[3:04 PM, 1/31/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩🌹 OBROLAN AHAD PAGI, MAU KEMANAKAH KITA
KE DEPAN ❤️🇮🇩
Ir. Jusuf Mahdi, MM.
Berbagai hal yang menyangkut umat Islam di Indonesia banyak menuai
perhatian masyarakat, bahkan sampai ke luar negeri. Sejak
saat kepulangan IB HRS yang disambut meriah ribuan orang, yang tidak
pernah terjadi setelah BK, upaya untuk mengkriminalisasi HRS dengan
alasan kerumunan,dll, penurunan spanduk dan baliho penyambutan HRS,
pembubaran FPI, pembunuhan 6 orang laskar FPI, upaya
penyitaan Ponpes HRS, dan terakhir kebijakan wakaf umat, pembekuan dan
penyitaan asset dan rekening FPI dsb.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa pemerintah menjadikan umat Islam
sebagai bulan-bulanan upaya pengerdilan kegiatan sehingga
ketika terjadi bencana alam dimana-mana yang biasanya FPI yang pertama
kali terjun ke tempat bencana dan melakukan pertolongan kepada
masyarakat terdampak tanpa membedakan agama, suku dll, juga
tanpa banyak diketahui orang, kini masyarakat mempertanyakan
kehadiran mereka.
Tetapi kita sadari bahwa yang paling salah adalah umat Islam
Indonesia sendiri walaupun sebagai mayoritas penduduk negeri ini. Hal
ini dikarenakan hal-hal sebagai berikut :
1. Umat terlalu fokus kepada masalah rohaniah, kalaupun ada di bidang
jasmaniah maka hanya meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dll tapi
tidak di bidang kebijakan berpolitik ketatapemerintahan dan
ketatanegaraan. Kalaupun ada organisasi atau partai, itupun diwarnai
oleh kepentingan duniawi, kekuasaan dan tidak amanah kepada kepentingan
rakyat.
2. Dari keadaan diatas maka tidak ada persatuan, tidak ada kebijakan
politik dalam SATU suara yang memperjuangkan kepentingan umat Islam,
tidak memberdayakan potensi yang ada di masyarakat muslim,
yang meliputi aspek dan bidang kehidupan.
Padahal Allah SWT memerintahkan manusia setelah melakukan ibadah yang
hanya sebagian kecil dari waktu 24 jam, segeralah bertebaran ke muka
bumi untuk berjuang meraih rejeki dan kehidupan.
3. Ekonomi dan keuangan Indonesia saat ini dikuasai
dan berada ditangan para taipan cina yang menguasai dengan
segala cara dari hilir sampai ke hulu. Keberdiaman umat Islam terutama
para pemimpin umat yang tidak berani untuk bertindak amar
makruf nahi mungkar, menjadikan umat Islam lemah. Ulah pemimpin yang
munafik, menjual agama demi duniawi dan kekuasaan dsb semakin
memperpuruk kedudukan, harkat, martabat dan derajat umat yang dijadikan
sapi perah guna kepentingan kekuasaan. Dengan mudah asset umat seperti
dana haji, umrah, wakaf dll diambil dari dipergunakan bukan untuk
kepentingan umat.
Dengan mudah umat dicap radikal, anti toleransi , teroris, anti
Pancasila dan berbagai stigma negatif lainnya.
Inti dan essensi ajaran Islam tentang sistem manajemen pengelolaan
negara (tatapemerintahan dan tatakenegaraan) tidak dipahami dan
dianggap tindakan makar mau mendirikan negara khilafah.
Umat Islam Indonesia secara esensial tidak punya kekuatan,
pengaruh dan daya tawar untuk menentukan kebijakan dan politik negara.
Mereka, orang Islam yang menjadi pemimpin di berbagai strata, lini,
tataran dan tatanan berbangsa dan bernegara tidak lagi konsekwen
menegang teguh inti, esensi dan nilai luhur islami, watak dan karakter,
moralitas dan mentalitas yang Akhlaqul Karimah.
Tidak memahami wawasan islami, visi dan misi yang jauh ke depan dan
tidak punya program yang berorientasi kepada kesiapan generasi penerus
yang akan mengawaki NKRI.
Waktu terus berjalan, kita telah menapaki 75 tahun kemerdekaan bangsa
tetapi selama kurun waktu tersebut umat Islam Indonesia
melalui pemimpin yang lemah dalam akidah Islamiyah
kepemimpinan tidak mampu menjadi penentu kebijakan
berkehidupan.
Sudah waktunya ada perubahan menuju kebaikan, yang mungkin butuh
pengorbanan lahir bathin. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum
bila kaum itu tidak . merubahnya sendiri.
Mari berbuat dan berjuang demi anak, cucu, cicit generasi penerus kita
dengan mengukir dan menorehkan asa dan damba yang bermanfaat bagi
mereka. Semoga Allah SWT mengabulkan doa, harapan dan keinginan kita.
Aamiin ya rabbal alamiin.
🇮🇩🌹❤️🇮🇩🌹❤️🌈
jmvssmatcsby, 31012021
#JASMERAH Ingat & waspada amanat & komitmen Bapak Bangsa: Sumpah Pemuda, Pancasila, Proklamasi, Preambule, UUD45 asli. Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil & Makmur. Terangkat harkat & martabat rakyat & bangsa Indonesia sejajar bangsa2 lain. Pancasila Mercu Suar Dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan
101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...
-
Jika mengacu UU tersebut, maka: 1. Pem abai dlm mncegah masuknya pnyakit (psl 1-1) 2. Pem mmilih opsi PSBB utk mncegah faktor rsiko pnybar...
-
101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...
-
[SALAH] Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% dapat Menghilangkan Virus dan Bakteri di Lubang Hidung Informasi Palsu. Menurut Ahli Patologi, mencuci ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar