Pemanggilan Anies Baswedan oleh Direskrimum Polda Metro tidak wajar dan lebih sarat muatan politis. UTAS
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) November 17, 2020
Sobat, berikut pendapat Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Dr. M Saad Ibrahim, MA. Masukan terbaik yg patut dipertimbangkan sebagai emergency exit atasi keadaan multi darurat negara.
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) November 16, 2020
Reformasi Tak Terkendali, Perlu Dekrit Kembali ke UUD 1945 https://t.co/Ev1EvoKhxo
#Merdeka #Bersatu #Berdaulat #Adil #Makmur
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Burhan Rosyidi: ketika semua sudah layaknya DOMBA maka
itu lah saatnya
SANG PENGGEMBALA masuk gelanggang ambil peran SELESAIKAN MASALAH https://t.co/ntIfV7vCOP pic.twitter.com/cHndbndgqt
#ILCProkesDilanggar @MardaniAliSera: #Covid_19 Ajak IB HRS Dialog
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Pak Jokowi sebagai pemimpin yg bijaksana akan menimbang arah opini setelah malam ini.
— NephiLaxmus (@NephiLaxmus) November 17, 2020
Allah punya caraNya sendiri dalam mengangkat deraja hambaNya. pic.twitter.com/CoIZlpRGkM
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) November 17, 2020
Maka tak patut sebenarnya yg memanggil Gubernur Jakarta adalah penyidik dg pangkat AKBP yg scr struktur jauh di bawah Kapolda. Walau demikian toh Anies Baswedan tetap berbesar hati, mau penuhi panggilan. https://t.co/91uP5Y3CNg
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) November 17, 2020
Pak Anies sbg gubernur punya dasar utk tdk datang sebab secara aturan bkn pada tempatnya gubernur dipanggil oleh Polda. Polda di bawah koordinasi gubernur. Namun Sbg warga negara yg baik, dia menunjukkan kerendahan hati dan iktikad baik utk datang. https://t.co/E3P2WZy6um
— andi mapperumah (@amru_ms) November 17, 2020
Fadli Zon Ingatkan Bahwa Gubernur Membawahi Kapolda dan Pangdam https://t.co/l76XTSsk3w
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Thread by @tatakujiyati: Pemanggilan Anies Baswedan oleh Direskrimum Polda Metro tidak wajar dan lebih sarat muatan politis. UTAS 1. Sejak awal Pemerintahan Jokowi pilih kebijakan lunak dlm menangani Pandemi Covid-...… https://t.co/AEX5MaJ0pg
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
5. Masih ingat seberapa byk yg dilakukan Anies menanggulangi Covid-19? Berikut ada yg mendokumentasikan kebijakan progresifnya padahal masih di awal pandemi. pic.twitter.com/7jvpTu7YOn
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) November 17, 2020
26. UU Karantina Kesehatan itu berlaku lgs utk yg belum ada aturan turunannya. Kita ada aturan PP PSBB, ada aturan Menteri, & Jakarta sdh ada aturan turunan dlm bentuk Pergub. Penyelenggaraan protokol beserta sanksinya telah diatur. Sdh dijalankan. Kenapa msk lg ke pidana UUKK?
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) November 17, 2020
Hati pikiran hukum sy menangis nih ktk melihat " bhw polisi memanggil gubernur terkait pelanggaran protokol kesehatan.Ini salah benar artinya benar2 salah. Tdk cerita polisi manggil gubernur karena Kapolda itu dlm teori htn miliknya Gub.Jangan dibalik menjadi Gub milik Kapolda.
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) November 17, 2020
Ternyata bukan IB HRS yg marah, cukup Bang Fadli Zon yg klarifikasi: Tak Wajar!
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Mas @aniesbaswedan harusnya bilang gini " Biar aq saja yang dipanggil, kalian g akan kuat" hehehehehe
— Agus Sediono (@agussediono82) November 17, 2020
Penjelasan Babe Haikal (HRS Center) di ILC malam ini demikian optimal. Membela kehormatan dan kemuliaan IB HRS. Alhamdulillah. pic.twitter.com/wT2RnFC78W
— HRS CENTER (@HrsCenter) November 17, 2020
Ada 398 pelangggaran atas protokol C-19 yang dilanggar dimana2, pra kepulangan Habib Rizieq (HRS). Dan itu tanpa penindakan apa-apa. Ironisnya, kepulangan HRS menjadi kasus ke 399 dan berdampak pd pemanggilan Anies B.
— Inidadakoe (@PrilHuseno) November 17, 2020
Sumber : Ust Haikal-TVOne sekarang
CINTA BERAT IB HRS 》cinta rezim Joko Widodo pd IB HRS sudah berlebihan. Sampai dua Kapolda dicopot gegara dianggap tak sungguh2 jaga keselamatan IB HRS & pendukungnya dr terpapar Covid-19. Semua energi difokuskan ke sana.
— ADHIE M MASSARDI (@AdhieMassardi) November 17, 2020
▪︎ sampai alpa di (rutan) Mabes Polri jg ada kerumunan. pic.twitter.com/RIJzRsHdPV
Gus Nur, Jumhur Hidayat, dan 5 Tahanan Bareskrim Lainnya Positif Corona, Dirawat di RS Polri https://t.co/mXvT4SkSGp pic.twitter.com/t7I2gS83Rd
— KOMPAS TV (@KompasTV) November 16, 2020
Jika Napi Pembunuhan saja Dibebaskan, Kenapa Tokoh KAMI Malah Ditahan sampai Terpapar Covid-19?https://t.co/R8A8Zo00P7
— GELORA NEWS (@geloraco) November 16, 2020
Pak @mohmahfudmd jawab ???
— Si Tepeng 🐅 (@85albasrihasan) November 17, 2020
PROTOKOL COVID 》kalau berita ini benar, sahabat kami Jumhur Hidayat dan sejumlah tahanan Mabes Polri terpapar virus komunis China Covid-19, Provos Polri wajib lakukan investigasi bagaimana protokol covid-19 dijalankan di sana.
— ADHIE M MASSARDI (@AdhieMassardi) November 16, 2020
▪︎ mumpung isu ProKes sedang jadi trending topic. https://t.co/ZG25fkttL7
Thread by @AntiBuzzeRp: KULTUIT : ZALIM adalah Lawan Kata ADIL, dan melihat KEZALIMANnya yg begitu masif, sepertinya Rezim PKI sudah tidak sanggup ADIL. AYO Pak Anies LAWAN KEZALIMAN !! DIBAWAH INI BEBERAPA DAFTAR ...… https://t.co/aWXgG6NOIt
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Prof. Suteki: Respon Menkopolhukam, Bagai Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri https://t.co/UCs6UQII4Z pic.twitter.com/ckLfF87xeT
— Mas Piyu Ori :) (@MaspiyuO) November 17, 2020
Sindir Aparat, Mardani: Mestinya Semua Adil, Tidak Hanya Tegas pada HRS https://t.co/gF1Sh8bXac
— IndonesiaToday (@idtodayco) November 17, 2020
Press release FPI, GNPF Ulama dan PA212 terkait pelaksanaan Reuni 212 tahun 2020.
— 𝐵 𝒶 𝑔 𝑜 𝓃 𝑔 (@_bayangan_semar) November 17, 2020
Mohon disebarkan... pic.twitter.com/HSbH76Zpgs
Dari cara bicara penuh ketenangan...
— Albarra_back (@2Malbarra___) November 17, 2020
Menunjukkan penuh persiapan
Langkah yang diambil pun telah diperhitungkan.... https://t.co/gz7sS3H3Zb
Klarifikasi pak Gubernur Indonesia di kepolisian sudah selesai.
— 𝐵 𝒶 𝑔 𝑜 𝓃 𝑔 (@_bayangan_semar) November 17, 2020
Alhamdulillah.
Semoga semua baik2 saja selanjutnya. pic.twitter.com/TioyDE2NE2
Diperiksa 9 Jam, Gubernur Anies Dicecar 33 Pertanyaan https://t.co/ejkb0eHZWV
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
Sobat, sumber masalahnya APBN "kopong", kosong. Menkeu Sri Mulyani bilang APBN alami syok. Jika perut rakyat melilit & dompet kosong, maka tak ada yg sirkus yg dapat menghibur. Emosi gampang tersulut akibat dompet kosong.
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) November 17, 2020
Sri Mulyani: APBN Kita Alami Syok https://t.co/3uJ5x3HoAQ
Yth. Prof @mohmahfudmd pic.twitter.com/a6Fuln1lHL
— Mas Piyu Ori :) (@MaspiyuO) November 17, 2020
Ternyata aturan larangan berkumpul sdh dicabut kapolri pada Juni lalu...lha kok dua kapolda dicopot gara2 tak menegakkan larangan berkumpul? https://t.co/4o65bFce3i
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) November 17, 2020
3 Fakta Pro Aktif DKI Jakarta TEGAS dalam Protokol Kesehatan
— Kebijakan Anies 2 (@kebijakananies_) November 17, 2020
Sesuai Pergub Pergub 80 Tahun 2020
setiap orang wajib menerapkan protokol kesehatan. Satpol PP dapat mengenakan sanksi apabila suatu kegiatan menimbulkan kerumunan di area publik. pic.twitter.com/4r4IvKNYOY
Ini pemda yg memberikan izin, gak kena ancaman sangsi pidana?! Yg menerapkan sangsi sesuai aturan malah diberikan ancaman sangsi pidana? Ini kok kayaknya menghina kecerdasan publik banget sih?!!! https://t.co/xsvN0pziLt
— Katak Pembina (@Reiza_Patters) November 17, 2020
IBHRS TIDAK DIGAJI PAKAI UANG NEGARA / PAJAK RAKYAT
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
Kalau PANGDAM? https://t.co/KkLva7QuPj
Awalnya dianggap kecil dan gak penting. Ternyata banyak dan membludak. Lalu nyalahin yg datang dan memecat petugas keamanan. Negara itu punya fungsi deteksi dan mitigasi. Jangankan demo, cuaca dan bencana aja bisa diterka. Jadi negara gak boleh kaget dan salah tingkah dong. 🙏😂
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) November 16, 2020
Mainkan.... pic.twitter.com/BVswRngadw
— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) November 17, 2020
Saksikan ILC malam ini....
— HRS CENTER (@HrsCenter) November 17, 2020
Babe Haikal akan tampil bicara. Babe Haikal tampil di ILC sebagai pengurus HRS Center. https://t.co/YvwfNDrAFL
Terlalu Sibuk Urus HRS dan Anies Baswedan, Jokowi Lupa Pelanggaran Anaknya Sendirihttps://t.co/6mWoD8fsVq
— SWARAKYAT NEWS (@swarakyatcom) November 16, 2020
Selain Anies, Polri Juga Panggil Habib Rizieq Terkait Pelanggaran Prokeshttps://t.co/XeW89tAqZ0@DivHumas_Polri👇👇
— Ochi Beauty Queen IG: Ochi_bq09 (@Ochi_Queen09_1) November 17, 2020
Abaikan Protocol Covid 19. Ribuan Pendukung Gibran Berkerumun Mengantar Gibran ke KPUD Solo. https://t.co/uP4zKfI5hr#BatalkanPilkadaSerentak
[Kena Sentil Jokowi, Dituding Abaikan Protokol Kesehatan, Anies Balikkan Fakta dengan Jawaban Menohok] https://t.co/2K0C3SSEyU
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) November 17, 2020
Polisi memeriksa Anies gara gara masalah Protokol Kesehatan Covid...?
Hemm...
Pidanakah...?
Bagaimana di tempat lain. Kampanye di Solo di Medan dll...?
Nah kan ... ??? *KPU Izinkan Peserta Pilkada Gelar Konser di Masa Pandemi*https://t.co/xu0jdwc92b
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) November 16, 2020
Dinkes DKI Pastikan Belum Ada Laporan Kasus Covid-19 Pasca Maulid Nabi Di Rumah Habib Rizieqhttps://t.co/cDBCSkFPG1
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 17, 2020
Yakin kelien percaya?
— Don Adam (@DonAdam68) November 17, 2020
https://t.co/o7eY9aZNhC
Artikel menarikhttps://t.co/YVvoWa1IvY
— Inidadakoe (@PrilHuseno) November 17, 2020
ancaman 10 tahun ?
— EskaMatahari (@NcuhiRiwo) November 17, 2020
mirip Teroris ya min @tempodotco
Setelah Copot 2 Kapolda, Sekarang Giliran Kapolri Dicopot Presidenhttps://t.co/N7UzqzX4kQ
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) November 17, 2020
Rakyat desak MPR copot si Anu
— Dimaz (@trierodex) November 17, 2020
Saking buru2 bernafsu manggil Anies pasti tuh :):)
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
HRS bikin resepsi anaknya, massa berkumpul..Kena Denda
— Young Lawyer (@dusrimulya) November 16, 2020
DPR-Jokowi bikin UU Ciptaker, massa berkumpul..Gak Kena Denda
Welcome to Wkwkland
Ini kumpulan masa bulan lalu yg menuntut UU CILAKA dibatalkan Presiden @jokowi
— Intel Rajawali (@MrRedy74) November 16, 2020
Jadi siapa yg musti tanggung jawab? Apakah Ketua DPR atau Presiden? Karna mereka berkumpul memprotes kebijakan mereka. pic.twitter.com/Xt6HpCgzJU
Ya ampun sepanik itu Rezim saat ini mulai dr kata hajar, sikat apa ngak ada bahasa yg lebih bijak? Ingat yg diperjuangkan oleh rakyat itu keadilan & aparat harus netral bkn jd alat penguasa itu yg hrs dipahami oleh level perwira sekalipun & yg hilang saat ini adlh rasa keadilan
— Jojo86 (@Jojo8890475283) November 17, 2020
Pemerintah sendiri telah menciptakan kerumunan dengan tetap ngotot menggelar pilkada serentak. Salah satunya bahkan dilakukan anak Jokowi sendiri. Ini namanya 'Menepuk air di dulang, terpercik muka sendirihttps://t.co/t9NZ9AMCmM
— ☝🏾Muslim Cyber Army ☪ (@MCAOps) November 17, 2020
Artis Dangdut Ketahuan Konser di Deklarasi Pilkada Gorontalo*https://t.co/1WVUzDRwvd
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) November 16, 2020
Kerumunan HRS Disoal, Pendaftaran Pilkada 2020 Juga Kerumunan, Termasuk Putra Jokowi - Follow @demokrasicoid https://t.co/kenVR9l7hx
— DEMOKRASI News (@demokrasicoid) November 16, 2020
Terlalu Sibuk Urus HRS dan Anies Baswedan, Jokowi Lupa Pelanggaran Anaknya Sendirihttps://t.co/6mWoD8fsVq
— SWARAKYAT NEWS (@swarakyatcom) November 16, 2020
Mahfud MD Izinkan Jemaah Jemput Habib Rizieq Di Bandara, Nasir Djamil: Pemerintah Bingung Dan Gengsi - https://t.co/FRi3fhXVWM
— dabenone (@dabenone2) November 16, 2020
Yg kasih izin jemput : knp gak dipanggil juga ya?
Bedanya: FPI didenda 50 juta. Banser bebas. https://t.co/f3IcH9bQFf pic.twitter.com/YTp8GWvGJf
— Katak Pembina (@Reiza_Patters) November 16, 2020
apa ga malu petinggi negeri inimempertontonkan ketidak adilan terus menerus? atau mereka memang tidak punya malu lagi? https://t.co/TsdYTNMe9f
— RajaRimba (@bintangku206) November 16, 2020
PA 212 Bela Anies Baswedan, Anak Jokowi Kampanye di Solo tapi Gubernur Jateng tak Diperiksahttps://t.co/CheQ7s3Kbf
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 17, 2020
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai penegakan ketegasan tak semudah yang dibayangkan, apalagi yang melibatkan banyak orang.
— Bukan Arчα Duta™ #أكون مرديكا (@masaryaduta) November 17, 2020
"Jadi mungkin ada pertimbangan humanis yang dilakukan oleh kepolisian Jawa Barat dalam mengambil penanganan itu," katanya. https://t.co/RGn4pIA0dD
Pokoknya Aman deh Yg Penting ...
— Power Ranger Pink 👉 Stevani Huang 💃 (@PowerRangerPin7) November 17, 2020
I LOVE JOKOWI 😍 pic.twitter.com/mKFrbEEVU0
Pengacara FPI: "Banser Banyumas parade 15 November lalu, aman tidak ada masalah. Gibran daftar Balon Walkot Solo pada September kemarin kumpulkan banyak massa, tidak ada sanksi. Apakah hukum hanya tegak untuk Habib Rizieq dan FPI serta yang pro? "https://t.co/Kw390cDqft
— ☝🏾Muslim Cyber Army ☪ (@MCAOps) November 17, 2020
Prokes polda metro gimana ini 😅😅😅 kerumunan wartawan saat Pa Anies memenuhi panggilan pic.twitter.com/kZJYSU4X5f
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
Gibran Hingga Banser Banyumas Tak Ditindak, Hukum Hanya Tegak Untuk Habib Rizieq Dan FPI Saja? https://t.co/AfZRDVZQre
— IndonesiaToday (@idtodayco) November 17, 2020
Pak MENKES ini pegawai dinas kesehatan 😂😂😂
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
Pemerintah Banjarmasin siyap2 dipanggil ini 😝😝😝 https://t.co/SPZO7kWNK4
Sobat, Pemerintah Joko Widodo sudah KOPONG, kosong alias powerless. Kopong politik akibat tak ada TRUST & BELIEVE. Resesi ekonomi itu masalah global, tapi untuk Indonesia, sumber masalahnya, karena baik rakyat maupun dunia internasional menganggap pemerintah @jokowi tak kredibel.
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) November 17, 2020
Sobat, kata Julius Caesar, "berilah rakyat roti & sirkus, niscaya kekuasaanmu kekal". Rekayasa intelijen yg membenturkan Nikita dengan HRS adalah sirkus untuk menutupi kejahatan oligarki. Namun, roti atau APBN, isi kantong & isi perut yg KOPONG tak bisa dimanipulasi pakai sirkus.
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) November 17, 2020
Baru kali ini kita punya presiden yg baik sekali dan sangat memikirkan rakyatnya.
— Don Adam (@DonAdam68) November 17, 2020
ⓘ 𝗧𝗵𝗶𝘀 𝗰𝗹𝗮𝗶𝗺 𝗮𝗯𝗼𝘂𝘁 𝘁𝗵𝗲 𝗣𝗿𝗲𝘀𝗶𝗱𝗲𝗻𝘁 𝗼𝗳 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 𝗶𝘀 𝗱𝗶𝘀𝗽𝘂𝘁𝗲𝗱
Sobat, dua terobosan atasi kas kosong APBN, alias ambruknya APBN. Tak ada negara yg mau pinjamin kita duit. Pertama, cari harta karung peninggalan raja-raja tamak di masa lalu yg terpendam. Kedua, pecat Sri Mulyane sebagai Menteri Keuangan, gantikan dengan Nikite Mirzane. Cocok?
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) November 16, 2020
Tlg jelaskan .. This does't sound like a smart move. Big Data Telkomsel >> jauh lebih besar dari Gojek 😄 Kok Telkomsel mau beli Gojek senilai Rp2,1 Trilliun ??
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) November 17, 2020
💰 Telkomsel Berinvestasi di Gojek Senilai Rp2,1 Tr Dirut Telkomsel Setyanto Hantoro: https://t.co/B7a6SsU6hY
Sepakat full Bang, persis Bu Asma Dewi, kata Rocky Gerung tt IB HRS, makin ditekan makin melenting. Terima kasih iklan gratisnya.
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
#RevolusiAkhlak Salut Pak @aniesbaswedan Ing ngarso sung tulodo, sebelumnya ke IB HRS. Semoga salut juga, Tut wuri ya Pak @jokowi sbg umat & warga negara yg baik, nuwun sewu saya ikut mbangun karso. Niat & tekad baik #Rekonsiliasi#Merdeka #Bersatu #Berdaulat #Adil #Makmur
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Aamiin....
— #Wispadadong 2 (@JacksQuevara) November 17, 2020
Irmanputra Sidin: Kepala Daerah Tidak Punya Kewenangan Jatuhkan Sanksi Kepada Rakyat https://t.co/j4EXEI9yw4
— IndonesiaToday (@idtodayco) November 17, 2020
Biasalah klo calon pemimpin Indonesia masa depan begitu pasti dikit2 dijegal.
— *Pedang Yang Tajam* (@_Abul_Husam_) November 17, 2020
https://t.co/QOcqeYLgyd
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) November 17, 2020
Ketahuan Kan! Seharusnya yang Memanggil Anies Baswedan Itu Jokowi atau Mendagri, Tapi Kok Malah...
🤣🤣🤣🤣
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
Pengamat: Ada Indikasi Acara Habib Rizieq Sengaja Dimanfaatkan untuk Jatuhkan Anies Baswedanhttps://t.co/LXwx1HhS7E
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) November 17, 2020
Acungkan Jempol, Anies Datang Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya https://t.co/abFmsMTCfQ
— VIVAcoid (@VIVAcoid) November 17, 2020
Hari ini, saya sebagai warga #Jakarta ingin mengajak para sahabat, untuk mendoakan pak @aniesbaswedan semoga selalu dalam lindungan AllahSWT.. Al Faatihah..
— Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) November 17, 2020
Bus karatan
— 🄴🄺🄾 🅆🄸🄳🄾🄳🄾 (@ekowboy2) November 17, 2020
Sumber waras
Tanah cengkareng
Gratifikasi teman ahok
.. Tak sekalipun ahok dipanggil
Sukmawati, Viktor, Royson, Densi, Ade armando, Permadi.. Tak seorangpun diperiksa
Hajatan HRS ada surat peringatan & sdh didenda.. masih pula Anies dipermalukan
DIMANA KEADILAN!!
Rizal Ramli berharap lebih banyak anak muda milenial Indonesia menjadi aktivis pergerakan, bukan sekadar menjadi aktivis yang anti ini dan anti itu.@RamliRizal
— Telusur.co.id (@redaksi_telusur) November 17, 2020
FPI: "Insya Allah Habib Rizieq akan tabligh akbar di Cianjur, karena banyak ulama Cianjur yang meminta supaya beliau datang dan berceramah di Cianjur. Ribuan umat Islam akan menyambut HRS. "https://t.co/HTT5FryeOj
— ☝🏾Muslim Cyber Army ☪ (@MCAOps) November 17, 2020
Kenapa Bukan NU Dan Muhammadiyah Yang Tampung Suara Umat? Pengamat: Karena Habib Rizieq Menu Baruhttps://t.co/3b9XoRoqOG
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 17, 2020
Fadli Zon : HRS Adalah One Man With the Truth is the Majority https://t.co/ZlOsbguwkW
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 16, 2020
Keren puisi Mas @AdhieMassardi
— Don Adam (@DonAdam68) November 16, 2020
Wajib RT! pic.twitter.com/DOADy2Pc0p
Strategi kita pic.twitter.com/LDQWOIGkl7
— محمد الوحي افندي البرقي (@wahyoe_affandy) November 16, 2020
Bela HRS, Gerindra DKI: Kenapa Hanya Habib yang Disorot?https://t.co/M7HSCW7Wb8
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 17, 2020
Mahfud MD Sibuk Giring Isu Overstay, Tapi Kelabakan Setelah Rizieq Pulanghttps://t.co/Sps0iT5qst
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 17, 2020
Semakin aneh, tapii Nyata ...
— Albarra_back (@2Malbarra___) November 17, 2020
Nyambut Habib di borgol...
Hina Habib dijagain
Kerumunan langsung kena denda...
Yang pro ga kena....
Pilkada tetep jalan
Adilkah?#BatalkanPilkadaSerentakhttps://t.co/rkdsDsgETX
Logikanya gimana itu? https://t.co/LNOP8lqf1x
— shiroe (@Shopie6969) November 17, 2020
Kalau yang bicara seperti ini muslim, saya yakin penghuni kolam akan menghina dengan segala cara.
— One (IG: @irwank2k2) (@irwank2k2) November 17, 2020
Jadi jelas lah ya arah nya seperti apa.
Kenape Kapolda Jaya & Kapolda Jabar di copot,
— 𝐀𝐢𝐞𝐤 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 (@Aiek_Channel) November 17, 2020
Menkopolhukam aje mbolehin ...
Kenape cuma tgl 15 Nov 2020 dst yg diproses dan ditindak..
Tanggal2 sebelumnya byk kerumunan org knp ga dipermasalahkan ??https://t.co/nwzzQprstR
Dipecat Karena Biarkan Kerumunan, Dua Kapolda Disarankan Gugat Kapolri Ke PT TUNhttps://t.co/mKUtMAZhmX
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 16, 2020
"To experience anything fully and see it clearly there must be a moment of presence where conceptual thinking is not interfering with your experience of that moment." - Eckhart Tolle pic.twitter.com/P8SOg3J5g0
— Eckhart Tolle (@EckhartTolle) November 17, 2020
Joining a cult is a symptom, not a cause.
— Teal Swan (@_tealswan) November 17, 2020
Sobat, berikut ini surat aktivis & peneliti ekonomi, Salamuddin Daeng, kepada Badan Kepegawaian Negara, terkait SKANDAL PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL, tahun anggaran 2019-2020. 5 juta pendaftaran, yg diterima 196.682 orang. Kabarnya banyak yg tak mendaftar, tapi lolos diterima. pic.twitter.com/exFFcW91iW
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) November 16, 2020
Ustadz Sambo: MASJID AL-FALAAH, TAMAN YASMIN SEKTOR 6
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Hakikat Iman Episode 2 : Materi Pengantar https://t.co/yvvvtR1vqT
Surodiro Djojodiningrat: Kesalahan Pandawa karna mengikuti Permainan dadu yang sudah di atur oleh Kurawa dan Sengkuni... Kebodohan Yudistira merasa paling bijaksana mampu menyelesaikan masalahnya dengan mengikuti permainan dadu tersebut... Padahal ... https://t.co/hrY1hpmV31 pic.twitter.com/wG7NfsqCJD
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Please remember this 😊 pic.twitter.com/ZjDm5z9zOH
— WattimenaAnith (@Anith271) November 17, 2020
Kerumunan https://t.co/ljxt3jntK3
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
Buruh - Mahasiswa Akan Kembali Kepung DPR Tolak UU Cipta Kerjahttps://t.co/0iJ28kyirx
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 17, 2020
Eh, Virus vaccine di gratiskan di Belgia, tapi ongkir gakda yg gratis
— Sekilas Zaman (@kangpree) November 17, 2020
https://t.co/5o7yGnSj78
The Belgian government intends to make any #coronavirus vaccine available to around 70% of the population, some eight million people, and free of chargehttps://t.co/4tLvQS7sUI
— WION (@WIONews) November 17, 2020
Wuhan merupakan pusat pandemi Covid-19 pertama kali di China https://t.co/t3HmitxxQv
— Republika.co.id (@republikaonline) November 17, 2020
Beberapa RS di Klaten mulai kewalahan menampung pasien COVID-19 setelah terjadi ledakan kasus. Bed rumah sakit penuh dengan pasien positif maupun suspect.
— detikcom (@detikcom) November 17, 2020
via @detikHealth https://t.co/z8uYQ7am9L
Vaksin Covid-19: Efektivitas dan Akseptabilitas https://t.co/FlZEd3tKJ9
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Thread by @WSugeni: Vaksin Covid-19: Efektivitas dan Akseptabilitas utas Tjandra Yoga Aditama SALAH satu kunci penting penanggulangan Covid-19 adalah vaksinasi yang dapat memberi kekebalan kepada masyarakat. Hal ini...… https://t.co/JWsfAiP0jO
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 17, 2020
Luhut Ingatkan Pulang dari Luar Negeri Wajib Karantina 14 Hari https://t.co/MUlGNEIwhC #nasional
— VIVAcoid (@VIVAcoid) November 17, 2020
Pak @SecPompeo kemarin berkunjung ke Indonesia di karantina 14 hari ya?
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
Mohon info pak 🙏🏼🙏🏼🌺🌺🌺
Jangan dikasi tau kak
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
Saleh Daulay: Negara Zalim Kalau Paksa Warga Tolak Vaksin Bayar Denda Rp 5 Juta https://t.co/H8tpaMwjVA
— IndonesiaToday (@idtodayco) November 17, 2020
17 Subyek Uji Klinis di Bandung 'Drop', Sinovac masih Bisa Dipercaya https://t.co/6Qs0phEPij
— GoSumbarcom (@GoSumbarcom) November 17, 2020
Selamat atas pinjamannya yang cair dari Jerman https://t.co/SYc79TQ7v0
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
Mantap Pajaknya sangat mendukung UKM https://t.co/9ChlCVTfwX
— Zara (@zarazettirazr) November 17, 2020
— BPBD Cilacap (@bpbdcilacap) November 17, 2020
Joe Biden: Our First Chinese President?
— Ian Miles Cheong (@stillgray) November 17, 2020
How China rents the U.S. media—and its politicians. https://t.co/jYI6wEJfEO
22 perusahaan Turki akan berpartisipasi dalam Program Misi Perdagangan Publik Virtual Indonesia.https://t.co/RfiqlSCi63
— Turkinesia (@Turkinesia_Net) November 17, 2020
MAKI Gugat Praperadilan Kasus Ahok Beli Tanah Sendiri di Cengkareng Senilai Rp 668 M.https://t.co/bEfYdFKKBw
— IndonesiaToday (@idtodayco) November 16, 2020
Pemprov DKI era Ahok beli lahan 46 hektare milik sendiri dengan dana Rp 668 miliar. https://t.co/LoEk5xIseQ
— Republika.co.id (@republikaonline) November 16, 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar