Sabtu, 06 Februari 2021

Bersama Elon Musk @elonmusk, Anies @aniesbaswedan Masuk Daftar 21 Heroes 2021

Minggu, 31 Januari 2021

Kembali Menjadi Bangsa Indonesia

Bukan spesies kecebong, kampret, kadrun, sobat kolam, atau apalah nanti hasil metamorfosisnya 1:04:34
#Merdeka #Bersatu #Berdaulat #Adil #Makmur




KEMBALI MENJADI BANGSA INDONESIA (Full Version) - YouTube

KMBI - VISI MISI INDONESIA - YouTube

KMBI - SUMPAH PEMUDA dan PRIBUMI - YouTube

KMBI - (2) "MEMAHAMI MAKNA KERAKYATAN" - YouTube

KMBI - (3) "MEMBANGUN MPR DI SELURUH WILAYAH INDONESIA" - YouTube

KMBI - (4) "LUMBUNG SEBAGAI INFRASTRUKTUR KEBANGSAAN" - YouTube

KMBI - (5) "EMPAT SYARAT REVOLUSI" - YouTube

KMBI -FAQ1- KENAPA DISEBUT KMBI? - YouTube

KMBI -FAQ2- APA DIJAMIN INDONESIA AKAN LEBIH BAIK DENGAN SISTEM INI? - YouTube

KMBI -FAQ3- MUNGKINKAH JUTAAN RAKYAT INDONESIA MENCAPAI MUFAKAT? - YouTube

KMBI - FAQ 4 - BAGAIMANA METODE PENGANGKATAN DPR? - YouTube

KMBI - FAQ 5 - BAGAIMANA METODE PENGANGKATAN KEPALA DAERAH - YouTube


Agus Salim Harimurti Kodri - Youtube


Kembali Menjadi Bangsa Indonesia vol1 - YouTube

Kembali Menjadi Bangsa Indonesia (vol II) - YouTube

Sekilas Tentang NKRI Adalah Negara Kebangsaan Sesuai UUD '45 Pasal 1 Ayat 1 dan Pasal 1 Ayat 2 - YouTube

1 Juni Ditetapkan Dasar Indonesia Merdeka, Pancasila - YouTube

PANCASILA - YouTube

Etika Moral NKRI - YouTube

Pesan Bung Karno kepada Mahasiswa Indonesia - YouTube

Jusuf Mahdi: Mau Kemanakah Kita Ke Depan?

[3:04 PM, 1/31/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน OBROLAN AHAD PAGI, MAU KEMANAKAH KITA KE  DEPAN ❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Berbagai hal yang menyangkut umat Islam di Indonesia banyak menuai perhatian masyarakat,  bahkan sampai ke luar negeri. Sejak saat kepulangan IB HRS yang disambut meriah ribuan orang, yang tidak pernah terjadi setelah BK, upaya untuk mengkriminalisasi HRS dengan alasan kerumunan,dll, penurunan spanduk dan baliho penyambutan HRS, pembubaran FPI, pembunuhan  6 orang laskar FPI, upaya penyitaan Ponpes HRS, dan terakhir kebijakan wakaf umat, pembekuan dan penyitaan asset dan rekening FPI dsb.

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa pemerintah menjadikan umat Islam sebagai bulan-bulanan  upaya pengerdilan kegiatan sehingga ketika terjadi bencana alam dimana-mana yang biasanya FPI yang pertama kali terjun ke tempat bencana dan melakukan pertolongan kepada masyarakat terdampak  tanpa membedakan agama, suku dll, juga tanpa  banyak diketahui orang, kini masyarakat mempertanyakan kehadiran mereka.

Tetapi kita sadari  bahwa yang paling salah adalah umat Islam Indonesia sendiri walaupun sebagai mayoritas penduduk negeri ini. Hal ini dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

1. Umat terlalu fokus kepada masalah rohaniah, kalaupun ada di bidang jasmaniah maka hanya meliputi bidang pendidikan, kesehatan, dll tapi tidak di bidang kebijakan berpolitik ketatapemerintahan dan ketatanegaraan. Kalaupun ada organisasi atau partai, itupun diwarnai oleh kepentingan duniawi, kekuasaan dan tidak amanah kepada kepentingan rakyat.

2. Dari keadaan diatas maka tidak ada persatuan, tidak ada kebijakan politik dalam SATU suara yang memperjuangkan kepentingan umat Islam, tidak memberdayakan potensi yang ada di masyarakat muslim,  yang meliputi aspek dan bidang kehidupan.

Padahal Allah SWT memerintahkan manusia setelah melakukan ibadah yang hanya sebagian kecil dari waktu 24 jam, segeralah bertebaran ke muka bumi untuk berjuang meraih rejeki dan kehidupan.

3. Ekonomi dan keuangan  Indonesia saat ini dikuasai dan  berada ditangan para taipan cina yang menguasai dengan segala cara dari hilir sampai ke hulu. Keberdiaman umat Islam terutama para pemimpin umat  yang tidak berani untuk bertindak amar makruf nahi mungkar, menjadikan umat Islam lemah. Ulah pemimpin yang munafik, menjual agama demi duniawi dan kekuasaan dsb semakin memperpuruk kedudukan, harkat, martabat dan derajat umat yang dijadikan sapi perah guna kepentingan kekuasaan. Dengan mudah asset umat seperti dana haji, umrah, wakaf dll diambil dari dipergunakan bukan untuk kepentingan umat.
Dengan mudah umat dicap radikal, anti toleransi , teroris, anti Pancasila dan berbagai stigma negatif lainnya.

Inti dan essensi ajaran Islam tentang sistem manajemen pengelolaan negara (tatapemerintahan dan tatakenegaraan) tidak dipahami dan dianggap tindakan makar  mau mendirikan negara khilafah.

Umat Islam Indonesia secara esensial tidak punya  kekuatan, pengaruh dan daya tawar untuk menentukan kebijakan dan politik negara. Mereka, orang Islam yang menjadi pemimpin di berbagai strata, lini, tataran dan tatanan berbangsa dan bernegara tidak lagi konsekwen menegang teguh inti, esensi dan nilai luhur islami, watak dan karakter, moralitas dan mentalitas yang Akhlaqul Karimah.

Tidak memahami wawasan islami, visi dan misi yang jauh ke depan dan tidak punya program yang berorientasi kepada kesiapan generasi penerus yang akan mengawaki NKRI.

Waktu terus berjalan, kita telah menapaki 75 tahun kemerdekaan bangsa tetapi selama kurun waktu tersebut umat Islam  Indonesia melalui pemimpin yang lemah dalam akidah Islamiyah kepemimpinan  tidak mampu menjadi penentu kebijakan berkehidupan.

Sudah waktunya ada perubahan menuju kebaikan, yang mungkin butuh pengorbanan lahir bathin. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum bila kaum itu tidak . merubahnya sendiri.

Mari berbuat dan berjuang demi anak, cucu, cicit generasi penerus kita dengan mengukir dan menorehkan asa dan damba yang bermanfaat bagi mereka. Semoga Allah SWT mengabulkan doa, harapan dan keinginan kita. Aamiin ya rabbal alamiin.

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน❤️๐ŸŒˆ
jmvssmatcsby, 31012021

Kamis, 28 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Apakah Ruwatan Itu Tidak Ada Dalam Nilai Luhur Agama?

[8:16 PM, 1/28/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน APAKAH RUWATAN ITU TIDAK ADA DALAM NILAI LUHUR AGAMA??❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Dalam kehidupan ciptaan Allah SWT Yang  Maha Segalanya, DIA mengatur ada dua hal yang berpasangan, yaitu ada lelaki ada perempuan, ada siang ada malam, ada positif ada negatif dsb  Dari adanya hal tersebut, maka pada manusia yang diberi kelebihan dari makhluk ciptaan Nya yang lain dengan akal, pikiran dan hati nurani, akan dapat menjadikan dirinya mulia sesuai amanahNya dan berhak menempati surga ataukah akan menjadi manusia hina Dina yang akan dihukum menempati neraka.

Manusia dengan kelebihannya akan dapat mempertimbangkan hal yang bermanfaat, kebajikan, kebaikan dan kebenaran. Inilah pemikiran yang positif. Sedangkan bila dia dikuasai nafsu maka dia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan keinginannya, terutama menyangkut duniawi.

Apakah Allah tidak adil mengapa ada hal negatif yang diciptakan Nya?? Tidak semua yang negatif pasti dan harus jelek. Keseimbangan alam semesta jagat raya telah diaturNya dengan teliti dan presisi. Itulah yang dikenal sebagai sunatullah.

Adanya hal negatif yang merugikan diri dan menguasai manusia  harus dibersihkan,  dibuang atau dinetralisir.. inilah yang dikenal dalam budaya kita dengan istilah RUWAT.
Dengan melakukan ruwatan maka manusia kembali ke fitrahnya.
Dalam agama Islam, shalat, dzikir, dan puasa adalah gemblengan diri manusia agar dapat mengekang nafsu, rendah hati, peduli, mau berbagi kepada fakir miskin, yatim piatu, orang yang menderita, orang yang ditimpa bencana dsb  dimana diharapkan setelah gemblengan tersebut manusia kembali ke keadaan fitri,  yang bersih lahir dan bathin

Keadaan diatas harus dipertahankan, dijaga dan diRAWAT agar manusia tidak lupa akan jati dirinya sebagai makhluk yang mulia.

Inti RUWAT :

Ruwatlah watak dan karakter, moralitas dan mentalitas diri bangsa di semua tataran dan tatanan kehidupan agar bersih, jujur dan amanah.

INTI RAWAT :

Kemudian rawatlah dengan senantiasa mengharapkan ridho dan barokah Allah SWT karena semua rizqi adalah karunia dan anugerahNya yang pasti baik.

inilah yang tersirat dari keinginan para founding fathers yang oleh BK digagaskan untuk melaksanakan Nation Character Building, dan saat ini ingin  dilanjutkan oleh HRS dengan Revolusi Akhlak.

Mengapa harus revolusi?? Karena keadaan Indonesia saat ini sudah sangat parah dengan maraknya korupsi, kriminalitas, ketamakan dan keserakahan yang mengakar makin kuat sejak era reformasi, dimana untuk mengatasinya diperlukan tindakan cepat, drastis, tegas,  radikal, dengan menyiapkan pula Rencana Masa Depan yang terpogram jelas di semua aspek dan bidang kehidupan bangsa.

Sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya Clean Government and Good Governance yang akan membawa bangsa dan negara ke kesejahteraan lahir bathin, aman tenteram kerta raharja, adil makmur, gemah ripah loh jinawi, bakdatun toyyibatun warrobbun ghafuur .

Dsinilau inti, arti dan makna Pengisian Kemerdekaan  melalui membuka pintu gerbang Rumah Kebangsaan dan mengisi halaman dan rumah kebangsaan tanah air Indonesia agar menjadi tempat yang nyaman dihuni oleh seluruh rakyat Indonesia.

Sesaat lagi di tahun 2045 kita memasuki tahun emas kemerdekaan bangsa Indonesia  Dalam perjalanan waktu 75 tahun kemerdekaan mari kita bertanya pada diri sendiri : "Sudah berbuat dan berkarya apakah  kita buat generasi penerus kita?? Sudahkah kita meninggalkan warisan yang berharga dan monumental bagi masa depan mereka, anak cucu dan cicit kita?

Aoa yang kita alami saat ini adalah ujian, cobaan ataupun masalah yang akan menjadi bahan agar kita lebih arif dan bijak menatap masa depan.

Kita simak dan cermati berikut ini :

 Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ูˆَู„َู€ู†َุจْู„ُูˆَู†َّูƒُู…ْ ุจِุดَูŠْุกٍ ู…ِّู†َ ุงู„ْุฎَู€ูˆْูِ ูˆَุง ู„ْุฌُู€ูˆْุนِ ูˆَู†َู‚ْุตٍ ู…ِّู†َ ุงู„ْุงَ ู…ْูˆَุง ู„ِ ูˆَุง ู„ْุงَ ู†ْูُุณِ ูˆَุง ู„ุซَّู…َุฑٰุชِ ۗ ูˆَุจَุดِّุฑِ ุงู„ุตّٰุจِุฑِูŠْู†َ ۙ

wa lanabluwannakum bisyai`im minal-khoufi wal-juu'i wa naqshim minal-amwaali wal-angfusi was-samaroot, wa basysyirish-shoobiriin
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar"

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 155)

Marilah kita optimis dan senantiasa siap berdharnabhakti dan berkarya nyata yang bermanfaat bagi nusa, bangsa dan negara dengan senantiasa berserah diri kepada Allah SWT.

