Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩❤️ SISTEM EARLY WARNING NKRI YANG ANTISIPATIF TERHADAP TANTANGAN MASA DEPAN🇮🇩❤️
Ir. Jusuf Mahdi, MM.
Saat akhir-akhir ini telah terjadi beberapa kali masuknya alut sista asing berupa drone, pesawat tanpa awak, sea glider, kapal selam mini tak berawak, pesawat tempur yang masuk berkeliaran di wilayah kedaulatan NKRI tanpa diketahui, yang mungkin melakukan kegiatan mata-mata dan pemantauan dan pengumpulan data intelijen situasi dan kondisi kekuatan bangsa dan negara.
Dari hal diatas kita tahu betapa lemahnya sistem pemantau (early warning sistem) kita, sehingga baru diketahui saat sudah terjadi (jatuhnya drone, terdampanya sea glider,, kapal riset cina yang ketahuan masuk, pesawat tempur asing dsb) yang disangkal oleh pemerintah bahwa itu bukan kegiatan mata-mata tapi riset meteorologi, iklim, oceanografi dll.
Sebenarnya hal yang serupa sudah terjadi sejak era orba, dimana saat itu kapal perang asing dengan mudah tanpa terpantau memasuki dan menggunakan ALKI (Alur Laut Kepulauan Indonesia) dengan bebas untuk kegiatan mereka
Wilayah kedaulatan NKRI meliputi laut sampai ZEE, wilayah daratan, wilayah dirgantara yang harus dijaga dengan sistem pertahanan dan keamanan yang canggih
Dari hal ini kita harus mengevaluasi, menata ulang sistem HANKAMNEG yang kita gunakan.
Tentunya pemetaan masalah, perkembangan trend dll harus dicermati secara cerdas dan seksama
Dari sini akan dirancang sistem , doktrin, program dan rengiat untuk menghadapi AGHT
Kelemahan sistem deteksi kita semakin parah saat orde reformasi dengan dijualnya satelit Indosat, lepasnya Ligitan dan Sipadan sebagai pulau daerah terluar, yang sebenarnya dapat digunakan sebagai setasiun pemantau dengan membangun peralatan atau setasium early warning system disana
Musuh datangnya dari luar melalui laut dan didukung kekuatan udara yang diangkut dengan kapal induk yang dikawal ketat oleh kapal perang tempur berbagai jenis
Sistem deteksi harus berkemampuan memantau apapun yang datang melalui laut dan udara, maka pemanfaatan sistem pemantau tsunami yang ditebar di berbagai titik di lautan wilayah Indonesia dapat dipadukan dengan sistem early warning, sedangkan berbagai pulau kecil terluar dapat dibangun sistem radar early warning yang berkemampuan memonitor sampai ZEE.
Disinilah kerja sama antar instansi yang terpadu, terintegrated dan sinergis dalam memperkuat sistem pertahanan dan keamanan bangsa dan negara.
Sistem early warning ini juga dapat digunakan memantau masuknya kapal illegal yang membawa narkoba, TKA illegal, dab yang dapat menghancurkan bangsa dan negara di berbagai aspek dan bidang kehidupan
Yang harus dilakukan saat ini adalah mengevaluasi SISHANKAMNEG dan wawasan serta doktrin pertahanan dan keamanan kita
*Tentunya diperlukan pembahasan yang cerdas, komprehensif dan mendetail tentang rencana pembuatan sistem tersebut. Dan ini harus segera dilakukan sebelum semua jadi terlambat.
Semoga tulisan ini bisa menjadi masukan yang dapat ditindaklanjuti oleh Kemhan, TNI, dll.
🌹🇮🇩💐🌸🌻🌷🇮🇩
jmahdi, vssmatc,sby, 10042921
Jusuf Mahdi: Menata Pembaharuan Sistem & Hukum Indonesia https://t.co/z6jCvzJ0fa pic.twitter.com/dv3Ja4V1J9
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) April 2, 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar