Senin, 28 Juni 2021

Agus Kodri @AgusKodri2: GELORAKAN KEMBALI KE PANCASILA & UUD ‘45 yg disahkan 18 AGUSTUS 1945 secara murni & konsekuen!



[3:45 PM, 6/27/2021] Alvin Yudistira:

> [9:47 AM, 6/27/2021] Bagus Taruno: Panca Sila itu:
> 1. Tuhan.
> 2. Manusia
> 3. Bangsa/Alam
> 4. Negara
> 5. Tujuan (di dunia)
>
> Jadi Bung Karno memang benar, Indonesia adalah negara (sila ke-4) kebangsaan (sila ke-3).
>

Sepakat penuh Pak Bagus,


> Karena negara kebangsaan eksistensi Bangsa Indonesia yang selama ini masih kabur dan dikaburkan, harus dipertegas kembali. Lebih bagus lagi jika eksistensinya diwujudkan dalam bentuk Majelis Bangsa Indonesia.

Dari Pak Agus tidak kabur terhadap yg masih kabur:
1. MPR adalah Majelis Bangsa, terutama dg Sistem Lumbungnya

Agus Kodri @AgusKodri2: CERDAS BANGSAKU! Bung Karno, Presiden RI pertama, nyatakan, *“Negara Kesatuan ialah Negara Kebangsaan.”* (TUBAPI, hal. 422). *BANGSA INA pondasi NKRI*. MPR, *Lemb Bangsa*, itu Lemb Tertinggi Negara, melakukan sepenuhnya kedaulatan rakyat! NKRI HRS KEMBALI KE PANCASILA&UUD ’45 18/08/1945. https://alyud.blogspot.com/2021/06/agus-kodri-aguskodri2-cerdas-bangsaku.html

Agus Kodri @AgusKodri2: Oligarki kekuasaan akan tumbang di Indonesia bila *“Lumbung” (sbg satu Ukuran di dalam Dimensi Pancasila) dibangun secara sistemik di seluruh wilayah NKRI*. https://alyud.blogspot.com/2021/06/agus-kodri-aguskodri2-oligarki.html

2. #ASHK @aguskodri_06543: Proverb: "Selama kt blm memahami Bangsa Indonesia itu apa, siapa, kpn, bgmn & dimana." Hslnya tdk pernah konvergen. https://twitter.com/alvinyudistira/status/677026035985088512


>
> 1. Kemerdekaan Indonesia (wilayah/tanah air, bangsa dan bahasa) --> Teks Proklamasi Alinea I.

Ya, Sumpah Pemuda

PROKLAMASI
Kami *bangsa Indonesia* dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, hari 17 bolen 8 tahoen
*Atas nama bangsa Indonesia*.
Soekarno/Hatta
https://www.indozone.id/fakta-dan-mitos/Q8snMAr/perumusan-naskah-hingga-detik-detik-proklamasi-kemerdekaan-indonesia


> 2. Kemerdekaan rakyat Indonesia (Alinea III) Preambule).

Dari rakyat menjadi bangsa, dijelaskan Pak Agus kpd Jaya Suprana.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan
luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, *maka rakyat Indonesia menyatakan
dengan ini kemerdekaannya*

PROKLAMASI
Kami *bangsa Indonesia* dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan dll., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnya.
Djakarta, hari 17 bolen 8 tahoen
*Atas nama bangsa Indonesia*.
Soekarno/Hatta


> 3. Terbentuknya Pemerintah Negara Indonesia (Alinea IV Preambule).
>
> Setelah terbentuk negara, maka warga negara, menjadi ada.
>
> Dalam Pasal 26 UUD 1945, warga negara adalah:
> 1. Orang-orang Bangsa Indonesia, ditambah
> 2. Orang-orang bangsa lain (peranakan Belanda/Eropa, peranakan Arab dan peranakan > Tionghoa) yg ditetapkan oleh UU.
>
> Dari ketentuan tersebut menjadi Bangsa Indonesia dan menjadi warga negara Indonesia tidak bersifat resiprokal, bolak-balik, karena jika ia adalah Bangsa Indonesia maka otomatis bisa bolak-balik.
>
> Jika bangsa lain menjadi warga negara Indonesia, memang bisa dan boleh, tetapi ia tdk akan dan tidak perlu menjadi Bangsa Indonesia. Tetap menjadi bangsa dari mana ia berasal tidak perlu menjadi persoalan mendasar karena masih mendapatkan hak²nya sbg warga negara Indonesia, kecuali menjadi Presiden dan/atau jabatan² politik lainnya (mis. Kepala Daerah).
>

Saya niru Pak Agus: Mengapa kita bermain di saluran mereka? Ide 3 periode cuekin aja! https://alyud.blogspot.com/2021/06/agus-kodri-aguskodri2-ayo-gelorakan.html
Saya niru Pak Nyalla: ndak ada urusan itu sama jokpro independen ga bisa masuk mau ada usulan 3 periode. https://www.youtube.com/watch?v=9A33ajO6BaM
Saya niru Aji saka ga urusan darimana, menoreh sejarah Honocoroko
Saya niru wangsa (bangsa) Sanjaya & Syailendra darimana, menoreh candi2 hindu dan buddha
Saya niru Wali songo entah versi dari arab, india, cina, menoreh sejarah awal berdirinya kerajaan islam di jawa.
Saya niru Douwes Dekker darimana, terbilang terdepan dlm Kebangkitan Nasional
Saya niru pemilik Kos di kramat, rumahnya menoreh sejarah Sumpah Pemuda.
Saya niru prajurit dari jepang, rumahnya untuk bahas Proklamasi.

Yang jelas anak2 baduy dalam, calon ketua adat nanti, katakan saya sesepuh baduy dalam.
Yang jelas Pak Ical Syamsuddin dulu bilang saya pribumi banget.

Yang saya urusi, Ketuhanan Yang Maha Esa:
Ibu Pertiwi adalah satu hirarki Ketuhanan dlm dvaita vedanta:

Saya rela Ibu kandung meninggal, tapi tidak rela terjadi pada Ibu Pertiwi. Sumpah @alvinyudistira
https://twitter.com/alvinyudistira/status/736812948312625152

ร‰ka? Sรกd Vรญpra Bahudhรข Vadanty -Rig Veda 1.164.46
To what is One, sages give many a title
en.wikipedia.org/wiki/Mandala_1
https://twitter.com/alvinyudistira/status/1374671355002548228

Yang saya urusi, Kemanusiaan, saya jelas pasti Bangsa Ras Manusia. Yang harus Adil dan Beradab.

Aku percaya Advaita, aku percaya kesatuan hakiki manusia dan untuknya semua yang hidup.
I believe in advaita, I believe in the essential unity of man and for that matter of all that lives.
Mahatma Gandhi
https://twitter.com/alvinyudistira/status/1172358660002992130

Jadi bukan hanya Persatuan Indonesia, tapi secara Advaita Vedanta: Kesatuan hakiki manusia.

Yang saya urusi, fokus: Kembali Ke Pancasila UUD45 asli.
Merdeka Bersatu Berdaulat Adil Makmur.


> Tersebut bukan sikap diskriminatif. Justru menjadi aneh, jika tidak ada dari bangsa sendiri koq tidak ada yg cakap memimpin.
>
> Berarti ada yg salah dalam kaderisasi pemimpin di negeri ini.

Saya mendukung sekali pasal 6a UUD45 asli.

Yang jelas malam tahun baru 2014 kepada Pak Bintang, ada Pak Agus Kodri, saya sampaikan:
Ahok mau jadi Presiden, nanti 200 tahun lagi.
Karena Amrik punya presiden Obama setelah 200 tahun merdeka.


Saya cantumkan Pak Bagus, interaksi ini di post blogspot berikutnya.
Terima kasih. Salam Hormat,

Minggu, 27 Juni 2021

Agus Kodri @AgusKodri2: CERDAS BANGSAKU! Bung Karno, Presiden RI pertama, nyatakan, “Negara Kesatuan ialah Negara Kebangsaan.” (TUBAPI, hal. 422). BANGSA INA pondasi NKRI. MPR, Lemb Bangsa, itu Lemb Tertinggi Negara, melakukan sepenuhnya kedaulatan rakyat! NKRI HRS KEMBALI KE PANCASILA&UUD ’45 18/08/1945.

Hendrajit: Probabilitas & Kausalitas

[11:56 AM, 6/26/2021] Hendrajit: Manusia itu biasanya males mengundang probabilitas, sehingga hidupya flat flat saja. Karena dipikirnya hidup itu linear dan flat flat saja. Sehingga lebih memberhalakan kausalitas (sebab dan akibat) ketimbang probabilitas yang membuka berbagai kemungkinan baru.
Alexander fleming nemu penisilin justru pas iseng2 bersihin rak buku. Bukan pas  bertekun di laboratorium yang justru  kegiatan rutinnya sehari-hari. Ketika jenuh dengan rutinitas dalam penelitian dan eksperiman di laboratorium tapi nggak ada hasil yang wow, maka dia putuskan dua hari menjauh dari rutinitas.
Maka, dia putuskan untuk bersih2 rak bukunya yang berantakan dan berdebu. Saat itulah dia menemukan sebuah enzim, yang mengingatkan pada pengalaman buruk bahwa gegara enzim ini peercobaan dia terdahulu gagal total. Karena terbunuh oleh enzim ini.
Namun, kilasan intuitif atau flash of insight seorang Fleming tiba-tiba menyala. Lho, sebentar-sebentar, jangan2 justru ini yang selama ini saya teliti tapi nggak nemu2. Inilah zat yang bisa membunuh kuman2 penyakit. Kelak, penisilin jadi bahan untuk membuat obat anti-biotika.
Apa terus secara kausalitas fleming nemu penislin disebabkan bersihin rak buku? Hehee. Bukan. Keputusan Fleming membersihkan rak bukunya, itulah namanya probabilitas.
Maka ketika dua hari kemudian Fleming kembali ke rutinitas kerja laboratoriumnya, dia kembali bekerja dengan sebuah sudut pandang baru dan kerangka pemikiran baru. Maka lewat penelitian dan temuan dia, penisilin sekarang kita kenal dengan obat anti-biotika.
Probabilitas Fleming, melahirkan hubungan kausalitas atau sebab-akibat

[11:57 AM, 6/26/2021] Hendrajit: Tulisanku ini mungkin bisa menginspirasi teman2, agar dalam gerakan memperjuangkan kembalinya UUD 1945, menggunakan probabilias ala Alexander Fleming. Soalnya saya lihat gerakannya kayak jalan di tempat dan asyik sendiri. Akhirnya cenderung linear seperti gerak garis lurus. Lebih ke kausalitas ketimbang probibilitas

[12:08 PM, 6/26/2021] Bagus Taruno: Linier vs non-linier

Kausalitas vs imajinasi

Exact (kepastian) vs probabilitas (kemungkinan)

Analisis vs sintesis

Divide vs integrasi

[12:16 PM, 6/26/2021] Laode Abd Gani: Kalau kita gunakan approachnya Axander Fleming, masalah bangsa negara ini akan selesai bahkan udah selesai bung Bagus Taruno Legowo. Ini kendala umum kita hari ini bung mmng itu cara pikir dan bertindak.Tapi masalahnya bukan semua kita tdk tau approach Axander Fleming tetapi akibat tdk ada rambu hukum yg bisa melindungi cara Fleming. Termasuk bung Taruna Legowo dan group group lain adalah pihak pihak yg tau the Fleming approach tsb.The death of experth adalah kuncinya. Mati dan dimatikan karena ruang gerak inovasi tanpa perlindungan hukum adalah stop dininya suatu ide. Vacxin nusantara hari masih ngos ngosan hidup mati karena political Will aspect hukum.Mhn maaf bila sy salah memahami bung Taruno .

[12:18 PM, 6/26/2021] Laode Abd Gani: Menyelesaikan masalah tdk harus selalu pendekatan linear.

[12:45 PM, 6/26/2021] Bagus Taruno: Iya. Anda dan mas Hendrajit, benar, bung Gani.

Di bangsa kita ini di saat jni kurang menghargai sebuah karya, dalam bentuk apapun, apalagi yg bernuansa inovatif. Padahal jika merunut sejarah tradisi dan kultur bangsa ini bangsa ini dimasa Lalu sesungguhnya sangat kaya dg karya² original yg sangat² inovatif.

Entah mengapa dan bagaimana bangsa ini saat ini miskin inovasi dan kurang menghargai inovasi. Jika ada info² inovasi karya anak bangsa belum² sudah dicibir, tanpa diberi ruang untuk mendengar atau menyimak karya² itu dan menilai seberapa inovatif karyanya.

Banyak sekali simbol² inovasi bangsa ini dimasa lalu diadop dan justru bisa dikembangkan oleh bangsa lain ketimbang oleh bangsa sendiri.

Harus ada ikhtiar menumbuhkan budaya inovasi dan menghargai karya² inovasi (dalam bentuk apapun), menguji dan kemudian menilainya. Jika bagus dan manfaat, tdk ada salahnya jika dikembangkan dan di fasilitasi.

[12:49 PM, 6/26/2021] Bagus Taruno: Panca Sila, UUD 1945, Negara Kepulauan yg bermuara pd UNCLOS yg melahirkan ZEE adalah karya² inovatif terakhir bangsa ini yg bernilai besar dan diakui dunia, sebelum kemudian mengalami decline.

Sebenarnya masih banyak inovasi² yg bernilai lainnya, hanya saja negara tdk merasa itu penting dan dijadikan inspirasi untuk anak bangsa yg lain agar jg menumbuhkan jiwa² inovasi dalam dirinya.

Jumat, 25 Juni 2021

Agus Kodri @AgusKodri2: AYO GELORAKAN KEMBALI KE PANCASILA&UUD ‘45 YG DISAHKAN 18 AGUSTUS 1945 SCRA MURNI&KONSEKUEN!

[1:56 PM, 6/25/2021]
Arsyad Dharmo: Di AS, DPD/ Senat, mempunyai Hak dan Kewenangan penuh di White House( gedung putih)/ Kongres. Senat/DPD, di AS bisa memecat Presiden Dan wakil presiden apabila, Melanggar hukum.
Bagaimana Senat/DPD di Indonesia !?, yaaaa, bagaikan Singa yg giginya ompong. Aumannya hanya dianggap angin lalu.
Di negara-negara yg kualitas Demokrasi nya tinggi dan sehat dan sistem parlemennya Becameral maka, Senat sebagai Majelis Tinggi dan DPR/House of Refresentatif sebagai Majelis Rendah.
Senat di AS, jumlah kursi disediakan hanya 100 kursi sedangkan, DPR jumlah kursi 234. Tetapi, dengan jumlah kursi yg sedikit dibanding DPR senat, bisa memecat presiden dan wakil presiden. Seharusnya, di Indonesia yg sistem parlemennya/ MPR-RI juga Becameral, DPD-RI sebagai Majelis Tinggi dan DPR sebagai majelis rendah.
Di negara tetangga seperti, Piliphina, Senat juga mempunyai kewenangan yg Tinggi daripada DPR. Wasalam, DLMP (Perhimpunan Masyarakat Pecinta Konstitusi dan Keadilan).

Rabu, 23 Juni 2021

Agus Kodri @AgusKodri2: Oligarki kekuasaan akan tumbang di Indonesia bila “Lumbung” (sbg satu Ukuran di dalam Dimensi Pancasila) dibangun secara sistemik di seluruh wilayah NKRI.

