Penjelasan Prof Yusril soal Instruksi Mendagri No 6 Tahun 2020 dan Pemberhentian Kepala Daerah - https://t.co/Jtza88HKQi https://t.co/QqqCy2hCCd
— Yusril Ihza Mahendra (@Yusrilihza_Mhd) November 19, 2020
*Konferensi Pers HRS Center* "Pernyataan Sikap HRS Center Terhadap Penerapan Hukum Protokol Kesehatan". Intinya tidak ada perbuatan pidana. Gubernur Anies Baswedan, IB HRS dan pihak-pihak lainnya tidak dapat dikatakan telah melakukan perbuatan pidana.
— HRS CENTER (@HrsCenter) November 19, 2020
Sebarkan. pic.twitter.com/oCSuOHMjAe
Yusril: Instruksi Mendagri soal Protokol Kesehatan Tak Bisa Dijadikan Dasar Pencopotan Kepala Daerah
— Partai Bulan Bintang (@OfficialDPP_PBB) November 19, 2020
https://t.co/YRWlt99OBN
Kalo KERUMUNAN PILKADA beda karena ada UU nya
— Zara (@zarazettirazr) November 19, 2020
Sekalian aja FPI kampanye untuk paslon tertentu :)
Biar ikut dilindungi UU pic.twitter.com/bTEHR2AVzL
Cocok kali kurasapun.... https://t.co/OEOQO1cnFp
— Don Adam (@DonAdam68) November 19, 2020
Ulama kharismatik, Aa Gym, di acara Indonesia Lawyer Club semua menyimak, dari yg bergelar doktor sampai profesor semua ketampol dengan Tausiyah Aa gym yg menyengat, hanya Mpud yg salah tingkah, resah karena sejatinya tausiyah tersebut mengena semua kedirinya
— ั ♨₪g P㏂u₪g₭as (@__k1n9f4ty12a7a) November 18, 2020
Barokallah Aa Gym pic.twitter.com/wJyHIz5eLJ
Jabatan Kepala Daerah spt gubernur tak bisa serta merta dicopot oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Seorang kepala daerah bs sj dicopot hanya jk melakukan pidana, itu pun setelah melalui prosedur panjang. Instruksi Mendagri itu berarti off side. https://t.co/PiOXFtBcWU
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) November 19, 2020
ini kok jadi tebang pilih en pilih kasih ya? Pandemi gak mandang Pilkada cuy..! Hadeeehhhh
— Inidadakoe (@PrilHuseno) November 19, 2020
Fadli Zon: Jangan Gunakan COVID-19 untuk Politik dan Kriminalisasi Ulama - https://t.co/bB0Bj3VzEk https://t.co/N5OALNz7rT
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 19, 2020
Pelanggaran Prokes Covid-19 di Petamburan: Dapatkah Anies dan Ha-eR-eS Dipidana⁉️
— Ika Mawar in heart๐ (@ik4mawar) November 19, 2020
Oleh: Prof. Suteki @sutekov@msaid_didu@ReflyHZ@Aiek_Channel@PutraErlangga_@Namaku_Anisa@_KingPurwa@Cobeh09@AlFatih68231928@anaktermuda@S_Oryza_@Innayaputri72https://t.co/Mserlmi4Hr
Mantan ketua MK @hamdanzoelva nda mungkin salah dong? https://t.co/TpIGUL6vEe
— Zara (@zarazettirazr) November 19, 2020
Tidak ada pesta yang tidak akan berakhir, pak polisi. Ingat itu...
— Don Adam (@DonAdam68) November 18, 2020
Kalau nanti ada capres yang mempunyai program utk menempatkan Kepolisian di bawah Kementerian Dalam Negeri, saya akan dukung abis.
Very good idea ๐♥️๐ฎ๐ฉ cc @SBYudhoyono @fadlizon @hnurwahid @JimlyAs @mohmahfudmd @ReflyHZ @zainalamochtar @IrmanputraSidin @Ayaniulva @ustadtengkuzul @ustad_alhabsyi @aagym
— bramba r koesuma (B Riza K) (@brambarkoesuma) November 18, 2020
Refly Harun: Sesungguhnya Nanti Bisa-bisa Presiden pun Bisa Kena Tindak Pidanahttps://t.co/ISkhbisaNE
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 18, 2020
Instruksi Sakti Mendagri Keluar, Fadli Zon: Inmen Mana Bisa Copot Kepala Daerah - Berita KBB https://t.co/qroCioop61
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 19, 2020
Pakar Hukum: Selama suatu wilayah belum ditetapkan sebagai daerah karantina atau lockdown, tidak ada sanksi pidana yang dapat diterapkan. #KoranTempo https://t.co/4sMdhmqGPy
— TEMPO.CO (@tempodotco) November 19, 2020
Ahli Hukum: Anies Baswedan tak Boleh Diberhentikan Sembarangan, Mendagri Jangan sok Kuasahttps://t.co/zRwFnewBWc
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 19, 2020
BUMN = Badan Usaha Milik Nya https://t.co/o47OrESRMK
— ADHIE M MASSARDI (@AdhieMassardi) November 19, 2020
Kita HARUS BERSYUKUR punya SEORANG JOkowi, bayangkan kalo ada beberapa Jokowi...
— why so serious? (@varleent) November 19, 2020
Pemimpin Indonesia itu harusnya bersaing dengan pemimpin negara Jepang, China, Singapore, Vietnam & negara Asia lainnya bukan dengan pemimpin DKI Jakarta :p #dapse #republikterserah https://t.co/ZapG5OJBgm
— To'pe (@Toperendusara1) November 19, 2020
Yusril: Presiden saja Tidak Berwenang Berhentikan Kepala Daerah, Apalagi Instruksi Mendagrihttps://t.co/bWPe42q6Lk
— GELORA NEWS (@geloraco) November 19, 2020
https://t.co/kplMw85rri
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) November 19, 2020
Profesor Yusril Ihza Mahendra menjawab tgl 19 November 2020, bahwa Mendagri "tentu saja tidak bisa" memberhentikan Kepala Daerah dgn Instruksi Mendagri nomor 6 tahun 2020.
Termakasih bang Prof. Yusril.
Semoga Allah menyayangi anda.
Dan semoga semua maklum
Cara kerja Virus ๐ฆ menyikapi kerumunan dan UU pic.twitter.com/bSwX7E0nW8
— Zara (@zarazettirazr) November 19, 2020
Yang bikin hajatan siapa yang dipanggil siapa....
— Kebijakan Anies 2 (@kebijakananies_) November 19, 2020
Siapa yang paling aktif dan tanggap corona awal awal tahun ini?
Just Reminder.. . #WeAllStandWithAnies@Reiza_Patters @Toperendusara1 @M_Asmara1701 pic.twitter.com/5NS6uZGJM8
Diskriminasi Hukum terhadap Anies, Fadli Zon Beberkan Empat Kejanggalan ini https://t.co/U1DrdsHTE5
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 19, 2020
Anton Tabah: Dunia Pun Tahu Penyambutan HRS Oleh Jutaan Umat Aman, Kenapa Dipersoalkan?https://t.co/Np1Xgx3NLM
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) November 19, 2020
Massa Habib Rizieq Berkerumun, Fadli Zon Salahkan Pemerintah Pusat - ID Post I Portal Berita Online https://t.co/2qQToSRLCJ
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) November 19, 2020
via Lieus Sungkharisma: Anies Dipanggil Polisi Terkait Acara HRS, Lieus: Tidak Adil dan Di Luar Kewajaran https://t.co/a46t6tI746
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 19, 2020
"Apalagi surat pemanggilan oleh Polda itu beredar luas di media sosial. Entah siapalah yang menyebarluaskannya. Tapi penyebaran surat pemanggilan ...
Lieus Sungkharisma: Cerita Saat di PENJARA dan Terlahirnya Warung Makar https://t.co/Kn1xvMISWU#Merdeka #Bersatu #Berdaulat #Adil #Makmur#Proxywar #Revolusi #Back2Orbit #Pancasila #UUD45 #asli #BelaNegara #NKRI #KewaspadaanNasional
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 19, 2020
Sanggup 1000 RT??
— Datuk Tamburin (@D4tuk_T4mburin) November 19, 2020
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐#kamiBersamaHRSdanAnies
Klu ga gue tidur nih๐คจ
Manusia bisa dibohingi
— Zara (@zarazettirazr) November 19, 2020
Kecurangan bisa ditutupi
Tapi Allah Maha Tau pic.twitter.com/FYPPaL5Ofa
— Agus Widodo (@arwidodo) November 19, 2020
Cuma ngingetin aja
— Datuk Tamburin (@D4tuk_T4mburin) November 19, 2020
Najib Rozak pernah berkuasa selama sekian tahun
Dan setelah habis masa jabatan eh penggantinya masukin dia ke penjara..
Bukan nakut2in lho ya๐คญ
Dr Rizal Ramli Melihat Kontradiksi: “Sekarang Doyannya Biar Ngaco Tapi Damai”
— KedaiPenaCom (@KedaiPenaCom) November 19, 2020
https://t.co/EPxHkcPZgw@RamliRizal
Hikmah dari KETIDAK JELASAN hukum dan meningkatnya rasa Tidak Percaya pada mister penguasa adalah : netizen jadi lebih berusaha untuk mencari tau dan belajar untuk mematahkan ke “plintat plintutan” penguasa ๐๐๐
— Zara (@zarazettirazr) November 19, 2020
Malaysia sudah dibatalkan.. bagaimana Indonesia? https://t.co/oC44jNAwXH
— ar[ee][ff] (@areeff) November 19, 2020
Alhamdulillah, akhirnya dibatalkan. Memang keselamatan rakyat yg seharusnya diutamakan.https://t.co/4nZPvASroy
— Hilmi Firdausi (@Hilmi28) November 19, 2020
Pantesan covid19 betah di Indonesia..lha wong DILINDUNGI Oleh UNDANG-UNDANG....๐๐ค
— Andri Subagio (@andrinitasya) November 19, 2020
Dyansrty in the making: president’s son dan son-in-law, the vice president’s daughter, and the defence minister’s niece. In one constituency on the outskirts of the capital Jakarta three candidates are dynastic. https://t.co/zkRun96HvJ
— Ahmad Arif (@aik_arif) November 19, 2020
Hati hati ada fenomena yang lapor yang dipolisikan ๐๐๐ https://t.co/TQdFsYKesD
— Zara (@zarazettirazr) November 19, 2020
Launch UU Cilaka?
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 19, 2020
Tv One mah kagak heran bang.. @Ust_AbdulSomad aja nangis koq... ๐๐ https://t.co/htrvLZy8UC
— @_Urun Juoi (@__K7m0en) November 19, 2020
REPORTER TV ONE MENANGIS ! KESAKSIAN GUS KHOLIL PASURUAN KETIKA MENYAMBUT IB HRS DI BANDARA https://t.co/GhkhagnkBN via @PrilHuseno
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 19, 2020
- Pandemi Covid begini mengapa pilkada tetap jalan?
— NephiLaxmus (@NephiLaxmus) November 19, 2020
+ Amanat konstitusi. Rakyat butuh kepala daerah.
- Kepala daerah hasil pilihan rakyat bisa dicopot pusat?
