Tampilkan postingan dengan label Jusuf Mahdi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jusuf Mahdi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 31 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Mau Kemanakah Kita Ke Depan?

[3:04 PM, 1/31/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩🌹 OBROLAN AHAD PAGI, MAU KEMANAKAH KITA KE  DEPAN ❤️🇮🇩

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Berbagai hal yang menyangkut umat Islam di Indonesia banyak menuai perhatian masyarakat,  bahkan sampai ke luar negeri. Sejak saat kepulangan IB HRS yang disambut meriah ribuan orang, yang tidak pernah terjadi setelah BK, upaya untuk mengkriminalisasi HRS dengan alasan kerumunan,dll, penurunan spanduk dan baliho penyambutan HRS, pembubaran FPI, pembunuhan  6 orang laskar FPI, upaya penyitaan Ponpes HRS, dan terakhir kebijakan wakaf umat, pembekuan dan penyitaan asset dan rekening FPI dsb.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa pemerintah menjadikan umat Islam sebagai bulan-bulanan  upaya pengerdilan kegiatan sehingga ketika terjadi bencana alam dimana-mana yang biasanya FPI yang pertama kali terjun ke tempat bencana dan melakukan pertolongan kepada masyarakat terdampak  tanpa membedakan agama, suku dll, juga tanpa  banyak diketahui orang, kini masyarakat mempertanyakan kehadiran mereka.

Tetapi kita sadari  bahwa yang paling salah adalah umat Islam Indonesia sendiri walaupun sebagai mayoritas penduduk negeri ini. Hal ini dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

1. Umat terlalu fokus kepada masalah rohaniah, kalaupun ada di bidang jasmaniah maka hanya meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dll tapi tidak di bidang kebijakan berpolitik ketatapemerintahan dan ketatanegaraan. Kalaupun ada organisasi atau partai, itupun diwarnai oleh kepentingan duniawi, kekuasaan dan tidak amanah kepada kepentingan rakyat.

2. Dari keadaan diatas maka tidak ada persatuan, tidak ada kebijakan politik dalam SATU suara yang memperjuangkan kepentingan umat Islam, tidak memberdayakan potensi yang ada di masyarakat muslim,  yang meliputi aspek dan bidang kehidupan.

Padahal Allah SWT memerintahkan manusia setelah melakukan ibadah yang hanya sebagian kecil dari waktu 24 jam, segeralah bertebaran ke muka bumi untuk berjuang meraih rejeki dan kehidupan.

3. Ekonomi dan keuangan  Indonesia saat ini dikuasai dan  berada ditangan para taipan cina yang menguasai dengan segala cara dari hilir sampai ke hulu. Keberdiaman umat Islam terutama para pemimpin umat  yang tidak berani untuk bertindak amar makruf nahi mungkar, menjadikan umat Islam lemah. Ulah pemimpin yang munafik, menjual agama demi duniawi dan kekuasaan dsb semakin memperpuruk kedudukan, harkat, martabat dan derajat umat yang dijadikan sapi perah guna kepentingan kekuasaan. Dengan mudah asset umat seperti dana haji, umrah, wakaf dll diambil dari dipergunakan bukan untuk kepentingan umat.
Dengan mudah umat dicap radikal, anti toleransi , teroris, anti Pancasila dan berbagai stigma negatif lainnya.

Inti dan essensi ajaran Islam tentang sistem manajemen pengelolaan negara (tatapemerintahan dan tatakenegaraan) tidak dipahami dan dianggap tindakan makar  mau mendirikan negara khilafah.

Umat Islam Indonesia secara esensial tidak punya  kekuatan, pengaruh dan daya tawar untuk menentukan kebijakan dan politik negara. Mereka, orang Islam yang menjadi pemimpin di berbagai strata, lini, tataran dan tatanan berbangsa dan bernegara tidak lagi konsekwen menegang teguh inti, esensi dan nilai luhur islami, watak dan karakter, moralitas dan mentalitas yang Akhlaqul Karimah.

Tidak memahami wawasan islami, visi dan misi yang jauh ke depan dan tidak punya program yang berorientasi kepada kesiapan generasi penerus yang akan mengawaki NKRI.

Waktu terus berjalan, kita telah menapaki 75 tahun kemerdekaan bangsa tetapi selama kurun waktu tersebut umat Islam  Indonesia melalui pemimpin yang lemah dalam akidah Islamiyah kepemimpinan  tidak mampu menjadi penentu kebijakan berkehidupan.

Sudah waktunya ada perubahan menuju kebaikan, yang mungkin butuh pengorbanan lahir bathin. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum bila kaum itu tidak . merubahnya sendiri.

Mari berbuat dan berjuang demi anak, cucu, cicit generasi penerus kita dengan mengukir dan menorehkan asa dan damba yang bermanfaat bagi mereka. Semoga Allah SWT mengabulkan doa, harapan dan keinginan kita. Aamiin ya rabbal alamiin.

🇮🇩🌹❤️🇮🇩🌹❤️🌈
jmvssmatcsby, 31012021

Kamis, 28 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Apakah Ruwatan Itu Tidak Ada Dalam Nilai Luhur Agama?

[8:16 PM, 1/28/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩🌹 APAKAH RUWATAN ITU TIDAK ADA DALAM NILAI LUHUR AGAMA??❤️🇮🇩

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Dalam kehidupan ciptaan Allah SWT Yang  Maha Segalanya, DIA mengatur ada dua hal yang berpasangan, yaitu ada lelaki ada perempuan, ada siang ada malam, ada positif ada negatif dsb  Dari adanya hal tersebut, maka pada manusia yang diberi kelebihan dari makhluk ciptaan Nya yang lain dengan akal, pikiran dan hati nurani, akan dapat menjadikan dirinya mulia sesuai amanahNya dan berhak menempati surga ataukah akan menjadi manusia hina Dina yang akan dihukum menempati neraka.

Manusia dengan kelebihannya akan dapat mempertimbangkan hal yang bermanfaat, kebajikan, kebaikan dan kebenaran. Inilah pemikiran yang positif. Sedangkan bila dia dikuasai nafsu maka dia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya, terutama menyangkut duniawi.

Apakah Allah tidak adil mengapa ada hal negatif yang diciptakan Nya?? Tidak semua yang negatif pasti dan harus jelek. Keseimbangan alam semesta jagat raya telah diaturNya dengan teliti dan presisi. Itulah yang dikenal sebagai sunatullah.

Adanya hal negatif yang merugikan diri dan menguasai manusia  harus dibersihkan,  dibuang atau dinetralisir.. inilah yang dikenal dalam budaya kita dengan istilah RUWAT.
Dengan melakukan ruwatan maka manusia kembali ke fitrahnya.
Dalam agama Islam, shalat, dzikir, dan puasa adalah gemblengan diri manusia agar dapat mengekang nafsu, rendah hati, peduli, mau berbagi kepada fakir miskin, yatim piatu, orang yang menderita, orang yang ditimpa bencana dsb  dimana diharapkan setelah gemblengan tersebut manusia kembali ke keadaan fitri,  yang bersih lahir dan bathin

Keadaan diatas harus dipertahankan, dijaga dan diRAWAT agar manusia tidak lupa akan jati dirinya sebagai makhluk yang mulia.

Inti RUWAT :

Ruwatlah watak dan karakter, moralitas dan mentalitas diri bangsa di semua tataran dan tatanan kehidupan agar bersih, jujur dan amanah.

INTI RAWAT :

Kemudian rawatlah dengan senantiasa mengharapkan ridho dan barokah Allah SWT karena semua rizqi adalah karunia dan anugerahNya yang pasti baik.

inilah yang tersirat dari keinginan para founding fathers yang oleh BK digagaskan untuk melaksanakan Nation Character Building, dan saat ini ingin  dilanjutkan oleh HRS dengan Revolusi Akhlak.

Mengapa harus revolusi?? Karena keadaan Indonesia saat ini sudah sangat parah dengan maraknya korupsi, kriminalitas, ketamakan dan keserakahan yang mengakar makin kuat sejak era reformasi, dimana untuk mengatasinya diperlukan tindakan cepat, drastis, tegas,  radikal, dengan menyiapkan pula Rencana Masa Depan yang terpogram jelas di semua aspek dan bidang kehidupan bangsa.

Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya Clean Government and Good Governance yang akan membawa bangsa dan negara ke kesejahteraan lahir bathin, aman tenteram kerta raharja, adil makmur, gemah ripah loh jinawi, bakdatun toyyibatun warrobbun ghafuur .

Dsinilau inti, arti dan makna Pengisian Kemerdekaan  melalui membuka pintu gerbang Rumah Kebangsaan dan mengisi halaman dan rumah kebangsaan tanah air Indonesia agar menjadi tempat yang nyaman dihuni oleh seluruh rakyat Indonesia.

Sesaat lagi di tahun 2045 kita memasuki tahun emas kemerdekaan bangsa Indonesia  Dalam perjalanan waktu 75 tahun kemerdekaan mari kita bertanya pada diri sendiri : "Sudah berbuat dan berkarya apakah  kita buat generasi penerus kita?? Sudahkah kita meninggalkan warisan yang berharga dan monumental bagi masa depan mereka, anak cucu dan cicit kita?

Aoa yang kita alami saat ini adalah ujian, cobaan ataupun masalah yang akan menjadi bahan agar kita lebih arif dan bijak menatap masa depan.

Kita simak dan cermati berikut ini :

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَـنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَـوْفِ وَا لْجُـوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَ مْوَا لِ وَا لْاَ نْفُسِ وَا لثَّمَرٰتِ ۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ ۙ

wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khoufi wal-juu'i wa naqshim minal-amwaali wal-angfusi was-samaroot, wa basysyirish-shoobiriin
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Marilah kita optimis dan senantiasa siap berdharnabhakti dan berkarya nyata yang bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara dengan senantiasa berserah diri kepada Allah SWT.

❤️🌹🇮🇩🌻💐🌸🌷🌈

Sabtu, 23 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Apakah Perlu Ada Komponen Cadangan Bela Negara Saat Ini dan Ke Depan?

[12:52 PM, 1/23/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩❤️ APAKAH PERLU ADA KOMPONEN CADANGAN BELA NEGARA SAAT INI DAN KE DEPAN?? 🌹🇮🇩

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Dalam UUD 1945 Naskah Asli pada pasal 30 ayat 1 disebutkan : "Setiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara."

Dari hal diatas bentuk bela negara dilakukan jika negara dalam keadaan darurat dll dimana komponen institusi, instansi dan lembaga negara / pemerintahan membutuhkan tambahan personil dll dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT)

Penyiapan komponen cadangan diatur secara profesional melalui UU dengan bentuk penyediaan SDM melalui pengerahan a.l Militer Sukarela, pelatihan tenaga profesional di berbagai bidang seperti kesehatan dan medis, tenaga terlatih khusus, tenaga akhli komunikasi dan elektronik,  penanganan bencana dsb.

Perlakuan terhadap tenaga Komponen Cadangan adalah sebagai tenaga siap pakai yang bisa ditarik dan dikerahkan disaat diperlukan. namun sehari-hari mereka bekerja dan  bergiat sesuai profesinya masing-masing.

Tenaga Komcad dapat menjadi prajurit TNI bila ingin meneruskan bhaktinya melalui lembaga TNI yang tentunya harus menempuh persyaratan khusus yang ditentukan.

Penggunaan tenaga cadangan harus mengantisipasi perkembangan situasi dan eskalasi konflik yang dihadapi negara.  Selama instansi TNI dll masih mampu menangani masalah maka tenaga Komcad tidak dikerahkan.

Dalam menghadapi sikon saat ini tenaga dan kemampuan TNI sebagai garda terdepan dalam menghadapi keadaan darurat belum digunakan.

Fungsi TNI sebagai aspek  Security dan Prosperity belum digunakan secara terstruktur, banyak hal yang menjadi rancu apakah TNI perlu menangani masalah kriminal, masalah yang bukan terkait fungsi TNI sebagai kekuatan penempur dsb. Fungsi TNI sebagai aspek Prosperity adalah menimbulkan rasa aman melalui peran kesejahteraan untuk bumi Pertiwi sebab TNI adalah anak kandung rakyat.

Adanya Wajib Militer di berbagai negara adalah wujud penyiapan tenaga cadangan yang berkelanjutan dan berkemampuan.

Rekrutmen tenaga TNI melalui adanya PK (perwira karier, perwira khusus) dll adalah guna menyiapkan SDM yang profesional di bidangnya.

Tenaga Komcad sudah didata secara lengkap di Kemhan. Maka perlu dipertanyakan mengapa saat ini pemerintah ingin menyiapkan dan merekrut tenaga cadangan. Apakah masalah pandemi covid 19 ini sedemikian gawatnya yang tidak mampu ditangani oleh medis?? Padahal tahapan penanganan pandemi paling berat berupa Karantina Wilayah belum  dilakukan. Berarti belum ada keadaan darurat yang sangat gawat. Maka adalah hal yang aneh bila ada wacana membuat Komcad yang tidak diketahui akan digunakan untuk apa.

Banyak wacana yang dilontarkan pemerintah  ternyata tidak punya konsep dan program  yang jelas, seperti Poros Maritim, ekonomi meroket, mobil nasional Esemka dll yang sampai saat ini tidak ada wujudnya.

Pemahaman tentang bela negara bisa dilakukan melalui sekolah, perguruan tinggi, madrasah, pesantren, Pramuka, OSIS, PMR, organisasi massa, perkumpulan seni budaya dlsb dimana materi dititik beratkan kepada pembinaan watak dan karakter, cinta tanah air, disiplin, teamwork, sifat ksatria, kepedulian terhadap sesama, alam dan lingkungan, serta memiliki cara pandang jauh ke depan dan berwawasan.

