Kamis, 12 November 2020

Jusuf Mahdi: Pembinaan Watak Dan Karakter Bangsa (Nation Character Building) Adalah Implementasi Dari Revolusi Akhlak

🇮🇩❤️ PEMBINAAN WATAK DAN KARAKTER BANGSA (NATION CHARACTER BUILDING) ADALAH IMPLEMENTASI DARI REVOLUSI AKHLAK. 🌹🇮🇩

Ir  Jusuf Mahdi, MM.

Sebuah pertanyaan yang dilontarkan masyarakat awam adalah mengapa ada penggunaan kata Revolusi?? Pengertian orang awam bahwa revolusi di itu adalah perusabahan yang harus terjadi secara cepat, bersifat radikal menyeluruh, harus dilakukan tanpa menunda waktu.

Di saat lalu revolusi lebih berkonotasi kepada hal yang terkait phisik, seperti halnya revolusi industri, revolusi kemerdekaan dlsb.  Padahal di era lalu juga telah terjadi revolusi pemikiran yang membuat ilmu, pengetahuan dan teknologi berkembang pesat yang berakibat merubah pola hidup manusia.

Perubahan pola hidup akan menambah kebutuhan dan keperluan manusia untuk berkegiatan. Maka tersedianya dana hidup menjadi faktor primer dimana untuk memenuhi kebutuhan hidup itu manusia bekerja keras, yang kadang menempuh segala cara termasuk cara yang tidak halal untuk mendapatkan keinginannya. Ditambah dengan rasa yang tidak kenal puas, tidak merasa cukup dengan yang ada, nafsu untuk hidup mewah, dll membawa manusia ke arah jalan yang salah.

Maka dari keadaan diatas faktor moralitas dan mentalitas, watak dan karakter manusia jatuh ke titik terendah, melupakan rasa kemanusiaan, keberadaban serta kebersamaan yang didasari ketulusan.

Inilah yang saat ini dialami bangsa Indonesia, dimana para pemimpin tidak lagi amanah kepada kepercayaan yang diberikan rakyat kepadanya. Dan selama 75 tahun kemerdekaan bangsa Indonesia dan 75 tahun berdirinya NKRI cita-cita dan tujuan kemerdekaan yang sangat jelas dirumuskan pada Pembukaan (Preambule) UUD 1945 belum dapat diwujudkan, kesejahteraan lahir bathin belum dapat diraih, sedangkan pengelolaan manajemen ketatapemerintahan dan ketatanegaraan menjadi amburadul tak punya arah yang jelas.

Dengan hancurnya nilai watak dan karakter bangsa, yang melingkupi pejabat di hampir semua lembaga pemerintahan dari pusat sampai daerah, korupsi, suap, jual beli jabatan dan suara menjadi wabah kronis, sehingga sulit mewujudkan sistem clean government and good governance yang merupakan keutamaan untuk meraih keberhasilan hidup dan berkehidupan.

Sedaat lagi kita menuju Tahun Emas Kemerdekaan Bangsa pada 2045. Tanpa terasa pula tongkat estafet kepemimpinan akan dan harus diserahkan kepada anak, cucu, cicit penerus generasi bangsa. Tentunya kita harus mewariskan sesuatu yang berharga dan bernilai luhur kepada mereka.

Maka tepatlah jika saat ini untuk melakukan revolusi akhlak yang tidak boleh ditunda-tunda sebab perkembangan situasi dan kondisi terus bergulir cepat dimana Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan serta persaingan semakin ketat. Dengan makin langkanya sumber energi berbahan SDA, maka dibutuhkan SDM yang berkualitas dan berkemampuan, berwatak dan berkarakter bersih dan jujur untuk menjalankan roda pemerintahan dan roda kehidupan yang menyangkut hajad hidup orang banyak / bangsa.

Waktu berputar cepat, kita tidak bisa lagi menunggu dan menunda-nunda aksi yang nyata yang dibutuhkan untuk generasi penerus kita.

Untuk itu harus dipersiapkan software dan hardware yang implemtatif mudah dicerna bangsa di berbagai tingkatan dan strata pemikiran diantara generasi bangsa

Dalam perjalanan waktu berkehidupan maka manusia akan memetik hikmah belajar dari pengalaman hidupnya yang akan menempanya menjadi manusia yang tangguh menghadapi tantangan yang harus  dihadapinya.

Dari pengalaman tersebut maka manusia akan menentukan suatu pedoman hidup yang harus teguh dipegangnya,  dimana secara rokhaniah dan spiritual adalah melaksanakan ketentuan Sang Maha Pemberi Hidup, yang di agama Islam disebutkan sebagai : "Berpegang Teguh Kepada Tali Allah."
Ketentuan Allah tersebut adalah agar manusia senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Allah, menegakkan kebajikan, kebaikan dan kebenaran, berkasih sayang diantara sesama manusia, menuju manusia yang berderaiad, berharkat dan bermartabat mulia sesuai amanah Allah Swt, penciptanya.

Dalam siklus kehidupan dapat digambarkan sebagai berikut :

Allah Swt --> Manusia --> Akal, pikiran, hati nurani / kalbu --> Rasa --> Estetika --> Etika --> Budaya --> Peradaban --> Falsafah --> Ideologi --> Dasar berkehidupan, berbangsa, bernegara --> Vision, mission, objective, goals, programs.

Secara umum bahwa kehidupan berbangsa dan bernegara adalah ibarat kapal yang akan berlayar menuju sebuah tujuan dimana untuk menuju kesana dibutuhkan sebuah arah yang jelas, track perjalanan yang pasti, haluan yang harus pasti dipertahankan, agar sampai dengan aman dan sentosa di pelabuhan yang damai tempat  untuk berlabuh.

Perjalanan bangsa Indonesia tidak terlepas dari ketentuan diatas dan dengan Rakhmat, Ridho dan Barokah Allah Swt maka para founding fathers telah berhasil merumuskannya dalam sebuah komitmen dalam Pembukaan (Preambule) UUD 1945, yang meliputi tatanan berkehidupan sebagai manusia yang meliputi kegiatan lahir dan bathin.

Dari Pembukaan (Preambule) UUD 1945 itu sudah jelas dirumuskan tentang falsafah berbangsa dan bernegara, dasar negara yang kokoh untuk membangun rumah kebangsaan dan ideologi yang menjadi haluan untuk mengisi kemerdekaan dan meraih cita-cita dan tujuan kemerdekaan demi masa depan anak cucu cicit penerus dan pewaris kemerdekaan.

Dari hal diatas maka falsafah bangsa telah sangat gamblang dijelaskan pada alinea 1 sampai 3, sedangkan haluan, dasar dan ideologi berbangsa dan bernegara juga sangat jelas dirumuskan dalam alinea 4.

Dengan menggunakan  kecerdasan berpikir realistis, logik, komprehensif dan dengan analisis yang baik maka kita dapat memilah apa yang akan kita lakukan ke depan. Apa yang dijelaskan pada Batang Tubuh UUD 1945 sudah menjelaskan tentang Dasar Negara (bab XI, pasal 29, ayat 1), sedangkan Pancasila adalah sebagai pedoman hidup (way of life) bagi setiap bangsa dan warga negara Indonesia.

Kita tidak perlu lagi membahas, membuat rumusan baru dll, dimana ada konotasi adanya kepentingan tertentu yang dapat memecah belah bangsa, melemahkan persatuan dan kesatuan, semangat dan kebanggaan diri sebagai bangsa, mengerdilkan kedaulatan dan wibawa sebagai bangsa dan negara, melemahkan Ketahanan Nasional di berbagai aspek dan bidang kehidupan, sehingga kita tidak bisa mandiri dan berkemampuan dalam memberdayakan potensi bangsa dan negara.

Watak dan karakter bangsa yang harus dibentuk sejak dini dalam Nation Character Building dengan melalui proses pranata laku Panca Wasiat (SADAR, KARYA, MARGA, BAKTI, BASUKI)  sebagai implementasi nilai-nilai luhur Pancasila, akan menghasilkan SDM yang memiliki jati diri BERSIH, JUJUR, AMANAH yang berjiwa Patriot, Ksatria, Bhayangkari  yang tulus ikhlas berdharmabhakti bagi nusa, bangsa, negara, sesama dan alam semesta.

Dengan hal di atas kita tegas berkomitmen bahwa :

🇮🇩 Kapitalisme, liberalisme, komunisme, dll tidak sesuai bagi bangsa Indonesia.

🇮🇩 Demokrasi Indonesia adalah demokrasi kerakyatan yang diwujudkan dalam permusyawaratan / perwakilan, bukan berdasar pada one man, one vote.

🇮🇩 Pemerintah adalah pemegang dan pelaksana amanah rakyat untuk menjalankan roda kehidupan berbangsa dan bernegara yang kebijakan dan keputusannya harus  bertanggung jawab kepada rakyat. Kepentingan rakyat adalah segalanya dengan tujuan utamanya adalah sejahtera lahir dan batin, kehidupan yang aman, tenteram, adil, makmur, kerta raharja, gemah ripah loh jinawi, baldatun toyyibatun warrobbun ghafuur.

Mari berkarya nyata demi masa depan anak cucu generasi penerus yang kita kasihi, sayangi dan cintai, dengan mewariskan sesuatu yang bernanfaat bagi masa depan mereka. Semoga Allah SWT mengabulkan doa dan pinta kita. Aamiin ya rabbal alamiin.

🇮🇩🌹❤️🇮🇩🌹❤️🇮🇩
VSSMATC, Surabaya, 12112020.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...