampai ZEE.

Disinilah kerja sama antar instansi yang terpadu, terintegrated dan sinergis dalam memperkuat sistem pertahanan dan keamanan bangsa dan negara.

Sistem early warning ini juga dapat digunakan memantau masuknya kapal illegal yang membawa narkoba, TKA illegal, dab yang dapat menghancurkan bangsa dan negara di berbagai aspek dan bidang kehidupan

Yang  harus dilakukan saat ini adalah mengevaluasi SISHANKAMNEG dan wawasan serta doktrin pertahanan dan keamanan kita

*Tentunya diperlukan pembahasan yang cerdas, komprehensif dan mendetail tentang rencana pembuatan sistem tersebut. Dan ini harus segera dilakukan sebelum semua jadi terlambat.

Semoga tulisan ini bisa menjadi masukan yang dapat ditindaklanjuti oleh Kemhan, TNI, dll.

๐ŸŒน๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ’๐ŸŒธ๐ŸŒป๐ŸŒท๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

jmahdi, vssmatc,sby, 10042921

Jumat, 02 April 2021

Jansen Boediantono @MasUdiantono @BahlulGuru: Tinggalkan Demokrasi, Bangkitkan Musyawarah (Sebuah Catatan Filsafat)

[9:09 PM, 4/2/2021]
Jansen Boediantono: TINGGALKAN DEMOKRASI, BANGKITKAN MUSYAWARAH
( sebuah catatan filsafat )

By Habib Jansen Boediantono / Tuan Guru Bahlul

Pancasila menempatkan manusia sebagai qua talis, lepas dari keadaan tertentu pada situasi konkret.

Mukadimah diatas hendak mengingatkan, manusia hadir didunia dalam ruang tak kosong tapi bersama - sama orang lain dalam hubungan Liebendes Mit-sein, relasi " Aku - Engkau " yang bersifat dialogis dan saling menghormati. Untuk itu manusia harus mengakui keberadaan orang lain sebagai engkau, sebagai bentuk penghormatan pada subjektivitas sesama. Inilah relasi antar manusia sebagai langkah awal peradaban yang akan dibangun pancasila melalui hak suara ( hak berpikir ).

Konsepsi dasar peradaban tersebut pun luluh lantak akibat demokrasi. Hak suara difaitaccompli oleh komunikasi monolog menjadi hak pilih. Relasi “ Aku – Engkau “ mengalami penciutan signifikansi, terjatuh menjadi relasi ( meminjam istilah Martin Burber ) “ Aku Itu “. Manusia dalam demokrasi akan cenderung memperlakukan orang lain sebagai objek yang bisa dimanipulasi dan dijadikan alat

Dan kini kita menyaksikan demokrasi membuat orientasi nilai - nilai kehidupan pragmatis, materialiatis , dengan tolak ukur serba kuantitatif, secara telanjang bulat telah menjajah cara berpikir anak - anak bangsa. Situasi seperti ini sangat membahayakan karena akan melahirkan sikap hidup yang kerdil, tertutup dan relasi antar manusia menjadi sangat manipulatif

Inilah bahaya latent demokrasi. Atas nama demokrasi, tibalah bangsa indonesia pada sebuah peradaban dimana manusia tergerus proses dehumanisasi yang begitu rapih dan sempurna sehingga tak pernah menyadarinya.

Untuk mengatasi bahaya latent demokrasi kembali kepada jatidiri bangsa menjadi sebuah keniscahyaan. Bangsa ini harus kembali pada dialog mencari jawab atas persoalan – persoalan yang dihadapi. Dialog bersifat terbuka dan terus berkembang, sampai menemukan hikmah ( ilmu ) kebijaksanaan yang kalis terhadap keragu - raguan. Oleh karena itu dialog memerlukan sikap bersahabat, tidak apriori dan dogmatis. Dalam dialog setiap pihak tidak boleh memanipulasi pihak lain, yang berarti pula pengakuan pada subjektivitas “engkau”. Dialog menuntut penghormatan pada hak suara orang lain.