Marilah wacana pengerahan Komcad jangan hanya menjadi sesuatu yang tanpa arah yang jelas. Pandangan Moeldoko yang menyatakan BANSER adalah bisa disiapkan sebagai komponen yang dipersenjatai menuai tanya apakah TNI sudah tidak lagi berkemampuan menghadapi musuh? Siapakah musuh yang dihadapi saat ini, datang dari mana, dll. Ini semua adalah tugas badan atau lembaga intelijen untuk mengumpulkan data dan informasi.

Yang jelas di Papua ada pendeklarasian negara Republik Faderasi Papua Barat yang lengkap dengan presiden, angkatan bersenjatanya dll. Apakah itu masih dianggap tindak kriminal dan bukan makar?? Apa tindakan pemerintah dalam menyikapi hal itu??

Semoga kita dapat membuat kebijakan yang cerdas dan berwawasan, karena rakyat mulai bosan dan  tidak percaya lagi dengan rencana yang muluk-muluk tetapi tidak ada kenyataannya.

Karya nyata walaupun kecil lebih baik dari pada tidak berbuat apa-apa sama sekali.

🇮🇩🌹🌻🌸🌷💐❤️

jm, vssmatc,sby, 23012021

Jumat, 22 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Hikmah Silaturahmi (Renungan Jum'at barokah)

[12:09 PM, 1/22/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ❤️🌹🌸🌻💐🌷❤️
HIKMAH SILATURAHMI
(Renungan Jum'at barokah)

Mungkin memori kebersamaan kita telah sirna dari ingatanmu bersama langkah waktu,
Kenangan saat kita saling berpadu dalam eratnya jabat hati dan jemari didesir detak kasih, sayang dan cinta tulus  yang bergelora di   sanubari,
saling ikhlas berbagi, memberi dan menerima apa adanya,
semua tak terucap dengan kata-kata,
tapi terpancar dari tatap dan sinar mata yang menembus ke relung jiwa,
diselingi sukacita dan bahagia walau hanya di sepenggal hari,
dalam bentuk temu kangen dan reuni.

walau kini engkau jauh disana di batas cakrawala,
dan aku disini di  ujung lazuardi,
dibatasi oleh adanya pandemi,
itu bukanlah fatamorgana,
tapi engkau tetap berada di hati dan doaku dalam segala mohon dan pinta di sepertiga malam menuju pagi,
menembus langit menuju haribaan illahi Rabbi,
agar anugerah rakhmat kebaikan dunia akhirat terlimpah pada diri

maka mari kita jadikan waktu yang masih diberikan kepada diri
menjadi karya amal yang bernilai hakiki,
dan tetaplah jadi sahabatku yang sejati.


SELAMAT  BERAKTIFITAS, SAHABATKU..

SURABAYA, 22012021

❤️🌹🌸🌷💐🌻🌈
jmahdi, vssmatc

Untuk mengenang sahabat seperjuangan Bung Doli Yatim, saya upload kembali youtube ketika almarhum memimpin unjuk rasa...

Posted by Zulkifli S Ekomei on Thursday, January 21, 2021

Kamis, 14 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Pemberdayaan Potensi Rakyat Dalam Era Pandemi

Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩 PEMBERDAYAAN POTENSI RAKYAT DALAM ERA PANDEMI 🌹🌷🇮🇩

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Ditengah maraknya pandemi yang sudah memasuki waktu setahun lebih, ternyata rakyat di pedesaan, pesisir, pegunungan, pulau terpencil dll tidak terlalu terpengaruh oleh adanya penyebaran virus Covid 19. Mereka tetap bertani, berkebun, menangkap ikan dlsb yang hasilnya dikirim ke kota dan dinikmati setiap waktu oleh masyarakat perkotaan. Mereka hanya tidak bergiat ketika ada bencana alam (banjir, longsor, ombak besar, angin kencang dll)

Ternyata kehidupan mereka tetap berjalan normal yang menggeliatkan roda perekonomian rakyat.

Tetapi apakah kegiatan ekonomi rakyat itu sudah bisa menjadi kekuatan ekonomi nasional yang berkemampuan menjadi soko guru ketahanan nasional ?
Kita harus memperhatikan bahwa sebagian besar rakyat tinggal di luar kota yang jauh dari keramaian dan kesibukan bisnis yang terkadang tidak berperikemanusiaan dan kejam.

Dalam cita-cita dan tujuan kemerdekaan yang dinukilkan  dalam Pembukaan UUD 1945 adalah terwujudnya kesejahteraan rakyat lahir bathin, dalam marwah kehidupan yang adil, makmur, aman tenteram kerta raharja, negeri yang gemah ripah loh jinawi, baldatun toyyibatun warrobbun ghafuur.

Pemberdayaan potensi rakyat adalah bagian dari  aspek dan bidang kehidupan yang menjadi Daya Tahan dan Kekuatan  bangsa untuk dapat survive menghadapi berbagai tantangan jaman yang penuh persaingan.

Kita semua menyadari bahwa faktor ekonomi adalah kunci utama eksistensi bangsa dan negara.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang agraris maritim dengan kekayaan SDA yang melimpah di semua lini sangat tergantung   kepada pemanfaatan SDA tersebut menjadi Kekuatan Nasional

Rakyat pribumi dengan hampir 80% umat Islam, sudah selayaknya memiliki kemampuan di bidang ekonomi dan keuangan. Organisasi umat Islam seperti Muhammadiyah telah mampu memberdayakan rakyat melalui bidang pendidikan, kesehatan  dll. Namun perlu dimiliki kekuatan di bidang keuangan dan perbankan syariah  yang mandiri sehingga kegiatan rakyat yang menyangkut keuangan dapat dikelola dan dikendalikan serta dikembangkan oleh umat Islam sendiri.

Kita dapat mempelajari sistem keuangan yang dikembangkan oleh Turki, Chesnia, Brunei Darussalam dll yang dapat disesuaikan dengan marwah dan nilai luhur Pancasila

Marilah ke depan kita membuat program implementatif yang sangat bermanfaat ke masa depan, paling tidak dalam menjelang tahun emas kemerdekaan tahun 2045 yang akan datang.

Inilah peran serta setiap warga negara dalam upaya bela negara yang sebenarnya. Mari berkarya, semoga Allah SWT memberikan ridho dan barokah kepada kita. Aamiin ya rabbal alamiin.

❤️🌷🌹🇮🇩🇮🇩🌹🌷❤️
jmahdi,vssmatc,sby,14012021

Jusuf Mahdi: Apakah Indonesia Memiliki Alat Deteksi Canggih Yang Dapat Mengcover Wilayah Kedaulatan NKRI?

[12:37 PM, 1/13/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩❤️ APAKAH INDONESIA MEMILIKI ALAT DETEKSI CANGGIH YANG DAPAT MENGCOVER WILAYAH KEDAULATAN NKRI??❤️🌸🇮🇩

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Deteksi adalah ibarat mata yang digunakan untuk mengamati rumah tempat tinggal kita dari hal-hal apapun sehingga kita tahu dan mendapat informasi yang diperlukan.

Demikian pula halnya dengan Rumah Kebangsaan kita yang perlu memiliki mata berupa perangkat deteksi, detection finder yang dapat memantau segala kejadian di selluruh wilayah kedaulatan NKRI.

Pemantauan itu meliputi wilayah laut, udara dan daratan dari kemungkinan penyusupan dan infiltrasi intelijen dll dari pihak lain ke wilayah Indonesia.

Beberapa waktu yang lalu telah ditemukan jatuh di wilayah kita drone udara, kemudian drone laut (sea glider) milik negara asing yaitu Cina, yang tentunya ada maksud dan tujuan tertentu mengapa dioperasikan di wilayah teritorial Indonesia. Jelas apapun informasi yang dikumpulkan melalui perangkat tersebut adalah merupakan data intelijen yang akan diolah untuk mendukung kepentingan mereka.

Kita baru tahu setelah terjadinya jatuhnya drone udara dan terdamparnya drone laut / sea glider tersebut. Apakah ini dilakukan mereka hanya sekali ini saja?? Tidaklah mungkin hanya sekali, tapi pasti berkali-kali dan rutin, sebab perkembangan informasi pasti selalu perlu dimutakhirkan

Mata pemantau wilayah negeri harus berkemampuan multi guna, multi fungsi dan multi dimensi. Denga hal tersebut kita dapat menangkal adanya AGHT yang datang dari siapapun dan dari manapun.
Mampu menyeleksi mana kawan mana lawan, mampu membuat solusi permasalahan dlsb

Dunia kenal adanya CIA, FBI, MI6, KGB, Mossard, dll yang telah mengukir lembaran sejarah dunia dengan kegiatan positif maupun negatifnya. Dari kegiatan mereka tersebut dapat diketahui eksistensi negaranya dalam menghadapi berbagai keadaan yang menyangkut kepentingan negaranya.

Kerja mereka berlangsung senyap dan rahasia, sedangkan di Indonesia ada pameo bahwa orang Intel bisa diketahui dari sesuatu yang tampak menonjol di pinggangnya (yang kata orang, itu entah pistol atau uleg-uleg, dan bilang : "Saya Intel, lho!!")

Untuk wilayah Indonesia yang sangat luas, pemantauan deteksi dirgantara dapat dilakukan dengan menempatkan radar IFF di berbagai tempat dan kawasan yang menjadi jalur lalu lintas udara karena kemampuan jangkauan radar cukup luas dan jauh. Tetapi bagaimana dengan wilayah laut yang luas, memiliki banyak jalur lintas laut dan menjangkau sampai ke ZEE.?

Tentunya dibutuhkan peralatan canggih yang dipasang di berbagai tempat sehingga dapat memantau pergerakan apapun yang menuju wilayah teritorial Indonesia.

Lalu dibawah pengendalian siapakah pengoperasian peralatan  tersebut??
Mungkin ada anggapan bahwa kita terlalu phobia ketakutan, tetapi kita harus jujur bahwa kita berkali!-kali kecolongan terhadap penyusupan dan infiktrasi pihak luar Masuknya orang tak dikenal ke bandara militer, adanya WNA yang membuka ladang pertanian di daerah terpencil, masuknya berton-ton narkoba dsb menandakan lemahnya sistem intelijen Indonesia

Kita tidak boleh menutup mata atas semua kejadian tersebut, kita harus belajar dari pengalaman untuk melakukan antisipasi terhadap segala kemungkinan dan perlu menata sistem HanKamNeg yang canggih terintegrated.

Semoga tulisan ini sebagai pemicu kesiagaan dan kewaspadaan bangsa dan negara ke depan.

🇮🇩🇮🇩🇮🇩❤️❤️❤️❤️
jm,vssmatc,sby,13012021

Minggu, 10 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Peran Bela Negara Sebagai Kontra Intelijen Terhadap Infiltrasi Lawan

[9:06 AM, 1/10/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩🌹 PERAN BELA NEGARA SEBAGAI KONTRA INTELIJEN TERHADAP INFILTRASI LAWAN ❤️🇮🇩

Oleh :

Ir. Jusuf Mahdi, MM

Saat ini masyarakat dijejali berbagai informasi tentang persaingan antara kekuatan dunia, antara pihak Barat (AS vs) dengan RRC sebagai kekuatan yang mengimbangi pihak Barat.

Proxy. War, perang tanpa senjata telah berlangsung seru melalui teknologi, ekonomi, informasi dsb, yang dirasakan pengaruhnya oleh penduduk dunia, termasuk Indonesia yang dikarenakan kekayaan sumber daya alamnya menjadi incaran kedua pihak yang berlawanan.

Proxy war melalui media sosial dan elektronik tanpa disadari telah merasuki pikiran masyarakat Indonesia dengan issue yang berisikan berbagai hal seperti radikalisme, intoleran, terorisme, agama garis keras, khilafah, ISIS dlsb.

Perang Nubika (Nuklir, Biologi, Kimia) juga mungkin terjadi sebab merebaknya wabah virus Covid 19 dimulai dari bocornya laboratorium riset di Wuhan, Cina yang bisa jadi sedang mengembangkan senjata kimia / biologi.

Dalam perang ditempuh segala cara untuk menguasai lawan, walaupun cara tersebut tidak berperikemanusiaan, menjatuhkan banyak korban, menyebabkan kerusakan lingkungan dan alam dsb.
Mereka saling mengumpulkan data dan informasi tentang berbagai keadaan yang dikenal sebagai fungsi intelijen yang mencakup semua aspek dan bidang kehidupan.
Data dan informasi intelijen tersebut dikumpulkan melalui satelit, pesawat dan kapal selam mini tak berawak atau dikenal dengan nama Drone. Di wilayah Indonesia telah ditemukan drone milik Cina yang jatuh dan terdampar, karena kemungkinan kehabisan daya penggeraknya.

 Perlu diingat bahwa wilayah kedaulatan teritorial Indonesia meliputi  daratan, lautan sampai ZEE, dirgantara diatasnya, yang secara yuridis diakui oleh dunia.

Maka pengumpulan data intelijen yang menggunakan wilayah kedaulatan negara tidaklsu dibenarkan dan kita harus melakukan tindakan nengcounter kegiatan pihak-pihak lain. Inilah yang disebut sebagai kontra intelijen.

Kegiatan yang membahayakan nusa, bangsa dan negara dalam berbagai bentuknya  harus diantisipasi oleh setiap rakyat. Inilah yang dimaksud sebagai Bela Negara sesuai pasal 30 ayat 1 UUD 1945.

Peran bela negara rakyat secara implementatif diwujudkan dengan keikutsertaan masyarakat secara nyata menyampaikan informasi dan bila mungkin menanggulangi secara cepat dan mandiri masalah yang timbul.

Kemampuan bela negara di bidang intelijen dan kontra  intelijen mencakup bidang deteksi dini, intersepsi, serang balik, penyandian, bank data, pengolahan informasi,  penyusupan, penyamaran, kerahasiaan, dsb.

Sebagai kilas balik kita pernah memiliki sistem  Siskamling, Sisbinter, SisHanSip dsb sebagai wujud keikutsertaan masyarakat / rakyat dalam bela negara. Keterbatasan tenaga personil TNI-POLRI menyebabkan dibentuknya Babinsa, Binmas, dan pos-pos kecil sebagai sarana hubungan langsung antara TNI-POLRI dengan masyarakat.
Dalam perjalanan waktu dengan di reposisinya dari fungsi TNI dan dipisahkan Polri dan ABRI maka kita kehilangan kedekatan hubungan  antara TNI dengan rakyat.Maka implementasi pembinaan bela negara menjadi pudar malah mungkin hilang.
Tulisan ini mencoba untuk menumbuhkan kembali jiwa bela negara terutama di bidang intelijen dan kontra intelijen

Implementasi nyata dari Bela Negara yang harus dilakukan bangsa dan negara saat ini adalah mendudukkan dan memberdaulatkan kembali UUD 1945 Naskah Asli karena secara legal formal, legal hukum dan legal konstitusional bersifat tetap tidak berubah. Adapun bila ada yang perlu dilakukan  disesuaikan dengan perkembangan zaman maka dijelaskan dalam penjelasan pasal-pasal yang terkait dengan hal tersebut.

Pemalsuan terhadap UUD 1945 Naskah Asli yang terjadi sejak adanya reformasi 1998 tidak dapat dibenarkan, karenanya diperlukan penataan kembali sistem manajemen pengelolaan negara di bidang ketatapemerintahan dan ketatanegaraan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan.

Sebuah tindak perubahan harus dilakukan, penataan akhlak SDM adalah utama agar terwujud manusia yang berwatak dan berkarakter bersih, jujur dan amanah di semua tatanan kehidupan.

Semoga dengan tulisan ini ridho dan barokah Allah SWT terlimpah kepada bangsa dan negara Indonesia. Aamiin ya rabbal alamiin.

❤️🇮🇩🌹🌷🌸💐🌻🌈
surabaya,09012021

Selasa, 05 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Apakah Kebajikan, Kebaikan dan Kebenaran Akan Muncul Saat Masih Ada Pandemi?

[3:24 PM, 1/4/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩❤️ APAKAH KEBAJIKAN, KEBAIKAN DAN KEBENARAN AKAN MUNCUL SAAT MASIH ADA PANDEMI?? 🌹❤️🇮🇩

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Saat ini orang masih banyak focus ke pandemi dan sulit untuk berkegiatan, terutama dalam mencari nafkah. Sulit juga untuk menyalurkan pemikiran karena terbatasnya ruang kebersamaan untuk saling berbagi pendapat dsb.

Di sisi lain korupsi, penyelewengan dana penanggulangan bencana dll marak dilakukan para petinggi negara.

Tapi kita harus tetap eksis bergiat dan berkarya walau hanya berupa langkah  kecil atau sedikit, yang  akan menyebar bagai air yang mengalir (Lir Handoyo Paseban Jati, alirkan hidup ini seperti air yang mengalir dari gunung ke muara laut, untuk berproses kembali menjadi awan dan hujan yang kembali jatuh di pegunungan. Air yang mengalir gemericik tapi bisa menjadi air bah yang menghanyutkan segalanya.)

Demikian juga dengan kebathilan dan kemungkaran, suatu ketika akan tersapu oleh air bah bila aliran air yang kecil tidak dapat memberikan kesadaran sehingga perlu disapu bersih melalui air bah yang deras dan besar.

Rakyat adalah pemilik negeri dan negara sebagai rumah bangsa, sedangkan pemerintah adalah pemegang amanah rakyat untuk melaksanakan kegiatan berkehidupan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat dan rakyat yang berkeadilan, berkemanusiaan dan berketuhanan dalam jalan yang lurus.

Ketatanegaraan dan ketatapemerintahan  sebagai sistem manajemen harus mampu memberikan hasil karya nyata yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat banyak. Rakyat ingin perwujudan dari arti kemerdekaan, negeri yang adil makmur, aman tentram kerta raharja, gemah ripah loh jinawi, baldatun toyyibatun warrobbun ghafur.

Tentunya untuk berubah diperlukan niat, tekad, kemauan dan semangat yang kuat disertai keyakinan kepada Allah SWT dan  keberanian untuk menghadapi tantangan yang pasti datang, apalagi di era globalisasi yang penuh persaingan.

Bangsa Indonesia memiliki ragam suku, budaya, adat istiadat, kepercayaan / agama yang berbeda-beda,  tapi satu dalam kebersamaan menapaki kehidupan yang dikemas dalam Sasanti Bhinneka Tunggal Ika. Inilah suatu rakhmat Allah bagi bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya.

Demikian pula Allah menganugerahkan pusaka alam Pancasila sebagai falsafah bangsa yang merupakan kepribadian, budaya dan jati diri bangsa yang menjadi dasar berkenegraan, way of life bangsa, yang ditetapkan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai legal formal, legal hukum, legal konstitusional yang bersifat tetap tidak berubah sepanjang waktu.