Timokrasi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Autokrasi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Oligarki - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Minggu, 20 Juni 2021

Agus Kodri @AgusKodri2: INDONESIA BUTUH PEMIMPIN YG LUAR BIASA, BKN YG BIASA!

Sabtu, 19 Juni 2021

Jusuf Mahdi: Sebuah Kajian Kebijakan Politik Indonesia

 


[1:12 PM, 6/19/2021] 

Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน SEBUAH KAJIAN KEBIJAKAN POLITIK INDONESIA ๐Ÿ’๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Ir. Jusuf Mahdi, MM

Tata ruang wilayah, geografi, geostrategi, geopolitik dan cara pandang terhadap hidup dan kehidupan sebagai manusia dan bangsa menentukan adanya wawasan (visionary strategical grand design).

Wawasan bangsa menentukan akan dibawa kemana bangsa dan negara ke depan, dan bela bangsa dan negara dari berbagai AGHT melalui sistem pertahanan dan keamanan negara dan dari hal  itu menentukan doktrin tempur TNI   Saat ini kita tidak memiliki wawasan sehingga sistem manajemen pengelolaan pemerintahan dan kenegaraan menjadi amburadul.

Apakah kita / NKRI bervisi maritim?? Dimana ketentuan legal formal, legal hukum dan legal konstitusi yang mengokohkan bahwa kita bervisi maritim?? Apa AL, angkatan lain, institusi lain, lembaga lain, paham apa visi maritim yang sebenarnya??

Visi maritim global itu yang bagaimana?? Visi maritim nasional itu yang bagaimana??

Poros maritim dunia itu apa sudah terwujud?? Apa sudah masuk ke hukum internasional??

Dari Pembukaan UUD 1945 kita memiliki wawasan internal, regional, global dan universal yang tersurat dan tersirat dalam upร ya  mewujudkan cita-cita dan tujuan  kemerdekaan.

Mari kita cermati tentang :

๐ŸŒท Apa wilayah perairan

๐ŸŒน Apa wilayah kelautan

๐Ÿ’ Apa wilayah kemaritiman'

Dengan  memahami hal diatas kita bisa merancang suatu program untuk mengisi kemerdekaan

Ke depan kita harus memperjelas dan mempertegas fungsi dan wewenang Polri dan TNI / Angkatan Perang, dimana Polri harus menanggulangi ranah kriminalitas dalam bentuk apapun sedini mungkin, TNI / AP menanggulangi ranah terkait kedaulatan NKRI, makar, AGHT yang akan merubah dan mengganti dasar negara, UUD 1945 dan Pancasila.

Pembenahan sistem hukum yang sesuai budaya dan kepribadian bangsa dilakukan sebagai pengganti hukum kita saat ini yang merujuk ke sistem kolonial. Juga pembenahan sistem manajemen pengelolaan tata pemerintahan yang merujuk kepada sistem liberal dan tidak mencerminkan implementasi dari isi dan nilai sila 4 Pancasila.

Pembinaan watak dan karakter bangsa untuk mewujudkan SDM yang bersih, jujur dan amanah, berperikemanusian, berkeadilan dan berkeadaban serta berakhlaqul karimah adalah keutamaan  untuk mewujudkan clean government and good governance yang akan mengimplementasikan isi dan nilai sila 5 dalam kesejahteraan lahir dan batin dalam negeri yang baldatun toyyibatun warrobbun ghafuur.

Kita harus cerdas mempersiapkan program menuju 2045 tahun emas kemerdekaan bangsa Indonesia.

Kita berikan tongkat kepemimpinan kepada generasi penerus, anak, cucu, cicit kita yang akan membawa bangsa dan negara menjadi suar dan pemimpin dunia.

Semoga Allah SWT mengabulkan doa dan pinta kita dalam rakhmat dan barokahNya. Aamiin ya rabbal alaamiin.

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน๐Ÿ’๐ŸŒท๐ŸŒธ๐ŸŒป❤️

vssmatc,SBY,19062021


Kamis, 10 Juni 2021

Tung Desem Waringin @TungDW: Manager dimotivasi, Leader direm

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...