❤️๐ŸŒน๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒป๐Ÿ’๐ŸŒธ๐ŸŒท๐ŸŒˆ

Sabtu, 23 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Apakah Perlu Ada Komponen Cadangan Bela Negara Saat Ini dan Ke Depan?

[12:52 PM, 1/23/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️ APAKAH PERLU ADA KOMPONEN CADANGAN BELA NEGARA SAAT INI DAN KE DEPAN?? ๐ŸŒน๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Dalam UUD 1945 Naskah Asli pada pasal 30 ayat 1 disebutkan : "Setiap warganegara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara."

Dari hal diatas bentuk bela negara dilakukan jika negara dalam keadaan darurat dll dimana komponen institusi, instansi dan lembaga negara / pemerintahan membutuhkan tambahan personil dll dalam menghadapi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan (AGHT)

Penyiapan komponen cadangan diatur secara profesional melalui UU dengan bentuk penyediaan SDM melalui pengerahan a.l Militer Sukarela, pelatihan tenaga profesional di berbagai bidang seperti kesehatan dan medis, tenaga terlatih khusus, tenaga akhli komunikasi dan elektronik,  penanganan bencana dsb.

Perlakuan terhadap tenaga Komponen Cadangan adalah sebagai tenaga siap pakai yang bisa ditarik dan dikerahkan disaat diperlukan. namun sehari-hari mereka bekerja dan  bergiat sesuai profesinya masing-masing.

Tenaga Komcad dapat menjadi prajurit TNI bila ingin meneruskan bhaktinya melalui lembaga TNI yang tentunya harus menempuh persyaratan khusus yang ditentukan.

Penggunaan tenaga cadangan harus mengantisipasi perkembangan situasi dan eskalasi konflik yang dihadapi negara.  Selama instansi TNI dll masih mampu menangani masalah maka tenaga Komcad tidak dikerahkan.

Dalam menghadapi sikon saat ini tenaga dan kemampuan TNI sebagai garda terdepan dalam menghadapi keadaan darurat belum digunakan.

Fungsi TNI sebagai aspek  Security dan Prosperity belum digunakan secara terstruktur, banyak hal yang menjadi rancu apakah TNI perlu menangani masalah kriminal, masalah yang bukan terkait fungsi TNI sebagai kekuatan penempur dsb. Fungsi TNI sebagai aspek Prosperity adalah menimbulkan rasa aman melalui peran kesejahteraan untuk bumi Pertiwi sebab TNI adalah anak kandung rakyat.

Adanya Wajib Militer di berbagai negara adalah wujud penyiapan tenaga cadangan yang berkelanjutan dan berkemampuan.

Rekrutmen tenaga TNI melalui adanya PK (perwira karier, perwira khusus) dll adalah guna menyiapkan SDM yang profesional di bidangnya.

Tenaga Komcad sudah didata secara lengkap di Kemhan. Maka perlu dipertanyakan mengapa saat ini pemerintah ingin menyiapkan dan merekrut tenaga cadangan. Apakah masalah pandemi covid 19 ini sedemikian gawatnya yang tidak mampu ditangani oleh medis?? Padahal tahapan penanganan pandemi paling berat berupa Karantina Wilayah belum  dilakukan. Berarti belum ada keadaan darurat yang sangat gawat. Maka adalah hal yang aneh bila ada wacana membuat Komcad yang tidak diketahui akan digunakan untuk apa.

Banyak wacana yang dilontarkan pemerintah  ternyata tidak punya konsep dan program  yang jelas, seperti Poros Maritim, ekonomi meroket, mobil nasional Esemka dll yang sampai saat ini tidak ada wujudnya.

Pemahaman tentang bela negara bisa dilakukan melalui sekolah, perguruan tinggi, madrasah, pesantren, Pramuka, OSIS, PMR, organisasi massa, perkumpulan seni budaya dlsb dimana materi dititik beratkan kepada pembinaan watak dan karakter, cinta tanah air, disiplin, teamwork, sifat ksatria, kepedulian terhadap sesama, alam dan lingkungan, serta memiliki cara pandang jauh ke depan dan berwawasan.

Marilah wacana pengerahan Komcad jangan hanya menjadi sesuatu yang tanpa arah yang jelas. Pandangan Moeldoko yang menyatakan BANSER adalah bisa disiapkan sebagai komponen yang dipersenjatai menuai tanya apakah TNI sudah tidak lagi berkemampuan menghadapi musuh? Siapakah musuh yang dihadapi saat ini, datang dari mana, dll. Ini semua adalah tugas badan atau lembaga intelijen untuk mengumpulkan data dan informasi.

Yang jelas di Papua ada pendeklarasian negara Republik Faderasi Papua Barat yang lengkap dengan presiden, angkatan bersenjatanya dll. Apakah itu masih dianggap tindak kriminal dan bukan makar?? Apa tindakan pemerintah dalam menyikapi hal itu??

Semoga kita dapat membuat kebijakan yang cerdas dan berwawasan, karena rakyat mulai bosan dan  tidak percaya lagi dengan rencana yang muluk-muluk tetapi tidak ada kenyataannya.

Karya nyata walaupun kecil lebih baik dari pada tidak berbuat apa-apa sama sekali.

๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน๐ŸŒป๐ŸŒธ๐ŸŒท๐Ÿ’❤️

jm, vssmatc,sby, 23012021

Jumat, 22 Januari 2021

Jusuf Mahdi: Hikmah Silaturahmi (Renungan Jum'at barokah)

[12:09 PM, 1/22/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ❤️๐ŸŒน๐ŸŒธ๐ŸŒป๐Ÿ’๐ŸŒท❤️
HIKMAH SILATURAHMI
(Renungan Jum'at barokah)

Mungkin memori kebersamaan kita telah sirna dari ingatanmu bersama langkah waktu,
Kenangan saat kita saling berpadu dalam eratnya jabat hati dan jemari didesir detak kasih, sayang dan cinta tulus  yang bergelora di   sanubari,
saling ikhlas berbagi, memberi dan menerima apa adanya,
semua tak terucap dengan kata-kata,
tapi terpancar dari tatap dan sinar mata yang menembus ke relung jiwa,
diselingi sukacita dan bahagia walau hanya di sepenggal hari,
dalam bentuk temu kangen dan reuni.

walau kini engkau jauh disana di batas cakrawala,
dan aku disini di  ujung lazuardi,
dibatasi oleh adanya pandemi,
itu bukanlah fatamorgana,
tapi engkau tetap berada di hati dan doaku dalam segala mohon dan pinta di sepertiga malam menuju pagi,
menembus langit menuju haribaan illahi Rabbi,
agar anugerah rakhmat kebaikan dunia akhirat terlimpah pada diri

maka mari kita jadikan waktu yang masih diberikan kepada diri
menjadi karya amal yang bernilai hakiki,
dan tetaplah jadi sahabatku yang sejati.


SELAMAT  BERAKTIFITAS, SAHABATKU..

SURABAYA, 22012021

❤️๐ŸŒน๐ŸŒธ๐ŸŒท๐Ÿ’๐ŸŒป๐ŸŒˆ
jmahdi, vssmatc

Untuk mengenang sahabat seperjuangan Bung Doli Yatim, saya upload kembali youtube ketika almarhum memimpin unjuk rasa...

Posted by Zulkifli S Ekomei on Thursday, January 21, 2021

Senin, 18 Januari 2021

#JokowiRajaUtang @RamliRizal: Kejadiannya di Belanda. Sadar diri telah gagal mengurus Subsidi (baca: Bantuan Sosial), Perdana Menteri dan Seluruh Kabinet mengajukan pengunduran diri.

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...