Sabtu, 23 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Apakah Perlu Ada Komponen Cadangan Bela Negara Saat Ini dan Ke Depan?

[12:52 PM, 1/23/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩❤️ APAKAH PERLU ADA KOMPONEN CADANGAN BELA NEGARA SAAT INI DAN KE DEPAN?? 🌹🇮🇩

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Dalam UUD 1945 Naskah Asli pada pasal 30 ayat 1 disebutkan : "Setiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara."

Dari hal diatas bentuk bela negara dilakukan jika negara dalam keadaan darurat dll dimana komponen institusi, instansi dan lembaga negara / pemerintahan membutuhkan tambahan personil dll dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT)

Penyiapan komponen cadangan diatur secara profesional melalui UU dengan bentuk penyediaan SDM melalui pengerahan a.l Militer Sukarela, pelatihan tenaga profesional di berbagai bidang seperti kesehatan dan medis, tenaga terlatih khusus, tenaga akhli komunikasi dan elektronik,  penanganan bencana dsb.

Perlakuan terhadap tenaga Komponen Cadangan adalah sebagai tenaga siap pakai yang bisa ditarik dan dikerahkan disaat diperlukan. namun sehari-hari mereka bekerja dan  bergiat sesuai profesinya masing-masing.

Tenaga Komcad dapat menjadi prajurit TNI bila ingin meneruskan bhaktinya melalui lembaga TNI yang tentunya harus menempuh persyaratan khusus yang ditentukan.

Penggunaan tenaga cadangan harus mengantisipasi perkembangan situasi dan eskalasi konflik yang dihadapi negara.  Selama instansi TNI dll masih mampu menangani masalah maka tenaga Komcad tidak dikerahkan.

Dalam menghadapi sikon saat ini tenaga dan kemampuan TNI sebagai garda terdepan dalam menghadapi keadaan darurat belum digunakan.

Fungsi TNI sebagai aspek  Security dan Prosperity belum digunakan secara terstruktur, banyak hal yang menjadi rancu apakah TNI perlu menangani masalah kriminal, masalah yang bukan terkait fungsi TNI sebagai kekuatan penempur dsb. Fungsi TNI sebagai aspek Prosperity adalah menimbulkan rasa aman melalui peran kesejahteraan untuk bumi Pertiwi sebab TNI adalah anak kandung rakyat.

Adanya Wajib Militer di berbagai negara adalah wujud penyiapan tenaga cadangan yang berkelanjutan dan berkemampuan.

Rekrutmen tenaga TNI melalui adanya PK (perwira karier, perwira khusus) dll adalah guna menyiapkan SDM yang profesional di bidangnya.

Tenaga Komcad sudah didata secara lengkap di Kemhan. Maka perlu dipertanyakan mengapa saat ini pemerintah ingin menyiapkan dan merekrut tenaga cadangan. Apakah masalah pandemi covid 19 ini sedemikian gawatnya yang tidak mampu ditangani oleh medis?? Padahal tahapan penanganan pandemi paling berat berupa Karantina Wilayah belum  dilakukan. Berarti belum ada keadaan darurat yang sangat gawat. Maka adalah hal yang aneh bila ada wacana membuat Komcad yang tidak diketahui akan digunakan untuk apa.

Banyak wacana yang dilontarkan pemerintah  ternyata tidak punya konsep dan program  yang jelas, seperti Poros Maritim, ekonomi meroket, mobil nasional Esemka dll yang sampai saat ini tidak ada wujudnya.

Pemahaman tentang bela negara bisa dilakukan melalui sekolah, perguruan tinggi, madrasah, pesantren, Pramuka, OSIS, PMR, organisasi massa, perkumpulan seni budaya dlsb dimana materi dititik beratkan kepada pembinaan watak dan karakter, cinta tanah air, disiplin, teamwork, sifat ksatria, kepedulian terhadap sesama, alam dan lingkungan, serta memiliki cara pandang jauh ke depan dan berwawasan.

Marilah wacana pengerahan Komcad jangan hanya menjadi sesuatu yang tanpa arah yang jelas. Pandangan Moeldoko yang menyatakan BANSER adalah bisa disiapkan sebagai komponen yang dipersenjatai menuai tanya apakah TNI sudah tidak lagi berkemampuan menghadapi musuh? Siapakah musuh yang dihadapi saat ini, datang dari mana, dll. Ini semua adalah tugas badan atau lembaga intelijen untuk mengumpulkan data dan informasi.

Yang jelas di Papua ada pendeklarasian negara Republik Faderasi Papua Barat yang lengkap dengan presiden, angkatan bersenjatanya dll. Apakah itu masih dianggap tindak kriminal dan bukan makar?? Apa tindakan pemerintah dalam menyikapi hal itu??

Semoga kita dapat membuat kebijakan yang cerdas dan berwawasan, karena rakyat mulai bosan dan  tidak percaya lagi dengan rencana yang muluk-muluk tetapi tidak ada kenyataannya.

Karya nyata walaupun kecil lebih baik dari pada tidak berbuat apa-apa sama sekali.

🇮🇩🌹🌻🌸🌷💐❤️

jm, vssmatc,sby, 23012021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...