+ Kalau melanggar protokol Covid
- Sebentar sebentar. Tak mikir dulu
Otak Waras tak bisa dibandingkan dgn Otak Dikit. https://t.co/iPZEn92Lt1
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) November 19, 2020
Siapa tahu pengembangan Industri 5.0 singkong hidroponik laut dan bebek maritim ya Bang @fadlizon
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) November 19, 2020
Sudah seperti negeri kim jong un
— Mustofa Daud Rasyid (@MustofaMd) November 19, 2020
Hanya orang tolol dan malas baca yang bilang FPI intoleran. Apalagi sampai penggal kepala (",) pic.twitter.com/hrVfiEKOAq
— Perhatikan, Fani! (@inisifani) November 19, 2020
Berarti soal Papua akan segera beres. Cina tidak akan berani lagi lanjutkan klaim di Laut Natuna.
— NephiLaxmus (@NephiLaxmus) November 19, 2020
Bravo TNI!! https://t.co/fD0dOxhbeW
TNI Bantah Menurunkan Baliho HRS, Lalu Siapa Orang-orang Berpakaian Loreng? https://t.co/hKA0DsLaZS pic.twitter.com/FpwZ4sidAj
— Mas Piyu Ori :) (@MaspiyuO) November 19, 2020
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Achmad Riad menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak benar. Dia menegaskan bukan anggotanya yang menurunkan spanduk Habib Rizieq.
— Zara (@zarazettirazr) November 19, 2020
"TNI tidak pernah memberikan perintah," kata Riad kepada reporter Kamis (19/11/2020). https://t.co/cxgo4isUQZ pic.twitter.com/HR5DwwSk1m
Jelas sudah TNI secara resmi membantah menurunkan baliho HRS. Abu Janda dengan sangat jelas, menuduh TNI yang menurunkannya. Kena ITE kah Abu Janda?
— MUSTOFA NAHRAWARDAYA (@TofaTofa_id) November 19, 2020
Pasukan TNI Sambangi Markasnya, FPI: Cuma Lihat-Lihat Ajahttps://t.co/YoEhbY9Akv
— GELORA NEWS (@geloraco) November 19, 2020
Pasukan Elite Koopsus Datangi Markas FPI, Mabes TNI Sebut Cuma Numpang Lewathttps://t.co/ilvtlGnxH6
— GELORA NEWS (@geloraco) November 19, 2020
RUU Minol kok ditolak? Jadi kita biarkan saja generasi muda bangsa ini jadi rusak nenggak miras. Gmn sikh...๐คhttps://t.co/CfHs1u8G12
— Tifatul Sembiring (@tifsembiring) November 19, 2020
Kan... sudah kuduga dari awal @fahiraidris nasibnya RUU Minol akan sama kayak dulu dulu. Diramein cuma buat sebuah agenda entah apa, habis itu lenyap lagi.
— Zara (@zarazettirazr) November 19, 2020
https://t.co/qhUzKaGQFh
Anak Medan mana suaranya? ๐ #MenantuJokowiBisaDikalahkan pic.twitter.com/W1c9n3KG7J
— Mardani Ali Sera (@MardaniAliSera) November 19, 2020
Selain Wagub DKI, Hari Ini Polda Metro Periksa Pihak Bandara Soettahttps://t.co/Vt72r8GQyx
— GELORA NEWS (@geloraco) November 19, 2020
Biasanya netizen kemudian kreatif upload keramaian di daerah lain. Kreatifitas netizen seringkali mengejutkan. Istilah kerennya out of the box. https://t.co/abW76jxoLR
— NephiLaxmus (@NephiLaxmus) November 19, 2020
PSI Ingin Interpelasi Anies Baswedan, Gerindra: Nyari Panggung!https://t.co/j18cCJcVXq
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) November 19, 2020
Tadinya mau teruskan bhsn ttg PSI (Solidaritas).
— One (IG: @irwank2k2) (@irwank2k2) September 30, 2017
Tp FramingJAHAT/FITNAH 'daur ulang' dari PilGubDKI2017 tdk bisa dibiarkan.
Hrs ditelanjangi pic.twitter.com/CbFQCnJtjL
Melalui nilai nilai kemanusian kita semua bisa bersatu. Terima kasih analisisnya mas @ismailfahmi https://t.co/izTrLpd4nk
— Muhammadiyah Disaster Management Center (@MDMCIndonesia) November 19, 2020
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan apresiasi terhadap upaya bersama dalam pencegahan maupun mitigasi erupsi letusan Gunung Merapi yang telah dilakukan oleh berbagai pihak. Selengkapnya : https://t.co/8uKvc9YklI#BudayaSadarBencana pic.twitter.com/lEdLQ5JvS1
— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) November 19, 2020
The man who inspired me: Onno W. Purbo
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) November 18, 2020
Selamat Pak @onnowpurbo atas penghargaan "Jonathan B. Postel Service Award 2020."
Sejak mahasiswa, saya "dididik" untuk menjadi "rebel" dalam berbagi ilmu pengetahuan.
"Share your knowledge, and it will multiply." pic.twitter.com/c5lwM5E958
Gempa Besar sedang melanda Istana Negeri Thai-Land. Gempa itu kini terus menggoncang Istana akibat KEBOHONGAN, KEBODOHAN dan KERAKUSAN JABATAN.
— Jara_Mbojo (@umaralims) November 19, 2020
Emas murni, langsung dari sungai, tdk perlu dimurnikan atau proses kimia apapun lg, berkah dr Allah melalui alam utk umat manusia, kurang kaya apa lagi negeri ini coba? pic.twitter.com/CUii1ZzfDk
— Hery Ardiansyah (@Sumatra_Miner) November 18, 2020
The judge's verdict was unacceptable, Jerinx JRX was convicted under the ITE Law which had been used incorrectly in interpreting what hate speech was.
— Damar Juniarto (@DamarJuniarto) November 19, 2020
A sad news. I hope Jerinx refuses the verdict and goes to high court. https://t.co/kl2X0TZRiE
Creativity will be key to competing against AI in the future workforce - here's how https://t.co/g6xWzDbDkp #FutureOfWork #ArtificialIntelligence pic.twitter.com/XmfAc0gj02
— World Economic Forum (@wef) November 19, 2020
Sahabat jannah, ternyata aplikasi Muslim pro kepunyaan Erwan Mace, orang Perancis kafir domisili di Singapore, yang cari duit dengan cara memeras umat muslim melalui aplikasi2 seperti Muslim Pro.Tolong simak video diatas, dan bila sahabat memiliki aplikasinya di HP, segera hapus pic.twitter.com/ekpTAuuq83
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) November 19, 2020
PBB memperkirakan lebih dari 1 juta Muslim telah ditahan di kamp-kamp konsentrasi di Xinjiang.Para aktivis pun mengatakan,kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida oleh Pemerintah China sedang berlangsung di wilayah yang juga dinamai Turkistan Timur itu.https://t.co/7b52xBLYq7
— M.Margani (@MMargani5) November 19, 2020
Pengadilan membatalkan putusan yang melarang pemakaian jilbab oleh siswa di Swedia https://t.co/wiumkJsDIX
— Republika.co.id (@republikaonline) November 19, 2020
Imam Besar Al-Azhar tegaskan Muslimah dilarang nikahi Non-Muslim. https://t.co/GO1HldWw49
— Republika.co.id (@republikaonline) November 19, 2020
Sapu ranjau oleh kawan kita Nuryanto Amar Sepanjang pancoran sampe otista Pukul 06:00-06:30 pagi ini..
— ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐น๐๐โ๐ก๐๐ (@Arjuna_lreng) November 19, 2020
Buat yg melintas dari cawang sampe slipi dan sebaliknya tetap hati² karena ruas jalan itu sering ditemukan ranjau seperti ini dan Semoga perjalanan kalian aman sampai tujuan.. pic.twitter.com/Mtww4cClwK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar