[11:31 AM, 7/30/2021]
Ir Jusuf Mahdi, MM: .🇮🇩❤️ PEMBUKAAN UUD 1945
SENDI UTAMA KEHIDUPAN INTERNAL DAN UNIVERSAL BANGSA ❤️🌹🇮🇩
Ir. Jusuf Mahdi, MM.
Allah SWT menciptakan makhluk manusia yang diturunkan ke muka bumi
untuk hidup dan berkehidupan sebagai pemimpin, wakil Allah yang
mengemban amanah untuk menegakkan kemuliaan sebagai sebagian
dari tanda kekuasaan Allah SWT Yang Maha Penentu segalanya
Untuk menjalani hidup dan kehidupan maka manusia sebagai makhluk sosial
yang kemudian bermutasi menjadi bangsa harus memiliki pedoman baku
sebagai wawasan yang berorientasi ke masa depan Pedoman
tersebut bagi bangsa Indonesia adalah Pembukaan (Preambule) UUD 1945
yang melingkupi dimensi internal dan
universal, spiritual dan ragawi yang lengkap dan terarah..
Dalam alinea pertama tersurat dan tersirat bahwa : "Sesungguhnya
kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa" yang berarti .bahwa arti,
makna, inti dan esensi kata MERDEKA dan KEMERDEKAAN itu harus
benar-benar dipahami.
MERDEKA yang berarti tidak terjajah secara lahir dan batin, memiliki
kebebasan berolah rasa, jiwa, cipta dan raga untuk meraih kemuliaan
diri sebagai makhluk Allah SWT.
KEMERDEKAAN yang berarti memiliki harkat, martabat, derajad sebagai
diri yang sama dengan manusia / bangsa yang lain dalam persaudaraan,
saling peduli dan menolong dalam kebajikan, kebaikan dan kebenaran
dalam mengharap ridho dan barokah Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan
senantiasa didasari oleh peri kemanusiaan dan peri keadilan..
Dari pemahaman alinea pertama ini disadari bahwa kehidupan itu penuh
tantangan yang harus dihadapi dengan perjuangan / survival yang
didasari oleh keimanan dan ketakwaan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa,
yang akan membawa kepada kebahagiaan hidup yang diharapkan,
dicita-citakan, menjadi tujuan sebagai manusia yang merdeka seutuhnya
dalam tatanan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Semua hal di atas tidak akan terwujud bila tidak atas berkat
Rakhmat Allah Yang Maha Kuasa, sebab Dia lah segala penentu kehidupan
manusia dan alam semesta.
Wawasan atau Visionary Strategical Grand Design bangsa sudah jelas
dirumuskan dalam isi alinea ke empat dengan Pancasila sebagai way of
life bangsa.
Dalam implementasi dari inti hal diatas, ada beberapa hal yang bisa
dicermati secara cerdas, logik dan komprehensif yang berlaku internal
dan universal, yaitu :
💧 COMMUNITY DEVELOPMENT, membangun jalinan kemitraan. Saat ini
dilakukan Turki / Erdogan kepada negara-negara Afrika yang terpuruk
dalam krisis ekonomi, bencana alam dll a.l Somalia, dsb dengan melunasi
hutang negara tersebut kepada IMF dari dana Turki yang dipinjamkan
kepada IMF
Dari sini Community Development, membangun komunitas sebagai
persaudaraan antara sesama manusia diwujudkan secara tulus dan ikhlas.
💧 HARVESTY AND FORESTY DEVELOPMENT, membangun pemberdayaan
potensi pertanian, perkebunan, perikanan dll yang juga
dilakukan Turki ke negara-negara Afrika agar bisa berkemampuan dan
mandiri untuk dapat mengatasi masalah.
Apakah kita bisa menerapkan hal diatas untuk kita sendiri sehingga
Ketahanan Nasional kita menjadi berkemampuan, berkualitas dan mandiri??
Harus selalu diingat bahwa kesejahteraan rakyat dapat dicapai bila
faktor pendidikan dan kesehatan dapat menjadi keutamaan pemberdayaan
nasional. Dengan hal ini maka akan dapat diberdayakan ketahanan
ekonomi, pangan, industri dlsb sebagai Kekuatan Nasional yang
berkemampuan, berkualitas dan mandiri sehingga bangsa mampu menghadapi
tantangan jaman.
Marilah kita di era ini menjadi pahlawan di bidang pembangunan jiwa dan
raga, watak dan karakter, moralitas dan mentalitas, akhlaqul karimah,
jati diri yang bersih, jujur dan amanah, dalam tatanan clean government
and good governance. Inilah arti dari mengisi halaman dan
rumah kebangsaan yang sebenarnya
Selamat mengenang para founding fathers yang telah tulus dan ikhlas
berjuang demi kehormatan bangsa dan negara
❤️🇮🇩🌹🌹🌹🇮🇩❤️
jm,vssmatc,sby,09112020
[12:23 PM, 7/30/2021]
Bagus Taruno: Membahas Pembukaan (preambule) UUD
1945 sebaiknya dibahas bersama² dg Teks Proklamasi, karena keduanya
adalah loroloroning atynggal, dua yg tdk terpisah.
Satu tanpa lainnya tidak ada gunanya. Ibarat sayap burung, Indonesia
tdk akan bisa terbang tinggi tanpa 2 sayap itu, yakni Teks Proklamasi
dan Preambule.
Tanpa kedua dokumen tersebut dalam atunggal, Indonesia akan timpang,
dan pemahaman selanjutnya pasti akan salah.