Rabu, 06 Januari 2021

#ArrestTheExcecutionKM50 @fadlizon: Seharusnya prioritas. Wiku Adisasmito: Indonesia Darurat Covid, ICU Kritis, Nakes Menipis

* @FaheemYounus: Indonesia: It means the disease is out of control and you need sincere leadership, clear public messaging, ensure public compliance with precautions, massive testing and a strong commitment to control the spread
Don’t expect time to fix it; our actions will crush this pandemic
@mekanzoo: Covid-19 possivity rate in Indonesia has reached 29.5%. What does this mean in terms of the situation and what we should/not do?
* @RachlanNashidik: Tuan Presiden, mohon jangan suntik rakyat dengan vaksin yang Anda sendiri tak mau disuntikkan ke badan Anda.
* @RagilSemar: Apakah rakyat boleh menolak divaksinasi? Mochamad Toha: Tegas, Peraturan Perundangan Bolehkan Rakyat Tolak Vaksin Covid Bermasalah!
* @fadlizon: Fadli Zon: Vaksin Sinovac Sudah Final atau Masih Uji Klinik?
* @AdhieMassardi: NEGARA ASURANSIKAN semua rakyat yg divaksin. Harus Ada Yang Tanggung Jawab Atas Program Vaksinasi, Jangan Cuci Tangan!
*@democrazymedia: Lawan Mahfud MD soal TGPF Laskar FPI, Amien Rais: Jangan Takut, Kita Buat Sendiri!
* @RamliRizal: Tokoh2 kemerdekaan Indonesia tidak mempunyai modal finansial, tetapi memiliki modal sosial yg luar biasa: visi, karakter, ilmu, kepemimpinan, keberpihakan pada rakyat. Itulah yg mengubah & memerdekakan Indonesia. Hari ini, modal politisi hanya modal finansial, itulah yg merusak !
* Aktivis Haris Rusly: Infrastruktur Gagal, Pindah Ibukota Ambyar, Apa Yang Dikenang Dari Pak Jokowi?
* @RamliRizal: Waktu mahasiswa ITB saya sering bertemu dan belajar banyak ttg kepemimpinan dari Bang Ali Sadikin. Orangnya apa adanya, bicara to the point, kepemimpinan yg effektif. Dia anjurkan wartawan2 di DKI utuk tulis2 yg jelek2 ttg DKI spy dia bisa perbaiki. Laporan2 pejabat, pasti abs.
* @demokrasicoid: KAMI Bangga Buku Syahganda Nainggolan Jadi Koleksi Library Df Congress Di Washington DC
* ORASI FAHRI HAMZAH 1 JUNI 2019 "BERHENTILAH FITNAH ISLAM SEBAGAI ANCAMAN"

Selasa, 05 Januari 2021

Fadli Zon @fadlizon: Saya ingin bertanya pd @KemenkesRI, vaksin Sinovac dr China yg akan disuntikkan itu vaksin final atau masih clinical trial tahap 3? Tlg dijawab agar jelas.

Jusuf Mahdi: Apakah Kebajikan, Kebaikan dan Kebenaran Akan Muncul Saat Masih Ada Pandemi?

[3:24 PM, 1/4/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️ APAKAH KEBAJIKAN, KEBAIKAN DAN KEBENARAN AKAN MUNCUL SAAT MASIH ADA PANDEMI?? ๐ŸŒน❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Saat ini orang masih banyak focus ke pandemi dan sulit untuk berkegiatan, terutama dalam mencari nafkah. Sulit juga untuk menyalurkan pemikiran karena terbatasnya ruang kebersamaan untuk saling berbagi pendapat dsb.

Di sisi lain korupsi, penyelewengan dana penanggulangan bencana dll marak dilakukan para petinggi negara.

Tapi kita harus tetap eksis bergiat dan berkarya walau hanya berupa langkah  kecil atau sedikit, yang  akan menyebar bagai air yang mengalir (Lir Handoyo Paseban Jati, alirkan hidup ini seperti air yang mengalir dari gunung ke muara laut, untuk berproses kembali menjadi awan dan hujan yang kembali jatuh di pegunungan. Air yang mengalir gemericik tapi bisa menjadi air bah yang menghanyutkan segalanya.)

Demikian juga dengan kebathilan dan kemungkaran, suatu ketika akan tersapu oleh air bah bila aliran air yang kecil tidak dapat memberikan kesadaran sehingga perlu disapu bersih melalui air bah yang deras dan besar.

Rakyat adalah pemilik negeri dan negara sebagai rumah bangsa, sedangkan pemerintah adalah pemegang amanah rakyat untuk melaksanakan kegiatan berkehidupan untuk mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat dan rakyat yang berkeadilan, berkemanusiaan dan berketuhanan dalam jalan yang lurus.

Ketatanegaraan dan ketatapemerintahan  sebagai sistem manajemen harus mampu memberikan hasil karya nyata yang dirasakan manfaatnya oleh rakyat banyak. Rakyat ingin perwujudan dari arti kemerdekaan, negeri yang adil makmur, aman tentram kerta raharja, gemah ripah loh jinawi, baldatun toyyibatun warrobbun ghafur.

Tentunya untuk berubah diperlukan niat, tekad, kemauan dan semangat yang kuat disertai keyakinan kepada Allah SWT dan  keberanian untuk menghadapi tantangan yang pasti datang, apalagi di era globalisasi yang penuh persaingan.

Bangsa Indonesia memiliki ragam suku, budaya, adat istiadat, kepercayaan / agama yang berbeda-beda,  tapi satu dalam kebersamaan menapaki kehidupan yang dikemas dalam Sasanti Bhinneka Tunggal Ika. Inilah suatu rakhmat Allah bagi bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya.

Demikian pula Allah menganugerahkan pusaka alam Pancasila sebagai falsafah bangsa yang merupakan kepribadian, budaya dan jati diri bangsa yang menjadi dasar berkenegraan, way of life bangsa, yang ditetapkan dalam Pembukaan UUD 1945 sebagai legal formal, legal hukum, legal konstitusional yang bersifat tetap tidak berubah sepanjang waktu.

Secara substantif dunia, negara lain mengakui nilai luhur dari Pancasila, tetapi karena prinsip dasar yang dianut berbeda, dimana negara blok Barat berkiblat kepada kapitalisme, liberalisme yang tidak bisa menerima sila 4 dan 5. Sedangkan blok Timur yang berkiblat kepada komunisme tidak dapat menerima sila 1.

Namun inti sari dari Pancasila telah dipelajari dan diterapkan oleh berbagai bangsa dan negara di dunia. Sedangkan kita sendiri abai dalam mengaplikasikan dan mengimlementasikan Pancasila dalam berkehidupan.

Saya kira perlu dilakukan perubahan secara cepat dan radikal pada sistem kehidupan berbangsa dan bernegara untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Apakah kita akan tetap menjadi warga dunia kelas teri dan menjadi perahan bangsa lain?? Allah tidak akan  merubah nasib suatu kaum bila kaum itu tidak merubahnya sendiri.

Mari kita menjadi bangsa yang cerdas dalam menyikapi kehidupan.

❤️๐ŸŒน๐ŸŒน๐ŸŒน❤️❤️❤️
jm,vssmatc,sby, 04012020

Senin, 04 Januari 2021

#JusticeForKM50Victims Fadli Zon @fadlizon: FPI Dianggap Sebagian Besar Masyarakat Sangat Bermanfaat

Jusuf Mahdi: WHAT'S NEXT INDONESIAKU??

[9:07 PM, 1/3/2021] Ir Jusuf Mahdi, MM: ๐ŸŒน๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ WHAT'S NEXT INDONESIAKU?? ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ❤️

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Untuk menata kembali sistem kenegaraan Indonesia guna mengisi kemerdekaan menuju tercapainya tujuan dan cita-cita kemerdekaan sesuai yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 dibutuhkan peran SDM yang mampu berkarya nyata, berkualitas dan berkemampuan  lahir bathin.

Maka yang sangat dibutuhkan adalah orang yang bersih, jujur, amanah sebagai pemimpin. Untuk itu dia harus memegang teguh Panca Wasiat sebagai pedoman kegiatan dan menggunakan  community development  (VW = kendaraan rakyat, paguyuban) sebagai media dan sarana pemberdayaan  rakyat, mulai dari tingkat desa sampai kota, regional, nasional sampai global

Peran pesantren sebagai garda terdepan yang sangat dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah sangat menentukan perkuatan umat Islam yang mayoritas di negeri ini dengan watak dan karakter bangsa yang kuat sebagai senjata utama menghadapi tantangan.

Hal ini perlu disadari oleh para tokoh dan pemuka masyarakat di tingkat akar rumput.

Mari kita cermati bahwa hukum yang dipakai Indonesia saat ini adalah hukum yang berasal dari kolonial sehingga tidak sesuai dengan isi dan inti serta marwah   UUD 1945. Sudah saatnya membuat hukum yang sesuai kepribadian, budaya  dan jati diri bangsa. Sangatlah tepat bila lembaga yang bergerak di bidang hukum menjadi penjuru utama pembuatan hukum yang baru sebab hukum adalah alat penegak keadilan, kebajikan, kebaikan dan kebenaran bagi masyarakat.

Pendidikan dan kesehatan adalah sendi pembentukan bangsa. Orang yang belajar / mengaji harus tahu dan mengerti topik atau tema dari apa yang dikaji / dibahas, terutama tentang nilai, pandangan dan marwah Islam terhadap situasi dan kondisi saat ini dan trend yang berkembang. Dengan hal tersebut maka akan cerdas dan kritis, sehat lahir batin dalam melihat sesuatu kejadian, bisa menganalisa secara tajam dan ilmiah segala kejadian dan tahu solusi yang harus dilakukan.

Keadaan kita umat Islam Indonesia saat ini besar dalam kuantitas tetapi kecil dalam kualitas sehingga gampang dipecahbelah dan diadudomba oleh pihak lain, musuh Islam yang ingin menghancurkan nilai,  akidah dan marwah islami dari jiwa dan pemikiran umat islam

Sebagai contoh : Apakah sistem khilafah itu??

 Apakah khilafah bertentangan dengan Pancasila??

 Bagaimana benang merah antara keduanya??

Bagaimana situasi dan kondisi pemerintahan Indonesia saat ini ditinjau dari nilai islami dan apakah umat lain bisa menerima nilai-nilai tersebut??

Apakah budaya dan kepribadian bangsa Indonesia selaras dengan nilai-nilai islami??

Ke depan kita harus mempertanyakan : Mau dibawa kemana bangsa dan negara Indonesia ini, dan apa wawasan untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan, dengan tinjauan ke tahun 2045 tahun emas kemerdekaan bangsa.

๐Ÿ™๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน❤️๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ๐ŸŒน
vssmatc,sby, 04012021

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...