Dialog mengandalkan komunikasi agar tidak terjadi manipulasi. Pihak – pihak yang terlibat haruslah mengakrabkan diri untuk bisa melihat kelemahan dan kekuatan setiap pendapat. Dengan pengakraban ini tidak berarti pihak – pihak yang terlibat itu lebur identitasnya. Sebagai subjek yang terlibat komunikasi setiap pihak bertahan pada identitasnya masing – masing. Komunikasi dalam dialog merupakan proses saling hubungan yang dikukuhkan oleh ciri – ciri intersubjektif agar terhindar dari manipulasi antara pihak - pihak yang terlibat. Dialog dan komunikasi seperti ini sejatinya merupakan ciri khas kita sebagai sebuah bangsa. Kita sering menyebutnya dengan istilah musyawarah.

Sebagai bentuk penghormatan pada subjektifitas manusia berikut identitasnya dalam musyawarah bisa saja menghasilkan sebuah perbedaan.Tujuan musyawarah bukanlah menghasilkan kata setuju atau tidak setuju melainkan kemufakatan. Kemufakatan merupakan sebuah “ Gesamtperson “, panggilan sosial untuk melakukan kebaktian bersama atau gotongroyong.

Musyawarah menghendaki suara terbanyak dalam menjembatani perbedaan. Suara terbanyak bukanlah pilihan terbanyak, tetapi pikiran - pikiran yang dianggap mampu mendatangkan kemashlahatan dan dapat diterima orang banyak. Suara terbanyak inilah yang menjadi dasar untuk bergotongroyong

Dengan demikian jelaslah sudah yang membedakan musyawarah dengan demokrasi : dalam musyawarah manusia mengadu ide dan gagasan yang hasilnya dikerjakan secara gotong royong untuk mencapai kebaikan bersama, sedang dalam demokrasi adu massa menjadi faktor penentu siapa yang berkuasa dan siapa yang harus menelan kekalahan

[10:13 AM, 4/3/2021]
Jansen Boediantono: Guru besar hukum tatanegara Lo itu pasti lagi kesurupan bro. Sampai hari ini sila ke 4  bangsa ini belom bisa menerapkannya, bahkan di era Suharto.

Filosofi sila ke 4 tsb beda dengan bangsa manapun di dunia. Dalam sila tsb bangsa ini dipimpin oleh  ilmu ( hikmad ) kebijaksanaan yang diperoleh dari musyawarah nya para wakil rakyat ( bukan wakil partai) dan memiliki keberpihakan pada rakyat ( kerakyatan)
๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚



[10:25 AM, 4/3/2021]
Jansen Boediantono: Nih gue sebagai guru besar elmu notok negoro menjelaskan hahaha๐Ÿ‘‡

MENELISIK KESALAHAN SISTEM KETATANEGARAAN SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN UUD45
( Tanggapan atas pernyataan pakar hukum tatanegara Prof. Mahfud MD dan Dr. Refly Harun )
By Habib Jansen Boediantono ( SUNAN BOKEK )

Atas permintaan santri - santri Padepokan Wong Selon Ngayogyakarta, saya akan menanggapi kedua pakar hukum diatas yang menyatakan kedudukan MPR menjadi lembaga tinggi negara sebagai suatu hal yang biasa saja.

Mengacu pada design ketatanegaraan founding fathers, persoalan paling mendasar mulai dari negara ini dibentuk sampai sekarang adalah kegagalan membangun kontruksi MPR yang benar - benar merefleksikan kedaulatan rakyat. Akibatnya, negara tak pernah berdiri tegak diatas kedaulatan rakyat sehingga tak mampu mengimplementasikan kearifan dan kebijaksanaan sebuah bangsa sebagai suatu sistem nilai yang tetap dan terintegrasi, yang mampu mendorong adanya etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Alkisah, suatu hari ditahun 90 an saya ditugaskan pemred majalah mahasiswa hayamwuruk Gunawan Budi Susanto mewancarai kelompok petisi 50. Dengan ditemani sdr sutrasno dan Irsyad Noeri akhirnya kami bertiga terlibat diskusi dengan tokoh - tokoh petisi 50. Ali sadikin pimpinan kelompok tersebut berpendapat ada yang salah dalam UUD45 pasal 2 ayat 1 dimana DPR sebagai lembaga tinggi mengkooptasi MPR sebagai lembaga tertinggi negara. Pasal tersebut juga melahirkan otoritarianisme. Seorang ketua umum atau penentu kebijakan partai melalui kadernya ia ada di DPR, ada diutusan golongan dan daerah, kemudian melalui mekanisme MPR mengangkat dirinya sendiri sebagai presiden. Kejadian ini berlangsung terus sampai era reformasi. Pasal tersebut telah membuat UUD45 mengalami ' semantic error ', malfungsi sistem ketatanegaraan pun terjadi.

Diera reformasi sistem ketatanegaraan semakin bertambah parah dengan adanya amandemen pasal 1 ayat 2 UD45. Kedaulatan rakyat yang diperankan dan difungsikan oleh MPR diatur oleh perundang - undangan dibawahnya. Peran dan fungsi MPR pun hilang yang berarti hilang pula kedaulatan rakyat. Kedudukan MPR direduksi setingkat lembaga tinggi negara. NKRI sebagai negara kebangsaan berubah menjadi negara demokrasi.

Menyisir alur sejarah, bangsa indonesia terlahir lebih dahulu baru kemudian membentuk negara. Alur ini membangun sebuah sistem yang unik dan khas : bangsa indonesia ( rakyat ) adalah pondasi NKRI dengan pancasila sebagai filosopische groondslag, batuan segar tempat pondasi tersebut diletakan agar kokoh menopang beban. Lalu kedaulatan rakyat ( MPR ) adalah pilarnya dan negara menjadi atap. Penghubung antara wilayah negara ( atap ) dengan wilayah bangsa ( bangunan dibawahnya ) kita menamakannnya konstitusi. Inilah sistem NKRI sebagai negara kebangsaan.

Sistem tersebut berubah total setelah adanya amandemen sebagai berikut.

Dalam pasal amandemen kedaulatan rakyat diatur oleh undang - undang. Dampaknya, kekuasaan yang dibentuk partai - partai politik menjadi batuan segar,  NKRI sebagai pondasi dengan konstitusi sebagai pilarnya. Rakyat dibalik menjadi atapnya. Penghubung antara negara dengan rakyat berupa kepentingan. Inilah yang disebut negara demokrasi.

Sistem demokrasi ini mengubah pula fungsi negara. Pada negara kebangsaan, negara hanyalah alat bagi rakyat mencapai tujuan bersama. Dalam negara demokrasi, atas nama negara rakyat menjadi alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan.

Tulisan ini hendak mengingatkan : pasal 2 ayat 1 UUD45 yang asli memiliki kekurangan, melegitimasi kekuasaaan yang sentralistik dan cenderung merusak tatanan etika yang berlaku. Tentu saja amandemen pada pasal 1 ayat 2 juga harus ditinjau ulang karena melegitimasi terselenggaranya sistem demokrasi yang bertentangan dengan sistem musyawarah, serta meniadakan peran serta rakyat dalam membangun aturan dasar bernegara.

Jalan kebijaksanaan harus ditempuh untuk menolak pernyataan kedua pakar diatas dengan menempatkan kembali kedudukan MPR sebagai lembaga tertinggi negara dengan membatalkan amandemen pasal 1 ayat 2 dan  perubahan klausul pada pasal 2 ayat 1 menjadi : MPR adalah wakil rakyat yang terdiri dari perwakilan MPR - MPR diseluruh daerah melalui proses musyawarah rakyat, seperti yang digagas bung karno bahwa sejatinya MPR harus ada diseluruh nusantara.

Bagaimana membangun MPR diseluruh pelosok nusantara yang memiliki peran dan fungsi sebagai kedaulatan rakyat, serta menjadi ruang kearifan dan kebijaksanaan bangsa indonesia, akan ditayangkan pada episode lainnya




[10:40 AM, 4/3/2021]
Jansen Boediantono: MEMBACA TANDA - TANDA ZAMAN (3)
Habib Jansen Boediantono

Hal yang sedang saya renungkan adalah : seandainya ibadah umroh dan haji dilarang akibat kezaliman pada umat Islam sudah mencapai puncaknya maka apa yang terjadi ? lalu bagaimana manusia mengatasinya ?

Bila peradaban manusia bergerak mengikuti arah jarum jam menuju kutub negatif,  ibadah umroh dan haji  melahirkan gerakan thawaf menuju kutub positif.  Bumi pun berjalan sesuai sunatullah. Persoalan besar terjadi, bagaimana kalau kutub positif tiada akibat gerakan thawaf  terhenti ?

Dalam banyak hadist digambarkan akan terjadi anomali alam, berbagai bencana besar melanda bumi.  Lalu apa ikhtiar manusia untuk mengatasinya? Saya akan menjawab melalui ilmu jalasutera

Dari kordinat -  kordinat jalasutera terlihat wilayah nusantara paling dekat dengan planet mars. Itu artinya, mineral emas yang terkandung dinusantara sangat besar.  Rumusan ilmu metafisika kosmologi jalusutera menyimpulkan semakin dekat suatu wilayah dengan planet mars,  semakin banyak mengandung mineral emas.  Dan emas sangat menentukan gravitasi bumi.

Inilah yang membuat nusantara kelak begitu penting untuk menstabilkan bumi bila terjadi anomali.  Kekayaan emas dalam kandungan bumi nusantara harus dikelola dalam bentuk energi cahaya. Dan itu hanya bisa dilakukan dengan menggerakkan ruang kelima ( angka 3 ) dalam jalasutera berupa kesadaran transendental. Manusia indonesia dituntut mengikuti perintah Tuhan,  melakukan kebaktian pada sesama dan bersikap welas asih pada bumi.  Bangkitnya kesadaran transendental ini akan menghidupkan cahaya energi emas untuk menstabilkan bumi.

Bila cahaya tersebut berpendar maka insya allah gerakan thawaf hidup kembali,  bumi  pun bekerja sesuai sunatullah,  kutub positif  kembali terbangun.  Tugas bangsa indonesia untuk memayu hayuning bhawana dimulai

Wallahu a'lam bish-shawabi


Jusuf Mahdi: Menata Pembaharuan Sistem & Hukum Indonesia

[3:20 PM, 4/2/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️ MENATA PEMBAHARUAN SISTEM  HUKUM INDONESIA ๐ŸŒน❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Ir. Jusuf Mahdi, MM

Telah kita ketahui bahwa dengan singkatnya waktu pembentukan sistem manajemen tatanegara maka diadopsilah  sistem hukum kolonial Belanda, dimana sampai berjalan 75 tahun pemerintahan belum ada atau. belum  dibuat  sistem hukum yang asli Berkepribadian  dan Berbudaya Indonesia

Pembuatan tata hukum asli Indonesia harus bersumber pada kompilasi dari berbagai hukum adat dari seluruh suku, daerah dan budaya serta keyakinan agama yang ada dan nantinya diterapkan sesuai situasi dan kondisi setempat tanpa menyimpang dari kaidah pokok hukum yang ada dalam kitab undang-undang dan hukum NKRI

Dalam nilai yang tersurat dan tersirat dalam Pembukaan  UUD 1945 yang telah mencakup faktor internal, lokal, regional, eksternal dan global dalam lingkup tata hukum manusia Indonesia, perlu dijabarkan dalam aplikasi dan implementasi sesuai kepribadian dan budaya bangsa, dimana rasa persatuan, kesatuan, kepedulian dan kebersamaan menjadi  komitmen yang utuh"

Dari alinea 1 sampai 4 bisa kita perinci kaidah-kaidah hukum yang bisa dijadikan dasar hukum perundang-undangan NKRI.

Tentunya untuk penuangan dalam kata-kata kaidah hukum perlu dibuat oleh para pakar hukum perdata, pidana,  administrasi negara,  tatanegara, internasional, laut internasional, cyber crime dsb

Pembahasan dapat melibatkan PT yang memiliki fakultas hukum, terutama pasca sarjana, lembaga hukum  dsb

Mari wujudkan niat baik ini sebagai  sebuah karya besar yang akan menjadi sumbangsih dan Bhakti bagi generasi penerus bangsa dalam menuju tabun emas kemerdekaan bangsa pada 2045 yang akan datang

Semoga Allah SWT memberikan barokahNya kepada kita semua, kepada  bangsa dan negara menjadi negeri yang baldatun toyyibatun  warrobbun ghafuur. Aamiin ya rabbal alaamiin

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️๐ŸŒน๐ŸŒท๐Ÿ’๐ŸŒธ๐ŸŒป๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ
jm,vssmatc, sby, 02042021

Kamis, 01 April 2021

Jansen Boediantono @MasUdiantono @BahlulGuru: Nasehat KH Idham Chalid pada Hasyim Muzadi dkk -Juli 2010

Hasyim Muzadi : Kiai Idham tokoh yang Penuh Kearifan Menyelamatkan Indonesia dari Disintegrasi Nasional

[8:17 PM, 4/1/2021] Jansen Boediantono:
Nasehat KH Idham Chalid pada Hasyim Muzadi dkk

Diawal orde baru Hasyim Muzadi serta aktivis -  aktuvis PMII lainnya menemui KH Idham Chalid,  mengajaknya menuntut demokratisasi pada rezim suharto. Pada pertemuan itu KH Idham Chalid malah memberikan nasehat sekaligus mengungkapkan kekhawatiran pada Hasyim Muzadi dkk. Kekhawatiran  kyai besar yang terkenal penuh kewaskitaan ini menarik untuk direnungi kaum nahdlliyin  : apakah telah  terbukti sekarang ?

" Kita baru saja selesaikan komunis,  sisanya masih panjang. Jangan diminta demokrasi pada saat yang sama. Nanti demokrasi ada waktunya sendiri. Allah menyelematkan satu persatu tidak sekaligus,  demikian menurut imam Athoilah ( pengarang kitab Fushusul Hikam ).  Biarkan pak Harto berkuasa. Setiap zaman ada orangnya dan setiap orang ada zamannya.  Yang saya khawatirkan justru puluhan tahun yang akan datang kita akan menghadapi kemunafikan,  dan saya takut NU tidak mampu menghadapinya karena racun terasa madu "


[8:47 PM, 4/1/2021] Alvin Yudistira:
KH Idham Chalid dan Pencetak Para Tokoh Nasional
- detikNews
Minggu, 11 Jul 2010 13:29 WIB
https://news.detik.com/berita/d-1396884/kh-idham-chalid-dan-pencetak-para-tokoh-nasional


Hasyim Muzadi : Kiai Idham tokoh yang Penuh Kearifan
Senin 12 Jul 2010 22:05 WIB
https://www.republika.co.id/berita/124285/hasyim-muzadi-kiai-idham-tokoh-yang-penuh-kearifan


KH Idham Chalid Dan Pencetak Para Tokoh Nasional
Solopos.com- Minggu, 11 Juli 2010 | 16:03 WIB
https://www.solopos.com/kh-idham-chalid-dan-pencetak-para-tokoh-nasional-29602


Menyelamatkan Indonesia dari Disintegrasi Nasional
Senin 12 Juli 2010 09:47 WIB
https://news.okezone.com/read/2010/07/12/58/351903/menyelamatkan-indonesia-dari-disintegrasi-nasional

[8:59 PM, 4/1/2021] Jansen Boediantono:
HMI dulu pernah mau dibubarkan oleh bung Karno atas hasutan PKI.  Lalu pak kyai bilang sama BK agar HMI jangan dibubarkan karena menjadi tempat kader2 pemimpin muda Islam dan BK pun tak jadi membubarkan HMI

Dari situlah terjadi hubungan dekat pak kyai dengan tokoh 2 HMI seperti Marie Muhammad cs

[9:00 PM, 4/1/2021] Alvin Yudistira:
๐Ÿ‘๐Ÿ™๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...