Secara substantif dunia, negara lain mengakui nilai luhur dari Pancasila, tetapi karena prinsip dasar yang dianut berbeda, dimana negara blok Barat berkiblat kepada kapitalisme, liberalisme yang tidak bisa menerima sila 4 dan 5. Sedangkan blok Timur yang berkiblat kepada komunisme tidak dapat menerima sila 1.

Namun inti sari dari Pancasila telah dipelajari dan diterapkan oleh berbagai bangsa dan negara di dunia. Sedangkan kita sendiri abai dalam mengaplikasikan dan mengimlementasikan Pancasila dalam berkehidupan.

Saya kira perlu dilakukan perubahan secara cepat dan radikal pada sistem kehidupan berbangsa dan bernegara untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Apakah kita akan tetap menjadi warga dunia kelas teri dan menjadi perahan bangsa lain?? Allah tidak akan  merubah nasib suatu kaum bila kaum itu tidak merubahnya sendiri.

Mari kita menjadi bangsa yang cerdas dalam menyikapi kehidupan.

❤️🌹🌹🌹❤️❤️❤️
jm,vssmatc,sby, 04012020

Senin, 04 Januari 2021

Jusuf Mahdi: WHAT'S NEXT INDONESIAKU??

[9:07 PM, 1/3/2021] Ir Jusuf Mahdi, MM: 🌹🇮🇩 WHAT'S NEXT INDONESIAKU?? 🇮🇩❤️

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Untuk menata kembali sistem kenegaraan Indonesia guna mengisi kemerdekaan menuju tercapainya tujuan dan cita-cita kemerdekaan sesuai yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 dibutuhkan peran SDM yang mampu berkarya nyata, berkualitas dan berkemampuan  lahir bathin.

Maka yang sangat dibutuhkan adalah orang yang bersih, jujur, amanah sebagai pemimpin. Untuk itu dia harus memegang teguh Panca Wasiat sebagai pedoman kegiatan dan menggunakan  community development  (VW = kendaraan rakyat, paguyuban) sebagai media dan sarana pemberdayaan  rakyat, mulai dari tingkat desa sampai kota, regional, nasional sampai global

Peran pesantren sebagai garda terdepan yang sangat dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah sangat menentukan perkuatan umat Islam yang mayoritas di negeri ini dengan watak dan karakter bangsa yang kuat sebagai senjata utama menghadapi tantangan.

Hal ini perlu disadari oleh para tokoh dan pemuka masyarakat di tingkat akar rumput.

Mari kita cermati bahwa hukum yang dipakai Indonesia saat ini adalah hukum yang berasal dari kolonial sehingga tidak sesuai dengan isi dan inti serta marwah   UUD 1945. Sudah saatnya membuat hukum yang sesuai kepribadian, budaya  dan jati diri bangsa. Sangatlah tepat bila lembaga yang bergerak di bidang hukum menjadi penjuru utama pembuatan hukum yang baru sebab hukum adalah alat penegak keadilan, kebajikan, kebaikan dan kebenaran bagi masyarakat.

Pendidikan dan kesehatan adalah sendi pembentukan bangsa. Orang yang belajar / mengaji harus tahu dan mengerti topik atau tema dari apa yang dikaji / dibahas, terutama tentang nilai, pandangan dan marwah Islam terhadap situasi dan kondisi saat ini dan trend yang berkembang. Dengan hal tersebut maka akan cerdas dan kritis, sehat lahir batin dalam melihat sesuatu kejadian, bisa menganalisa secara tajam dan ilmiah segala kejadian dan tahu solusi yang harus dilakukan.

Keadaan kita umat Islam Indonesia saat ini besar dalam kuantitas tetapi kecil dalam kualitas sehingga gampang dipecahbelah dan diadudomba oleh pihak lain, musuh Islam yang ingin menghancurkan nilai,  akidah dan marwah islami dari jiwa dan pemikiran umat islam

Sebagai contoh : Apakah sistem khilafah itu??

 Apakah khilafah bertentangan dengan Pancasila??

 Bagaimana benang merah antara keduanya??

Bagaimana situasi dan kondisi pemerintahan Indonesia saat ini ditinjau dari nilai islami dan apakah umat lain bisa menerima nilai-nilai tersebut??

Apakah budaya dan kepribadian bangsa Indonesia selaras dengan nilai-nilai islami??

Ke depan kita harus mempertanyakan : Mau dibawa kemana bangsa dan negara Indonesia ini, dan apa wawasan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan, dengan tinjauan ke tahun 2045 tahun emas kemerdekaan bangsa.

🙏🇮🇩🌹❤️🇮🇩🇮🇩🌹
vssmatc,sby, 04012021

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...