Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩❤️ 76 TAHUN KEMERDEKAAN INDONESIA, BELUM MENYENTUH PENGISIAN CITA-CITA DAN TUJUAN KEMERDEKAAN. ❤️🇮🇩
Ir. Jusuf Mahdi, MM.
Tahun 2021 ini, kita telah memasuki 76 tahun kemerdekaan bangsa dan berdirinya NKRI.
Perjalanan panjang bangsa yang memiliki wawasan kebangsaan yang telah disuratkan dan disiratkan dalam Pembukaan UUD 1945 oleh para founding father untuk berkehidupan meraih kemuliaan dan kebahagiaan yang setara dan sederajat dengan bangsa dan negara lain di dunia dalam persaudaraan (brotherhood) yang penuh kasih sayang dan saling menghormati.
Pedoman berkehidupan (way of life) Bangsa Indonesia telah diaplikasikan dalam rumusan Pancasila yang memiliki nilai dan inti luhur untuk berkegiatan sebagai manusia dalam tatanan berbangsa dan bernegara
Mengisi dan mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan tergantung peran manusia yang dipimpin oleh pemimpin yang memiliki watak dan karakter yang bersih, jujur dan amanah.
Selama 76 tahun kemerdekaan Indonesia, telah terjadi periode kepemimpinan, dimulai era orde lama dibawah Bung Karno yang implementasi pengisian cita-cita:dan tujuan kenerdekaan menjadi bias dengan adanya dan masuknya partai komunis PKI dalam ranah politik tata pemerintahan dengan trik ABS yang melemahkan BK dalam menentukan kebijakan nasional, BK bersifat otoriter, yang disusul dengan upaya kudeta yang kesekian kalinya oleh PKI pada tahun 1965, yang dapat digagalkan dan nenyebabkan turunnya BK.
.
Era selanjutnya adalah Orde Baru dibawah kepemimpinan pak Harto, seorang jenderal AD. Dengan berjalannya waktu, pak Harto menerapkan pengawasan di semua lini eselon tata pemerintahan untuk membendung masuknya pengaruh sisa-sisa PKI untuk berada dalam pemerintahan. Sayangnya beliau terlalu percaya pada keturunan Cina dengan membuka kran dan fasilitas perekonomian sehingga dikuasai mereka. Pak Harto menerapkan cara totaliter untuk menguasai berbagai sektor dan lini bidang kehidupan oleh kroni-kroninya, dan korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi marak dan akhirnya beliau terlalu nyaman menikmati jadi presiden selama 32 tahun dan lupa menyiapkan kader penggantinya. Orang sekitar pak Harto selalu mengiyakan kebijakannya, tidak berani mengkritik dan dengan pemeo : "Apa kata bapak presiden ..!!" semua jadi yes men, anak mama yang duduk manis di zona nyaman.
Era selanjutnya adalah era reformasi yang telah daoat menjatuhkan pak Harto dari kekuasaan. Reformasi yang membawakan aspirasi mahasiswa dan massa, ternyata tidak memiliki wawasan strategik ke depan (visionary strategically grand design) dan dengan adanya amandemen UUD 1945, membuat manajemen pengelolaan tata pemerintahan dan tata kenegaraan menjadi amburadul, korupsi makin menjadi-jadi, dan selama 22 tahun reformasi tidak ada manfaat yang dirasakan rakyat dalam berkehidupan.
Pemerintahan jadi rebutan untuk berkuasa, partai jadi alat meraih kekuasaan tidak lagi berpihak dan memperjuangkan kepentingan rakyat Korupsi dilakukan berjamaah, ekonomi di Indonesia dikuasai kelompok cina taipan, korupsi dalam jumlah triliunan aman dilarikan ke luar negeri, hukum bisa dibeli, aparat banyak jadi kacung cina, keadilan sudah hilang entah kemana.
Banyak yang nggak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengisi kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan.
Watak dan karakter, jati diri dan kepribadian SDM tidak memiliki kinerja untuk menghadapi tantangan, tidak punya risk and sense of conflict management, dan tumpang tindihnya tugas dan wewenang berbagai lembaga pelaksana kegiatan.
Mari pertanyakan apa sebenarnya materi pengisian kemerdekaan itu. Sudahkah kita membuat rencana, program dan tahapan untuk pelaksanaannya??
Kita bisa mengevaluasi bahwa kebijakan pemimpin saat ini banyak dibuat asal jadi, tanpa dikaji secara logik, komprehensif, ilmiah dsb Kerusakan alam dan lingkungan yang menyebabkan hilangnya paru-paru dunia untuk mencegah bolongnya lapisan ozon oleh efek rumah kaca melalui adanya hutan di Kalimantan, Sunatera dll dikalahkan oleh kepentingan sesaat dengan membuat perkebunan kelapa sawit, penambangan SDA dsb.
Masih banyak contoh dimana kita harus berpikir jauh ke depan agar anak, cucu, cicit dan generasi penerus bisa berkehidupan yang sejahtera lahir batin, aman tentram, kerta raharja di negeri yang gemah Ripah loh jinawi, baldatun toyyibatun warrobbun ghafuur
Semoga kita segera keluar dari segala masalah dan barokah Allah' SWT terlimpah kepada kita. Aamiin ya rabbal alaamiin
🇮🇩🇮🇩❤️❤️🌹🌹🇮🇩🇮🇩
vssmatc,SBY,17082021
Jusuf Mahdi: Pratoli Maritim TNI-AL Sebagai Penunjang Early System Detection NKRI https://t.co/9bn2KupnKH
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 12, 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar