Ir. Jusuf Mahdi, MM
Bila berbagai kejadian di Senayan, gedung MPR adalah ungkapan aspirasi rakyat maka :
Tuntutan yang utama adalah memberdaulatkan kembali UUD 1945. Kemudian melakukan penataan sistem manajemen pemerintahan dan ketatanegaraan, dengan penyempurnaan pasal-pasal yang harus disesuaikan dengan trend, budaya dan kepribadian bangsa. Kita sadari bahwa UUD 1945 itu dibuat dalam waktu yang singkat, sehingga mengambil referensi dari sistem yang sudah berlaku di dunia sehingga adanya bentuk MPR dan DPR mengacu ke sistem demokrasi USA yang negara faderal sehingga ada senat dan kongres, padahal NKRI adalah negara kesatuan Maka harusnya hanya ada satu lembaga yaitu Majelis Permusyawaratan Perwakilan Rakyat yang membuat UU, GBHN, APBN dll.
Inilah Visionary strategical grand design untuk ke depan, minimal sampai 2045..
Majelis Permusyawaratan Perwakilan Rakyat adalah lembaga tertinggi negara yang diisi oleh : para raja dan sultan / keturunannya, ulama, cerdik cendekia, wakil pekerja, wakil TNI-POLRI, wakil tokoh dan daerah, seniman-budayawan, usahawan dlsb.
Majelis melakukan kajian, musyawarah dan mufakat dalam menentukan kebijakan yang amanah terhadap kepentingan rakyat.
Demokrasi Indonesia tidak mengenal one man one vote, tidak mengenal banyak-banyakan suara, tetapi sistem kerakyatan yang terpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan berpegang teguh pada keadilan bagi seluruh rakyat.
Sejak dahulu kala di berbagai daerah Indonesia telah diterapkan dalam bentuk Ninik-Mamak, Dewan Adat, Guyub Desa dsb
Saat ini negara nggak punya arah lagi sebab arah sebagai negara yang bebas dan aktif, mewujudkan perdamaian abadi yang berdasarkan kebersamaan, kepedulian dan persaudaraan tidak dipahami oleh petinggi negara.
Tidak ada pedoman arah kebijakan yang seharusnya disusun dalam GBHN berjangka minimal 50 tahun, yang dilaksanakan bertahap dalam program 5 tahunan.
Kita tidak punya lagi arah kebijakan regional, nasional, global maupun internasional dan hubungan luar negeri yang menguatkan wibawa, martabat dan harkat sebagai negara yang berdaulat dan berkemampuan untuk bersama bangsa dan negara lain menjalani kehidupan.
Perlu disusun visionary strategical grand design agar tidak terjadi seperti reformasi 1998 yang sampai saat ini tidak jelas manfaatnya, malahan membuat sistem manajemen ketatapemerintahan menjadi amburadul, korupsi makin marak, dll.
Adanya gerakan rakyat, mahasiswa dan massa janganlah hanya untuk melengserkan petinggi negara tapi harus bertujuan mengembalikan kedaulatan UUD 1945, menata fungsi dan sistem manajemen pengelolaan negara sesuai tatanan yang baik dan benar, menata watak dan karakter bangsa yang mengacu kepada nilai luhur Pancasila dengan muara SDM yang bersih, jujur dan amanah, memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat, daerah dan rakyat sehingga berkemampuan, berkualitas dan mandiri guna mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan.
Penataan geo strategi dan geo politik yang mengacu kepada kepentingan nasional dan internasional yang berpihak kepada rakyat, dimana Ketahanan Nasional dijabarkan kepada prioritasi sebagai Kekuatan Nasional yang digunakan untuk menghadapi AGHT yang berkembang.
Menuju tahun Emas Kemerdekaan 2045 dalam waktu 25 tahun ke depan tidaklah terasa lama, generasi muda anak bangsa / generasi millenium akan segera mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan nasional. Maka kita harus mempersiapkan mereka dalam kualitas lahir dan batin yang tanggap, tanggon dan trengginas menapaki kehidupan.
Mari berpikir cerdas, realistis dan logik untuk menorehkan bhakti diri bagi nusa, bangsa dan negara dengan harapan ridho dan barokah Allah SWT terlimpah kepada kita. Semoga Allah mengijabah doa kita. Aamiin ya rabbal alamiin.
🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩❤️🌹
jm,vssmatc,sby,07102020.
Jusuf Mahdi: Mau Kemanakah Kita Ke Depan?https://t.co/GEYWm16B4e pic.twitter.com/laOJjSUvDc
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) January 31, 2021
Jusuf Mahdi: WHAT'S NEXT INDONESIAKU?? https://t.co/EdLjJS79BT pic.twitter.com/yEmBEtrFRL
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) January 3, 2021
Jansen Boediantono: Pancasila Sudah Mati Dibunuh Demokrasi https://t.co/qP8dmY7Z1I pic.twitter.com/1TrxLVEaKA
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) March 8, 2021
Agus Salim Harimurti Kodri - YouTubeKembali Menjadi Bangsa Indonesiahttps://t.co/KfCOxs7KWk
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) January 31, 2021
Bukan spesies kecebong, kampret, kadrun, sobat kolam, atau apalah nanti hasil metamorfosisnya 1:04:34#Merdeka #Bersatu #Berdaulat #Adil #Makmur pic.twitter.com/o60CbaSk94
Prihandoyo Kuswanto - YouTube
Pancasila & UUD45 asli - YouTube
Tidak ada komentar:
Posting Komentar