Rabu, 17 Maret 2021

CUCI HIDUNG (Nasal Cleansing) dengan Wudhlu Hirup Hidung (Istinsyaq), Botol Kecap Plastik, Neti Pot (Jal Neti), & Suntikan

Kamis, 11 Maret 2021

Jansen Boediantono: Virus Corona Dalam Pandangan Filsafat Metafisika

( Tulisan Ini Terinspirasi Dari Puisi 'Sabda Bumi ' KH Ahmad Musthofa Bisri )


[7:09 PM, 3/11/2021]
Jansen Boediantono: VIRUS CORONA DALAM PANDANGAN FILSAFAT METAFISIKA
( Tulisan Ini Terinspirasi Dari Puisi 'Sabda Bumi ' KH Ahmad Musthofa Bisri )

Habib Jansen Boediantono

Begitu banyak lelucon yang mengkaitkan virus Corona dengan pertarungan geopolitik - ekonomi, konspirasi global, dan teori surealiasme perang asimetri sampai lupa manusia hidup dalam satu bumi dan tak ada satu pun negara yang luput dari serangan virus Corona. Sesungguhnya virus Corona merupakan bencana kemanusiaan seluruh umat manusia. Lalu apa yang sebenarnya telah, sedang dan akan terjadi pada manusia ?

Pandangan metafisika menyimpulkan ada yang salah pada umat manusia dalam membangun peradaban. Peradaban dibangun mengikuti kerakusan manusia mengeksploitasi bumi. Terjadilah peradaban satu arah, sebuah peradaban yang bergerak mengikuti arah jarum jam. Maka demi waktu, sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, terjatuh dalam dosa dan samsara. Virus Corona membuka tabir peradaban manusia menuju matahari tenggelam. Manusia mengingkari sunatullah, kegelapan dimuka bumi pun kian pekat.

Kehidupan mengajarkan kita apa pun yang dilakukan manusia dalam membangun peradaban hanya ekspose dari penderitaan spritualnya. Oleh karena itu peradaban yang dibangun sepanjang sejarah kemanusiaan adalah kutub negatif yang menghancurkan kehidupan manusia itu sendiri. Kehidupan manusia adalah kegelapan yang diciptakan Tuhan untuk memantulkan cahaya keilahian, demikian pandangan ontologis kaum yang telah tercerahkan

Tuhan menciptakan segala sesuatu bukan untuk melawan dirinya. Kegelapan dalam kehidupan diciptakan agar manusia mengenal Tuhan melalui pantulannya. Pantulan inilah yang membangun gerakan thawaf untuk memutar balik peradaban menuju kutub positif dan kita menamakannya dengan Pancasila. Dengan demikian pancasila adalah perangkat yang diberikan Tuhan agar manusia mengenal kebaikan - kebaikan dalam kegelapan dunia

Tulisan ini hendak memberikan kabar : bencana kemanusiaan virus Corona merupakan sunatullah yang mendorong pancasila pada tingkat tertinggi evolusi peradaban manusia dalam bentuk kesadaran spritual yang tersempurnakan. Billa kutub negatif peradaban melahirkan sikap hidup materialistik dengan ukurannya yang serba kuantitatif dan penguasaan alam sebagai tujuannya, Pancasila adalah loncatan spritual untuk melepaskan diri dari unsur materialistik menuju latar peradaban kebalikannya yaitu Memayu Hayuning Bhawana. Oleh karena peradaban baru yang kelak dibangun Pancasila bukanlah masyarakat dengan tingkat ekonomi yang mengagumkan, tetapi kesalehan sosial suatu masyarakat dengan hubungan antar manusia yang welas asih.

Bukankah setiap gelap malam akan bermuara pada fajar pengharapan esok pagi ? Insya Allah virus Corona merupakan bencana kemanusiaan yang menyadarkan manusia mengikuti sunatullah. Mari kita sambut bencana kemanusiaan ini dengan membangun solidaritas sosial dan berdoa untuk kebaikan bersama sambil menunggu peradaban baru tiba.

Kita berada dalam satu bumi dengan kehidupan yang menciptakan tahkiknya sendiri....




[3:16 PM, 3/11/2021]
Jusuf Mahdi: 🇮🇩❤️ PERLU INTROSPEKSI DAN EVALUASI DIRI BAGI PARTAI DEMOKRAT ❤️🌹🇮🇩

Ir. Jusut Mahdi, MM

(Pengamat kebangsaan)

Dalam kegiatan politik pemerintahan, masyarakat telah melihat dan mengamati langkah dari Partai Demokrat yang telah berkiprah cukup eksis dalam kancah politik

Kita melihat bahwa pada dua minggu terakhir ini kita mengamati  peristiwa gonjang-ganjing yang menimpa Partai Demokrat, yang berujung dengan adanya saling mencari pembenaran diri yang memakai cara saling hujat antara dua kubu, Muldoko hasil KLB yang mengkudeta dan kubu AHY, sebagai organisasi legal,  dengan cara kotor yang tidak beretika

Sebetulnya SBY dan AHY dan pengurus PD  sebagai pucuk pimpinan resmi partai harus bisa melakukan langkah strategik yang bijak, halus tapi tajam dengan segera melakukan konsolidasi, perkuatan program menuju 2024, mempersiapkan kader yang berkualitas untuk menjadi calon pengisi sistem manajemen pengelolaan pemerintahan dan ketatanegaraan

Langkah yang harus ditempuh adalah  jalur pengorganisasian yang solid, terpadu, dalam kegiatan yang tidak terpengaruh oleh langkah lawan yang memancing reaksi untuk juga berlaku curang dan kotor.

Selanjutnya buat program yang menarik simpati masyarakat sehingga keberpihakan kepada rakyat adalah keutamaan dari organisasi

Selama PD tidak melakukan perubahan dan perbaikan kebijakan maka rakyat akan hilang kepercayaan kepada organisasi

Kemudian perlu nerapat ke ormas Islam, merangkul ulama, ponpes,  cendekiawan muslim dan menata SDM yang  harus berpedoman bersih, jujur dan amanah, merevolusi akhlak seluruh anggota PD.

Sebuah bahan kajian adalah ;

- Apakah selama ini PD punya program yang mewadahi kepentingan rakyat

-  Apakah PD memiliki kedekatan dengan rakyat melalui   pemberdayaan bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan, potensi industri rakyat, UMKMK dsb

- Apakah PD melakukan  program pengentasan kemiskinan, penanggulangan bencana alam dsb

Dari beberapa hal tersebut diatas adalah cara untuk mendapatkan kepercayaan rakyat  sehingga rakyat memiliki rasa ikut memiliki (melu handarbeni) yang akan mau membela organisasi disaat dihujat lawan politik

Organisasi apapun yang tanpa didukung rakyat tidak akan dapat bertahan lama dan akan ditinggalkan  oleh rakyat yang sudah kehilangan nya

Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi organisasi yang bergerak dalam kegiatan apapun

🇮🇩❤️🌹🇮🇩❤️🌹🇮🇩❤️💐

jm,vssmatc,sby, 11032021



[8:35 PM, 3/11/2021]
Jusuf Mahdi: Tulisan di atas menjawab postingan habib Jansen



[8:40 PM, 3/11/2021]
Jansen Boediantono: Yg namanya partai busuk semua. Nih ane jawab lg👇

Sabda Selon Habib Genggong ( 11 )

Sabda selon kali ini akan mengulang status tempo dulu untuk menyenggol statement sekutu lama menumbangkan orba prof Amien Rais, tentang partai Allah dan partai Setan.

'ulama' ( dalam tanda kutip ) baru bisa disebut ULAMA ( dengan huruf besar ) bila berani menyatakan partai sebagai kelompok - kelompok yang merasa diri sendiri paling benar dan penyebab utama pecah belahnya masyarakat, adalah bentuk lain dari firqoh yang haram hukumnya. Firqoh inilah yang menjadi alasan kuat saya mendukung Gus Dur ketika membawa NU keluar dari partai politik untuk kembali kekhittah. "

" Lalu bagaimana dengan PKB yang dilahirkan Gus Dur ?", sontak seorang kyai pendukung salah satu partai bertanya. Pak Kyai ini lupa bila orang sekelas Gus Dur tentu faham NU akan lebih besar sebagai ormas ketimbang menjadi partai dan sebagai ulama yang sangat menghormati perbedaan Gus Dur tak akan menyeret umat kedalam firqoh.

" PKB dilahirkan Gus Dur saat bercanda dalam sebuah karnaval politik yang ambivalen ", demikian jawaban saya. Maka tak heran bila tokoh - tokoh ramai mendirikan partai untuk memenuhi syahwat kekuasaan, Gus Dur malah menjadikan partai yang dilahirkannya sekadar alat menyampaikan kalimat " begitu saja kok repot ", yang kemudian membuat repot banyak tokoh politik untuk menutupi kemunafikannya.

Dari Gus Dur kita mendapat isyarat bagaimana partai sebenarnya tak lebih dari panggung srimulat, tempat berkumpulnya pelawak - pelawak berbakat, tapi tak pernah tamat taman kanak - kanak. Dan kini isyarat itu makin jelas dengan kehadiran sosok mulai dari ruhut sitompul sampai setya novanto yang membuat kita sering tertawa terbahak - bahak.

Tentu saja apresiasi patut kita berikan pada seluruh partai yang terbukti sah dan meyakinkan memberikan kontribusi besar dalam pembangunan dunia lawak di Indonesia. Dan konon kabarnya, dunia lawak menjadi sangat riuh ketika seorang wartawan meminta tanggapan Anas Urbaningrum tentang banyaknya kader partai yang terlibat korupsi berjama'ah. Dengan percaya diri ia malah berkata, " Bersama kita bisa ! "

Prof, yang namanya partai politik apapun asas dan tujuannya, sekalipun dibungkus nama Tuhan, bila dilihat pakai kamera dengan sudut pandang yang pas..... kebanyakan setan isinya. Hehehehe





[7:59 PM, 3/11/2021]
Jusuf Mahdi: Ada seorang perempuan Barat yang atheis, berkata bahwa umat Islam terlalu percaya pada dongeng tentang nabi Muhammad Saw dengan isra ' mi'raj yang tidak realistis dan logik apalagi terjadi 1400 tahun yang lalu. Jarak Mekkah ke Masjidil Aqsa sekitar 1359 km, lalu ke angkasa / langit berapa ribu km. Saya tidak membahas argumentasinya dari sudut pandang agama tetapi dari sudut ilmiah dan teknologi. Berikut bahasan saya :


❤🌹 MENCERMATI PERISTIWA ISRA' MI'RAJ DARI SISI ILPENGTEK DAN LOGIKA ILMIAH. 🌹❤

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Assalamu'alaikum warokhmatullaahi wabarokaatuh.

Saat ini peringatan Isra' Mi'raj nabi Muhammad Saw tidak dapat dilaksanakan secara ramai dan terbuka   karena adanya lockdown di berbagai daerah guna mencegah penyebaran virus Corona Convid 19. Adanya social distances dan anjuran keharusan berdiam di rumah masing-masing, yang membatasi hubungan antar individu sebagai kewaspadaan terhadap penularan virus, menyebabkan tidak adanya kumpulan kegiatan bersama, termasuk pengajian, majelis taklim dan peringatan hari besar nasional, termasuk peringatan Isra' Mi'raj.

Untuk sedikit memberikan arti dan hikmah peristiwa isra' mi'raj ini saya coba membahasnya dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dicermati secara logika  ilmiah.

Kapasitas saya sebagai orang awam yang tidak akhli di bidang agama, menyebabkan saya hanya bisa menyampaikan sesuatunya sebagai seorang teknokrat dengan keterbatasan yang ada.

Banyak orang dari kalangan non muslim yang berpikir apakah peristiwa isra' mi'raj Rasulullah itu benar terjadi secara nyata, secara physical action, atau mimpi atau ruh nabi Muhammad Saw yang melakukannya??

Saya tidak akan membahas dari pandangan diatas tapi akan saya gunakan logika berpikir yang  realistis dan mudah dipahami.

Dari hasil penelitian sebuah universitas di Amerika, telah dibuktikan bahwa kemampuan mengkonsentrasikan pikiran, memfungsikan  kekuatan bagian otak kanan, otak kiri dan otak tengah ternyata memberikan suatu daya dan energi yang tidak bisa dilakukan atau dihasilkan oleh alat secanggih apapun buatan manusia. Dari riset tersebut ternyata bila seseorang berkonsentrasi (meditasi, berdzikir, memusatkan pikir dan rasa fokus pada sesuatu) maka dari tubuh manusia tersebut akan keluar cahaya putih yang berkobar, terpusat pada bagian kepalanya. Makin kuat seseorang berkonsentrasi, makin tebal cahaya tersebut. Foto yang diambil dengan peralatan kamera  energi kinetik metode Kirlian, membuktikan hal tersebut. Yang diamati sebagai obyek penelitian adalah seorang biksu, pendeta, ulama dan atlit serta orang awam. Dari foto terlihat bahwa ketika biksu, pendeta, ulama berkonsentrasi dalam saat beribadah / meditasi, maka kobaran cahaya tersebut makin terpusat , mengerucut, dan atlit yang sedang menyelesaikan lomba  larinya juga terlihat sama. Sedang pada orang awam yang tidak berkonsentrasi kobaran cahaya tersebut ada tetapi menyebar tidak teratur.

Mungkin inilah mengapa pada gambar Jesus, Whisnu, Brahma, Siwa, dewa-dewa, orang suci dll dikepalanya  ada gambar  lingkaran cahaya.

Dalam Islam mungkin inilah yang disebut sebagai nur dimana pada orang yang bersih, jujur dan amanah, wajah dan raut mukanya terlihat bersih bersinar, dan membuat orang lain merasa senang, tenteram, bahagia di hadapan dan didekatnya. Nur Allah, nurullaah yang dikaruniakan Allah kepada orang yang senantiasa berpegang pada tali Allah, jalan yang lurus  (dikukuhkan pada surah Al Fatihah yang disebut sebagai Ummul kitab) untuk berlaku kebajikan, kebaikan dan kebenaran.
Nur ilahi tersebut juga dirasakan oleh isi  alam semesta, dengan berdzikir  (sudah dibuktikan oleh ilmuwan Barat) sehingga tumbuh-tumbuhan, bunga, hewan dll, mewujudkannya dengan berbunga indah, berbuah lebat, berkicau riang, kupu-kupu beterbangan, bahkan yang dilakukan oleh penghuni  rumah menjadiiannya  tempat yang damai dan tenteram, membuat penghuninya rindu ingin cepat pulang. Inilah yang dimaksud dengan Home sweet home, baiti jannatii, rumahku surgaku.

Di Indonesia juga telah dibuktikan melalui penelitian oleh salah satu  universitas terkenal  dengan cara membuat sebuah kumpulan lima orang yang duduk melingkar dan didedibuktikan  sebuah gelas berisi air. Kemudian masing-masing diminta membacakan ke gelas berisi air tersebut surah dari Al Qur'an, yaitu Al Fatihah, Al Ikhlas, ayat Kursi, Ar Rahman dan yang seorang tidak membaca apa-apa. Setelah itu difoto dengan kamera energi kinetik Kirlian (kamera ini kalau nggak salah  juga dimiliki oleh Ir. Agus Mustofa, seorang ilmuwan fisika atom) dan ternyata hasil foto tersebut menunjukkan air yang dibacai surah Al Fatihah memancarkan warna putih cemerlang, yang dibacai Al ikhlas berwarna biru, ayat Kursi berwarna kuning emas, surah Ar Rahman hijau sedang yang tidak dibacai tidak ada sinar cahaya  Kemudian air yang dibacai ayat Kursi diminumkan kepada orang yang sakit, ternyata orang tersebut mengalami berkurangnya sakitnya.

Dari segi ilmu pengetahuan dan teknologi dikenal ilmu fisika, yang didalamnya ada pembahasan mengenai frekuensi, bahwa terdapat getaran pada semua benda. Frekuensi tersebut mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Makin padat sebuah benda maka getaran atomnya /  frekuensinya makin tinggi dan sulit untuk  diuraikan. Perkembangan selanjutnya dilakukan pemilahan jenis atau bidang ilmu meliputi fisika dasar, fisika terapan, fisika nuklir, fisika kuantum dlsb. Pembahasan tentang ilmu fisika saya serahkan kepada akhlinya a l Ir. Agus Mustofa yang telah banyak menulis buku, termasuk yang bernuansa keagamaan  seperti Energi pusaran Ka'bah, dlsb.

Allah menciptakan sesuatu selalu berpasangan, maka bila ada fisika maka pasti ada non fisika, yang disebutkan sebagai metafisika. Ilmu metafisika ini lebih mengutamakan kepada penggunaan energi hasil konsentrasi manusia, yang tidak sembarang orang bisa menguasainya. Dan dengan energi metafisika, super metafisika dan hypermetafisika seseorang bisa menembus ruang dan waktu, mengirim energi (yang positif dan baik digunakan untuk pengobatan, penyembuhan dll, sedang yang negatif digunakan sebagai ilmu santet, ilmu hitam yang bersentuhan dan berkolaborasi dengan frekuensi bangsa jin, setan dan sebangsanya).

Frekuensi tinggi bisa melebihi kecepatan cahaya, ini bisa dibuktikan bahwa dalam waktu sekian detik anda bisa berkomunikasi dengan orang lain, mengirim pesan dan gambar kepada orang  yang jauh berada di benua lain, ribuan kilometer jaraknya dari tempat anda berada terpisahkan oleh ruang dan waktu melalui media sosial HP, computers dll

Saat kita menghadapi masalah, musibah dsb maka jadikanlah energi positif dari metafisika sebagai penguat diri, penguat imunitas jiwa dan raga agar berkemampuan menangkal berbagai hal yang dihadapi. Tidak ada orang lain yang bisa membantu kita untuk menyelesaikan masalah selain kita sendiri melalui energi positif yang kita bangkitkan dan berdayakan sebagai pelindung diri.

Maka bukanlah suatu yang aneh, bahwa dengan kekuasaanNya, Allah Swt "menjalankan" Rasulullah Muhammad Saw, dari Makkah ke Masjidil Aqsa yang berjarak jauh dalam sekejap mata, dan kemudian "menjalankannya"  ke langit Sidratul Muntaha juga dalam sekejap waktu. Tiada yang sulit bagi Allah, bila Allah berkehendak, pasti jadi.

Allah SWT berfirman:

*سُبْحٰنَ الَّذِيْۤ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَـرَا مِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَا ۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

sub-haanallaziii asroo bi'abdihii lailam minal-masjidil-haroomi ilal-masjidil-aqshollazii baaroknaa haulahuu linuriyahuu min aayaatinaa, innahuu huwas-samii'ul-bashiir

"Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."

(QS. Al-Isra' 17: Ayat 1)

Simak pula ketika nabi Sulaiman menghendaki singgasana ratu Bakqis untuk diambil dan diletakkan di istananya, ternyata seorang ulama menyanggupi bahwa dengan ijin Allah Swt singgasana tersebut sudah akan berada di hadapan nabi Sulaiman sebelum usai beliau berkedip.

Dari uraian tersebut  diatas maka peristiwa Isra' Mi'raj itu adalah logik dan realistis sehingga tidak ada lagi keraguan tentang kekuasaan dan kebesaran Allah, Yang Maha Memiliki Segalanya

Semoga bermanfaat, mohon maaf bila ada kesalahan, sebab kebenaran hanyalah miliknya Allah semata. Barakallaahu fiikum, wassalamu'alaikum warakhmatullaahi wabarokaatuh

🌹❤❤❤❤❤🌹
sby, memperingati hikmah isra' mi'raj 11032021 dalam suasana  lockdown covid 19.





Selasa, 09 Maret 2021

Jusuf Mahdi: Menata Ulang Sistem Manajemen Tata Pemerintahan Dan Tata Negara Melalui Memberdayakan Kembali UUD 1945

❤️🌹 MENATA ULANG SISTEM MANAJEMEN TATA PEMERINTAHAN DAN TATA  NEGARA MELALUI  MEMBERDAULATKAN KEMBALI UUD 1945 🌹❤️

Ir. Jusuf Mahdi, MM

Bila berbagai kejadian di Senayan, gedung MPR adalah  ungkapan aspirasi rakyat maka :

Tuntutan yang utama adalah memberdaulatkan kembali UUD 1945. Kemudian melakukan penataan sistem manajemen pemerintahan dan ketatanegaraan, dengan penyempurnaan pasal-pasal yang harus disesuaikan dengan trend, budaya dan kepribadian bangsa. Kita sadari bahwa UUD 1945 itu dibuat dalam waktu yang singkat, sehingga mengambil referensi dari sistem yang sudah berlaku di dunia sehingga adanya bentuk  MPR dan DPR mengacu ke sistem demokrasi USA yang negara faderal sehingga ada senat dan kongres, padahal NKRI adalah negara kesatuan  Maka harusnya hanya ada satu lembaga yaitu Majelis Permusyawaratan  Perwakilan Rakyat yang membuat UU, GBHN, APBN dll.

Inilah Visionary strategical grand design untuk ke depan, minimal sampai 2045..

Majelis Permusyawaratan Perwakilan Rakyat adalah lembaga tertinggi negara yang diisi oleh : para raja dan sultan / keturunannya, ulama, cerdik cendekia, wakil pekerja, wakil TNI-POLRI, wakil tokoh dan daerah, seniman-budayawan, usahawan dlsb.

Majelis melakukan kajian, musyawarah dan mufakat dalam menentukan kebijakan yang  amanah terhadap kepentingan rakyat.

Demokrasi Indonesia tidak mengenal one man one vote, tidak mengenal banyak-banyakan suara, tetapi sistem  kerakyatan yang terpimpin oleh hikmat kebijaksanaan dan berpegang teguh pada keadilan bagi seluruh rakyat.
Sejak dahulu kala di berbagai daerah Indonesia telah  diterapkan dalam bentuk Ninik-Mamak, Dewan Adat, Guyub Desa dsb

Saat ini negara nggak punya arah lagi sebab arah sebagai negara yang bebas dan aktif, mewujudkan perdamaian abadi yang berdasarkan kebersamaan, kepedulian dan persaudaraan tidak dipahami oleh petinggi negara.

Tidak ada pedoman arah kebijakan yang seharusnya disusun dalam GBHN berjangka minimal 50 tahun, yang dilaksanakan bertahap dalam program 5 tahunan.

Kita tidak punya lagi arah kebijakan regional, nasional, global maupun internasional dan hubungan luar negeri yang menguatkan wibawa, martabat dan harkat sebagai negara yang berdaulat dan berkemampuan untuk bersama bangsa dan negara lain menjalani kehidupan.

Perlu disusun visionary strategical grand design agar tidak terjadi seperti reformasi 1998 yang sampai saat ini tidak jelas manfaatnya, malahan membuat sistem manajemen ketatapemerintahan menjadi amburadul, korupsi makin marak, dll.

Adanya gerakan rakyat, mahasiswa dan massa janganlah hanya untuk melengserkan petinggi negara tapi harus  bertujuan mengembalikan kedaulatan UUD 1945, menata fungsi dan sistem manajemen pengelolaan  negara sesuai tatanan yang baik dan benar, menata watak dan karakter bangsa yang mengacu kepada nilai luhur Pancasila dengan muara SDM yang bersih, jujur dan amanah, memberdayakan potensi yang dimiliki masyarakat, daerah dan rakyat sehingga berkemampuan, berkualitas dan mandiri guna  mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan.

Penataan geo strategi dan geo politik yang mengacu kepada kepentingan nasional dan internasional yang berpihak kepada rakyat, dimana Ketahanan Nasional dijabarkan kepada prioritasi sebagai Kekuatan Nasional yang digunakan untuk menghadapi AGHT yang berkembang.

Menuju tahun Emas Kemerdekaan 2045 dalam waktu 25 tahun  ke depan  tidaklah terasa lama, generasi muda anak bangsa / generasi millenium  akan segera mengambil alih tongkat estafet kepemimpinan nasional. Maka kita harus mempersiapkan mereka dalam kualitas lahir dan batin yang tanggap, tanggon dan trengginas menapaki kehidupan.

Mari berpikir cerdas, realistis dan logik untuk menorehkan bhakti diri bagi nusa, bangsa dan negara dengan harapan ridho dan barokah Allah SWT terlimpah kepada kita. Semoga Allah mengijabah doa kita. Aamiin ya rabbal alamiin.

🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩❤️🌹
jm,vssmatc,sby,07102020.


Agus Salim Harimurti Kodri - YouTube

Prihandoyo Kuswanto - YouTube


Pancasila & UUD45 asli - YouTube

Senin, 08 Maret 2021

Jansen Boediantono: Pancasila Sudah Mati Dibunuh Demokrasi

[2:28 AM, 3/8/2021]
Jansen Boediantono: PANCASILA  SUDAH MATI DIBUNUH DEMOKRASI

Statement Anhar Gonggong beberapa waktu lalu di ilc itu benar : sampai hari ini tak ada satu pun pemerintahan yang menjalankan pancasila.  Mengapa bisa demikian?  Inilah alur ceritanya

Kurang lebih 3 bulan pasca merdeka lahirlah maklumat X dibulan november 1945 yang memunculkan berbagai macam partai politik. Bung Karno tak sepakat karena itu ia menolak menandatangani. Demikian pula Bung Hatta, namun sekalipun menolak demi menghindari konflik akhirnya maklumat X ia tanda tangani.  

Mengapa kedua proklamator tersebut menolak maklumat  X ? Kedua bapak bangsa ini tau betul maklumat tersebut akan mengubah landasan konstitusi negara dari pancasila menjadi demokrasi. Semenjak itu sampai hari ini terbukti bangsa ini tak pernah menjalankan pancasila dalam bernegara

Bangsa ini memang tak pernah berhasil membangun sistem bernegara sendiri yang khas pancasila . Hanya sanggup mengotak atik  pancasila untuk dijadikan  justifikasi  sebuah sistem yang bernama demokrasi

Maklumat X telah mengubah sebuah bangsa yang berpikir merdeka menjadi bangsa plagiator.  Pancasila sudah lama mati dibunuh demokrasi jadi nggak usah  diributkan lagi,  kecuali kita semua berani  melakukan revolusi besar  kebangsaan untuk melahirkan sistem bernegara yang benar -  benar berbasis pancasila....  Barulah Pancasila kita bicarakan lagi

Habib Jansen Boediantono





[9:06 AM, 3/8/2021]
Jansen Boediantono: APAKAH UUD45 BISA DIAMANDEMEN ?

Dalam pidato 1 juni 1945 bung karno menyatakan pancasila dasar indonesia merdeka. Gagasan BK tersebut adalah upaya menginternalisasikan pancasila sebagai dimensi,  ukuran dalam kehidupan bernegara.

Agar ukuran tersebut memiliki presisi yang tepat ide bung karno tentang pancasila pun disempurnakan tanggal 18 agustus 1945, lalu dibuatlah UUD45 . Maknanya, UUD45 adalah sistem yang mengarahkan kehidupan bernegara sesuai nilai - nilai pancasila.  Atau dengan kata lain,  apabila pancasila disepakati sebagai philosofische grondslag bangsa,  maka UUD45  adalah perekat wilayah bangsa dengan wilayah negara. Pertanyaannya adalah,   UUD45 sebagai suatu sistem dapat diamandemen atau tidak ?

Sebagai suatu sistem tentu saja UUD45 bisa diamandemen apabila dinilai ada pasal -  pasal yang menghambat sistem tersebut berjalan dengan baik,  disamping tentu saja  mempertimbangan hal -  hal yang bersifat ideologis  seperti berikut ini :

1. Amandemen tak boleh mengubah pembukaan UUD45 karena dalam pembukaan tersebut  terdapat visi dan misi bangsa indonesia serta dasar negara pancasila

2. Amandemen UUD45  dilakukan agar nilai -  nilai pancasila membuat kehidupan bernegara lebih efektif dan tepat sasaran

3. Amandemen UUD45 harus mengembalikan NKRI pada orbit, yaitu sebagai alat perjuangan bangsa indonesia untuk mengangkat harkat dan martabat hidupnya

4. Pelaksana  amandemen adalah MPR yang benar-benar bentuk kedaulatan rakyat ( bagaimana mpr yang benar-benar bentuk kedaulatan rakyat kelak akan dijelaskan)

5. Anggota MPR tersebut harus faham sejarah bangsa indonesia terlahir lebih dulu baru kemudian membentuk NKRI,  grand design NKRI, serta pancasila sebagai philosofische groondslag, sehingga amandemen tidak membuat antara negara dengan bangsa  berdiri berhadapan  sambil masing-masing pihak memalingkan muka

TAPI KALAU MPR TAK TAU APA -  APA BATALKAN SAJA AMANDEMEN UUD45 SEBAB MEMBAHAYAKAN KEHIDUPAN BERNEGARA

Itu saja 🤣🤣🤣

Habib Jansen Boediantono





[3:27 PM, 3/8/2021]
Jansen Boediantono: REVOLUSI KEMBALI MENJADI BANGSA INDONESIA :  Sebuah Catatan Metafisika  ( Bagian pertama dari 3 tulisan )
Habib Jansen Boediantono *

Apabila  sekonyong - konyong ada yang bertanya tentang bangsa, apakah yang berkelebat dibenak kita ?? Dua tanda tanya tersebut memberikan peluang pada dua jawaban yang terlintas dipikiran. Pertama, menunjuk pada kelompok manusia yang mendiami sebuah tempat tertentu dengan ciri - ciri khas tersendiri, sedangkan kedua melukiskan adanya tujuan yang terdapat pada kelompok tersebut. Maka ditengah hiruk pikuk persoalan – persoalan yang menyerang dari segala arah, skala dan kompleksitas kerumitan pemecahan jangka panjang untuk menjaga kelangsungan hidup  bangsa Indonesia ditanah kelahirannya semakin sulit diabaikan. Bisa dikatakan sebuah kemustahilan bila kita ingin membuat jalan setapak  menembus bayang – bayang suram masa depan bangsa tanpa memperhitungkan keragaman budaya, prespektif teologi, filsafat sampai pada unsur mesianis untuk kemudian menata kembali hubungan bangsa dan negara dalam kaitannya dengan Tuhan, alam maupun manusia itu sendiri.

Catatan  ini merupakan upaya penyelamatan bangsa Indonesia ditanah kelahirannya  dengan membuka tabir ‘ kasyf al-mahjub ’, melihat hal – hal yang luput dari perhatian banyak orang, yang terdapat dibalik sesuatu yang tampak, keluar dari dunia empiris dan bergerak terus mencari kebijaksanaan dengan cara inovatif, reflektif dan revolusioner. Dengan demikian yang  ditawarkan sebuah ‘ada dalam kemungkinan’, yaitu sesuatu yang dalam realitas belum ada tapi secara potensial dapat diwujudkan. Agar ada dalam kemungkinan  benar – benar bisa terwujud, metafisika kebangsaan akan  mengikuti prinsip – prinsip keteraturan semesta  untuk mengantarkan perjalanan bangsa indonesia selamat sampai tujuan. Pola berpikir deduktif ini memberi isyarat  adanya Kebenaran relatif  yang didekatkan pada kebenaran absolut sehingga diharapkan menghasilkan pemikiran kebangsaan yang pasti, tetap dan dapat diterima semua pihak

Bangsa sebagai kumpulan manusia - demikian Suhrawardi al-Maqtul menyimpulkan – baik jasad maupun ruhnya merupakan produk dari proses illuminasi Tuhan yang disebut sebagai isyraq. Paham isyraq ini menyatakan bahwa alam berwujud melalui penyinaran illuminasi. Kemudian menurutnya kosmos terdiri dari susunan bertingkat – tingkat berupa pancaran cahaya. Cahaya tertinggi sebagai sumber segala cahaya atau Nur al-Anwar. Dia adalah Tuhan yang azali. Manusia berasal dari nur al-anwar yang mewujud melalui pancaran cahaya dengan proses yang relatif sama dengan pelimpahan ( emanasi ). Oleh karena itu antara Tuhan dengan Manusia memiliki relasi ontologis substanstif yang bersifat dialektik. Ada hubungan dari atas kebawah ( proses tanazzul ) dan dari bawah keatas ( proses taraqi ) untuk kembali  pada ‘sangkan paraning dhumadi’. Implikasi teologis dari paham ini adalah, perjalanan  bangsa sesungguhnya adalah pergerakan dari nol kembali kepada nol sebagai bentuk keseimbangan dan pemaknaan hidup sebuah bangsa adalah nilai yang yang lahir dari pergerakan angka satu sampai sembilan sebagai bentuk kesempurnaan. Keseimbangan dan kesempurnaan merupakan kesadaran  mengikuti hukum – hukum kesemestaan seperti yang ditetapkan allah sebagai sunatullah,  agar mengenal diri sendiri. Dan dengan mengenal diri sendiri, sebuah bangsa akan mengenal penciptanya sebagai sumber dari segala macam sumber cahaya    

Keseimbangan dan kesempurnaan ini akan saya bagi dalam empat ruang yang berjalan mengikuti  hukum – hukum kesemestaan dengan berputar melawan arah jarum jam ( gerakkan thawaf ). Ruang I  proses kelahiran bangsa, Ruang II Lumbung / sehat jasmani dan rohani,  Ruang III negara, Ruang IV kapital / masyarakat adil  dan sejahtera

REVOLUSI KEMBALI MENJADI BANGSA INDONESIA AGAR TAK TERPERANGKAP DALAM KEADAAN 'MERUGI'

Perasaan senasib akibat penindasan yang dialami dan keinginan untuk hidup lebih baik dimasa depan inilah yang mendorong  kaum terjajah, pada tanggal 28 oktober 1928 menyatakan dirinya sebagai Bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia pun lahir setelah sebelumnya dihinakan dan dibuat frustasi oleh dominasi kolonial dengan satu tujuan “ mengangkat harkat dan martabat KAUM PRIBUMI “.  Inilah Ruang I proses kelahiran bangsa indonesia.

Persoalan pun muncul, setelah bangsa ini lahir ternyata tak pernah membangun lumbung yang merupakan kearifan budaya dan koherensi manusia dengan alam, sekaligus merefleksikan kedaulatan rakyat dalam membangun diri dan lingkungan, tetapi langsung mendirikan negara. Terjadi loncatan yang menyimpang dimana ruang I langsung menuju Ruang III. Akibatnya, negara  tidak tegak berdiri diatas kedaulatan rakyat dan dibangun berdasarkan nafsu kekuasaan belaka.  Inilah awal penyimpangan bangsa indonesia untuk pertama kali dalam perjalanan sejarah : negara yang dibentuk tidak dapat menjadi organisasi yang mengimplementasikan nilai – nilai kebijaksanaan sebuah bangsa sebagai suatu sistem nilai tetap dan terintegrasi, yang mampu mendorong adanya etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara   

KAUM PRIBUMI sengaja ditulis dengan huruf besar karena istilah tersebut menunjukan sarkasme sebuah bangsa akibat penyimpangan loncatan diatas, yang kemudian secara psikologis melahirkan keinginan penguasaan atas tanah tempat manusia hidup serta menciptakan sifat eksploitatif pada sumber – sumber kekayaan alam yang terkandung didalamnya. Akibatnya, istilah kaum pribumi ini membuat diskrepansi antara keinginan mengangkat harkat  martabat hidup dengan ketidak adilan dan ketidak sejahteraan dari adanya sifat eksploitatif dan manipulatif  dalam ‘penguasaan hak atas tanah’.    

Kondisi ini bertambah parah dengan adanya pergantian dari UUD’45 menjadi konstitusi RIS, kemudian berlanjut menjadi UUDS 50 yang akhirnya berganti nama menjadi  ‘  Amandemen UUD’45 ‘. UUD’45 yang dibangun dari filsafat, budaya dan spritualitas bangsa digantikan oleh konstitusi yang berisi semangat kapitalisme. Bangsa indonesia pun masuk dalam jaring - jaring kapitalisme yang serba materi dengan lingkaran setan kebutuhan untuk membutuhkan. Negara direduksi sedemikian rupa sehingga terjebak dalam drainase  kapitalisme untuk menguasai sumber daya alam yang ada. Dan elit politik  berubah menjadi ' leviathan ' dengan kekuasaan begitu besar sehingga memiliki wewenang menentukan hukum – hukumnya sendiri. Kapitalisme yang melahirkan sikap hidup serba materialistis, kompetitif , pragmatis yang dilengkapi dengan kerakusan, tentu saja berseberangan jalan dengan sifat asli bangsa indonesia yang welas asih, nrimo ing pandum, sepi ing pamrih meski rame ing gawe juga. Jadilah Indonesia sebuah bangsa yang asing dengan dirinya sendiri. Kelihatannya aneh dan lucu, di ruang III antara bangsa indonesia dengan negara berdiri berhadapan sambil masing – masing pihak memalingkan muka. Perjalanan bangsa pun  stagnan karena negara tak mampu menjadi jembatan yang mampu mengantarkan bangsa indonesia pada masyarakat adil dan sejahtera.     

Suatu penilaian lain yang dramatis dalam ruang III  mengenai negara indonesia dengan kapitalisme sebagai kiblatnya, menampilkan banyak wajah yang tidak sesuai dengan gambaran  budaya bangsa indonesia itu sendiri. Dalam konteks uraian hegemoni kapitalis terjadilah situasi yang manipulatif, keadilan berarti ketidaksamaan, akal berarti pemenuhan kepentingan pribadi, kemerdekaan berati keserakahan. Impian tentang masyarakat yang ‘ gemah ripah loh jinawi ‘ meskipun masuk akal untuk diwujudkan, sayangnya tidak dapat menjadi tujuan ideologis negara dan hanya menjadi sekedar retorika belaka. Kondisi ini menjadi semakin parah dengan adanya praktek – praktek kapitalisme yang direstui negara untuk menerapkan ukuran – ukuran ‘ demi kemanusiaan ‘,  bersandiwara seolah – olah mematahkan ujung pisau tajam persaingan bebas agar bisa menjadi topeng yang menyembunyikan wajah buruk  mereka dari bangsa indonesia.     

Dari perjalanan bangsa yang terjadi dari mulai lahir sampai  saat ini, dari ruang I sampai  ruang lainnya, kita melihat bangsa indonesia  mengalami ketidak keseimbangan karena tidak ada ekuivalensi antara keinginan untuk mengangkat harkat dan martabat dengan keadilan dan kesejahteraan dalam realitasnya. Disamping itu, bangsa ini pun mengalami ketidak sempurnaan karena bergerak hanya diwilayah materi,  mengabaikan sumber – sumber rohani dalam memberikan makna hidupnya. Bangsa ini telah mengalami ketidak seimbangan dan ketidak sempurnaan, maka “ demi waktu ", sesungguhnya bangsa indonesia dalam keadaan merugi bila situasi dan kondisi ini diteruskan “     

Situasi dan kondisi inilah yang melahirkan sebuah gerakan  baru pada segelintir anak – anak bangsa untuk menggali sumber – sumber pemikiran yang ada pada tradisi, filsafat dan religiuisitas bangsa indonesia sebagai upaya menjaga keberlangsungan hidup bangsa indonesia dalam sebuah tema “ Revolusi Kembali Menjadi Bangsa Indonesia “.  

Bentuk khas gerakan ini adalah kesadaran untuk menggali secara mendalam  akar budaya pada ruang konkret yang menjadi simbol suatu cara pemahaman,  pola berpikir yang bergerak mengikuti hukum – hukum kesemestaan, cara hidup serta pandangan dunia yang filantrofis. Gerakan ini merujuk pada akar budaya untuk mendapat pengetahuan tentang potensi manusia dan kekuatan alam dimana manusia hidup, bahkan batas antara manusia dengan alam seringkali menjadi samar karena adanya timbal balik dan saling menerima budaya dan alam yang merangsang keinginan untuk menata kembali cara berpikir, bertindak , termasuk pola – pola hidup yang biasa dilakukan    

Aspek lain tak kalah penting  pada gerakan ini adalah kesadaran pada  keharmonisan didalam interaksi sosial, keselarasan dalam keragaman tradisi, persaudaraan ditengah  begitu banyak perbedaan, sehingga ikatan – ikatan primodial terjalin sebagai konstiitutif dari keberadaan sebuah bangsa Ini merupakan upaya menunjukan karakteristik asli bangsa Indonesia : sikap hormat pada yang transenden, bukan kepemilikan atas alam dalam pandangan dunia. Kesetiakawanan sosial  dalam jalinan komunikasi dialogis,  bukan persaingan dalam hubungan antar manusia. Pengenalan jatidiri,  bukan keterasingan dalam pengalaman hidupnya. Bila kemajuan material yang menjadi tujuan negara telah merusak karakteristik bangsa Indonesia mulai dipertanyakan, kesadaran untuk kembali menjadi bangsa indonesia dapat menjadi angin segar yang membawa harapan baru bagi bangsa Indonesia menyelamatkan diri dari keadaannya yang merugi

Bersambung




[6:28 PM, 3/8/2021]
Jansen Boediantono: Atas permintaan santri - santri di padepokan wong selon Ngayogyakarta, saya akan memberikan tausyiah pada gerombolan serbet warteg,  djuriyah abu lahab dan para penyembah patung pancoran :

1. Wilayah agama yang bersifat unspeakable jangan dicangkuli agar religiusitas manusia tak terjatuh dalam suasana ziarah dan penyaliban
2. Kitab suci agama apapun mengandung ajaran kebijaksanaan mendalam yang tak mungkin ditafsirkan dengan pengetahuan cekak
3. Demontrasi logika dalam mengurai kitab suci tanpa wawasan teologis memadai hanya melahirkan manusia yang merasa paling tau jalan pikiran Tuhan.

Habib Jansen Boediantono




[7:08 PM, 3/8/2021]
Jansen Boediantono: ORANG INDONESIA ASLI DAN KAUM PRIBUMI

Berbicara tentang orang indonesia asli dan kaum pribumi  bukanlah suatu sikap rasialis tapi fakta historis - kultural, sebagai upaya sebuah bangsa menjaga keberlangsungan hidup ditanah kelahirannya sendiri

Orang indonesia asli adalah orang -  orang yang terikat pada budaya setempat di 19 regional sistem tanah adat yang merentang mulai dari Jong Sumatera sampai Jong Ambon,  sedang kaum pribumi itu orang -  orang yang tertindas oleh sistem kolonial hindia Belanda dinusantara ( inlander )

Orang -  orang di 19 regional sistem tanah adat kemudian bertemu dengan keturunan bangsa lain yang telah beranak pinak dinusantara sebelum Indonesia merdeka dan sebagian besar tergabung dalam Jong Islamieten Bond pada tanggal 28 oktober 1928 melahirkan Bangsa Indonesia, dengan satu tujuan : mengangkat harkat martabat kaum pribumi

Agar budaya dan adat istiadat tidak musnah, serta melindungi hak atas tanah kelahirannya maka bangsa Indonesia harus berada dalam kepemimpinan ORANG INDONESIA ASLI. Inilah dasar historis -  kultural pasal 6 UUD 45 ayat 1 yang asli. Silahkan bongkar kembali arsip -  arsip perdebatan dalam sumpah pemuda dan saat pembentukan UUD45 yang asli.

HABIB JANSEN BOEDIANTONO

Colek Abdul Hadi M Arief Pranoto Didin S. Damanhuri Dhanang Respati Puguh M Nurhuda



[7:15 PM, 3/8/2021] Jansen Boediantono: BAHLULISME HABIB JANSEN VERSUS LOGIKA FORMAL BANI KURCACI
Sebagai gurubesar filsafat padepokan wong selon terkejut juga menyaksikan narasi kurcaci- kurcaci pemuja kekuasaan yang ramai - ramai menyerang saya dibeberapa WAG. Bangunan logika formal mereka menurut saya hanya sekadar menunjukan khas manusia yang hidup dalam peradaban miring. Mereka tak lagi mampu membedakan antara esensi dengan eksistensi yang membuat orang tak lagi kritis pada situasi sosial. Cara berlogika seperti itu membatasi proses berpikir manusia pada hukum - hukum kelurusan berpikir tertentu. Terjebak pada suatu bentuk lalu mengabaikan isi pernyataan yang dianggapnya merusak realitas.

Hehehehe, padahal saya hanya ingin mengisyaratkan, bahlulisme sekalipun hanya kritik yang menggunakan canda dan tawa, serta bentuk realitas yang berada diluar hukum logis, namun dapat membuka ruang dialektika pemikiran pada suatu masyarakat yang mengalami penyumbatan informasi.
🤣🤣🤣



[7:41 PM, 3/8/2021]
Jansen Boediantono: AHLAK MULIA SEORANG PEMIMPIN UMAT

Alkisah ditahun 1970 Raja Faisal dari Arab Saudi datang ke indonesia dan menyambangi tokoh -  tokoh islam.  Saat bertemu KH Idham Chalid beliau menanyakan pendapat pak kyai tentang mr X yang juga tokoh besar islam waktu itu

" Wah beliau itu orang baik. Jasanya sangat besar pada umat dan negara kami ",  demikian pendapat  kyai Idham Chalid

Raja Faisal pun terkejut mendengar jawaban tersebut.  Lalu berkata, "  Kok tidak sama ya ? Saat saya bertemu beliau (  mr X ) sangat membenci anda. Tak ada satu pun cerita yang baik tentang anda ".

" Ah biarkan saja. Siapapun berhak menilai saya sesuai yang diinginkan. Yang penting saya tak seperti yang mereka nilai.  Dan saya selalu berprasangka baik pada orang yang tak menyukai saya ",  jawab kyai idham Chalid

" Subhanallah ! ",  ucap Raja Faisal yang tercengang mendengar jawaban tokoh yang pernah menjadi ketum PBNU terlama tersebut.

Cerita ini disampaikan untuk mengingatkan : demikianlah seharusnya akhlak pemimpin umat  tidak membalas kebencian dengan kebencian,  menutupi aib orang lain bahkan aib dari orang yang membencinya.

Habib Jansen Boediantono



[10:00 AM, 3/8/2021]
Apriany: "KENAPA ALLAH KUMPULKAN KITA DI GROUP INI ?"

Allah mempertemukan kita untuk satu alasan.....

Entah untuk memberi atau menerima,

Entah untuk belajar atau mengajarkan,

Entah untuk bercerita atau mendengarkan,

Entah untuk sesaat atau selamanya,

Entah akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya,

Semua itu tidak ada yg sia-sia, karena Allah yg mempertemukan,

Hidup kita saling mengisi terkadang  bersinggungan,

Bisa jadi kehadiran kita adalah jawaban atas doa2 sahabat kita, sebagaimana merekapun adalah jawaban atas doa2 kita,

Jika sudah menjadi takdir Allah, meski dengan jarak beribu2 mil kilometer kita tetap akan di pertemukan, dalam satu ikatan bernama UKHUWAH

** _Disini, selalu membuatku ingin tetap tinggal, didalam hati dan doa2 sahabat_

_Sampai detik ini kita hebat..! Detik berikutnya semoga semakin hebat._

Rasulullah shallallahu a'laihi wa sallam bersabda :
_*"Sesungguhnya di antara hamba2 Allah terdapat orang2 yg bukan Nabi dan bukan pula Syuhada, tetapi para Nabi dan Syuhada cemburu pada mereka dihari kiamat nanti, di sebabkan kedudukan yg diberikan Allah kepada mereka."*_

Para sahabat bertanya :
_*"Yaa Rasulullah, beritahukan kepada kami, siapakah mereka ? Agar kami pun bisa turut mencintai mereka."*_

Lalu Rasulullah shallallaahu a'laihi wa sallam menjawab :
_*"Mereka adalah orang2 yg saling mencintai karena Allah, tanpa ada hubungan keluarga dan nasab di antara mereka. Demi Allah, wajah2 mereka pada hari itu bersinar binar bagaikan cahaya di atas mimbar2 dari cahaya. Mereka tidak takut disaat manusia ketakutan, dan mereka tidak sedih di saat manusia bersedih."*_
(HR. Abu Dawud)

Dalam Hadits lain di sebutkan :

_*"Di sekitar Arsy Allah ada menara2 dari cahaya, di dalamnya terdapat orang2 yg pakaiannya dari cahaya, wajah2 mereka bercahaya. Mereka bukan Nabi atau pun Syuhada.*_
_*Para Nabi dan Syuhada iri kepada mereka"*_

Ketika ditanya para sahabat :
_*“Siapakah mereka itu Yaa Rasulullah ?”*_

Rasulullah menjawab :
_*“Mereka adalah orang2 yg saling mencintai karena Allah, saling bersahabat karena Allah, dan saling berkunjung karena Allah.”*_
(HR. Tirmidzi)

Semoga kita di  golongkan dengan  orang2 yg dicemburui oleh para Nabi dan Syuhada.

Semoga UKHUWAH kita yg terjalin dan di landasi oleh kasih sayang dan saling mencintai karena Allah SWT.

Masyaa Allah...

Rasulullah shallallahu a'laihi wa salam pun bersabda :

الأرواحُ جنودٌ مجنَّدةٌ
 فما تعارف منها ائتَلَف  وما تناكَر منها اختلف```

"Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yg dihimpun dalam kesatuan. Jika saling mengenal di antara mereka, maka akan bersatu. Dan yg saling merasa asing di antara mereka maka akan berpisah.”
(HR. Muslim 6376)




101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...