Senin, 17 Mei 2021

Jusuf Mahdi: Pembukaan UUD 1945 Sendi Utama Kehidupan Internal dan Universal Bangsa







[12:05 PM, 5/17/2021] 

Ir Jusuf Mahdi, MM: Ini dasar pemikiran yang tajam, reslistis, logik dan komprehensif

.🇮🇩❤️ PEMBUKAAN UUD 1945 SENDI UTAMA KEHIDUPAN INTERNAL DAN UNIVERSAL BANGSA ❤️🌹🇮🇩

Ir. Jusuf Mahdi, MM.

Allah SWT menciptakan makhluk manusia yang diturunkan ke muka bumi untuk hidup dan berkehidupan sebagai pemimpin, wakil Allah yang mengemban amanah untuk menegakkan kemuliaan sebagai  sebagian dari tanda kekuasaan Allah SWT Yang Maha Penentu segalanya

Untuk menjalani hidup dan kehidupan maka manusia sebagai makhluk sosial yang kemudian bermutasi menjadi bangsa harus memiliki pedoman baku sebagai wawasan yang berorientasi ke masa depan  Pedoman tersebut bagi bangsa Indonesia adalah Pembukaan (Preambule) UUD 1945 yang melingkupi  dimensi   internal dan universal, spiritual dan ragawi yang lengkap dan terarah..

Dalam alinea pertama tersurat dan tersirat bahwa : "Sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa" yang berarti .bahwa arti, makna, inti dan esensi  kata MERDEKA dan KEMERDEKAAN itu harus benar-benar dipahami.

MERDEKA yang berarti tidak terjajah secara lahir dan batin, memiliki kebebasan berolah rasa, jiwa, cipta dan raga untuk meraih kemuliaan diri sebagai makhluk Allah SWT.

KEMERDEKAAN yang berarti memiliki harkat, martabat, derajad sebagai diri yang sama dengan manusia / bangsa yang lain dalam persaudaraan, saling peduli dan menolong dalam kebajikan, kebaikan dan kebenaran dalam mengharap ridho dan barokah Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan senantiasa didasari oleh peri kemanusiaan dan peri keadilan..

Dari pemahaman alinea pertama ini disadari bahwa kehidupan itu penuh tantangan yang harus dihadapi dengan perjuangan / survival yang didasari oleh keimanan dan ketakwaan kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang akan membawa kepada kebahagiaan hidup yang diharapkan, dicita-citakan, menjadi tujuan sebagai manusia yang merdeka seutuhnya dalam tatanan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Semua hal di atas tidak akan terwujud bila tidak atas berkat  Rakhmat Allah Yang Maha Kuasa, sebab Dia lah segala penentu kehidupan manusia dan alam semesta.

Wawasan atau Visionary Strategical Grand Design bangsa sudah jelas dirumuskan dalam isi alinea ke empat dengan Pancasila sebagai way of life bangsa.

Dalam implementasi dari inti hal diatas, ada beberapa hal yang bisa dicermati secara cerdas, logik dan komprehensif yang berlaku internal dan universal, yaitu :

💧 COMMUNITY DEVELOPMENT, membangun jalinan kemitraan. Saat ini dilakukan Turki / Erdogan kepada negara-negara Afrika yang terpuruk dalam krisis ekonomi, bencana alam dll a.l Somalia, dsb dengan melunasi hutang negara tersebut kepada IMF dari dana Turki yang dipinjamkan kepada IMF

Dari sini Community Development, membangun komunitas sebagai persaudaraan antara sesama manusia diwujudkan secara tulus dan ikhlas.

💧 HARVESTY AND FORESTY DEVELOPMENT, membangun pemberdayaan potensi  pertanian, perkebunan, perikanan dll yang juga dilakukan Turki ke negara-negara Afrika agar bisa berkemampuan dan mandiri untuk dapat mengatasi masalah.

Apakah kita bisa menerapkan hal diatas untuk kita sendiri sehingga Ketahanan Nasional kita menjadi berkemampuan, berkualitas dan mandiri??

Harus selalu diingat bahwa kesejahteraan rakyat dapat dicapai bila faktor pendidikan dan kesehatan dapat menjadi keutamaan pemberdayaan nasional. Dengan hal ini maka akan dapat diberdayakan ketahanan ekonomi, pangan, industri dlsb sebagai Kekuatan Nasional yang berkemampuan, berkualitas dan mandiri sehingga bangsa mampu menghadapi tantangan jaman.

Marilah kita di era ini menjadi pahlawan di bidang pembangunan jiwa dan raga, watak dan karakter, moralitas dan mentalitas, akhlaqul karimah, jati diri yang bersih, jujur dan amanah, dalam tatanan clean government and good governance. Inilah arti dari  mengisi halaman dan rumah kebangsaan yang sebenarnya

Selamat mengenang para founding fathers yang telah tulus dan ikhlas berjuang demi kehormatan bangsa dan negara

❤️🇮🇩🌹🌹🌹🇮🇩❤️

jm,vssmatc,sby,09112020





[6:34 AM, 5/17/2021] 
Burhan Rosyidi: "TANAH AIR BANGSA INDONESIA !"

perhatikan dengan seksama bahwa bukan kah yang sekarang menjadi wilayah NEGARA REPUBLIK INDONESIA ini, pada dasarnya, adalah DARATAN yang tidak ikut DITENGGELAMKAN oleh BANJIR BESAR pada jaman NABI NUH AS...

dan di atas tanah DARATAN yang tidak ikut DITENGGELAMKAN oleh BANJIR BESAR pada jaman NABI NUH AS itu lah tumbuh dan berkembangnya sebuah PERADABAN yang sedemikian rupa hingga pada gilirannya kemudian terbit lah NEGARA REPUBLIK INDONESIA atas dasar semangat MENJADI INDONESIA amanah PEMBUKAAN UUD 1945...

Itu Lah Indonesia !



[11:50 AM, 5/17/2021] Ir Jusuf Mahdi, MM: Dengan mengimplementasikan nilai alinea 1 Pembukaan UUD 1945 kita harus berpola pikir dan berwawasan internal, nasional, eksternal dan global sehingga masalah dalam negeri dapat diatasi dan masalah global dapat berperan aktif. Tinggal bagaimana pemimpin Indonesia menentukan kebijakannya.

[11:52 AM, 5/17/2021] Muftie Yusha: Miss Persepsi akan menghasilkan Miss Understanding...
Kondisi Sensi akan mempersempit wacana berpikir kita...
Mari kita letakkan terlebih dahulu emosi dan ego kita masing²...
Bangsa ini lebih membutuhkan Persatuan dan Kesatuan para Pemikir yg concern atas kondisi negara ini...
Kita sudah capek atas rezim ini...
Kita sudah mulai capek atas perjuangan yg tidak ada putusnya...
Kita sudah capek dgn berjuang secara sporadis...
Mari kita satukan visi misi kita...
Mari kita kesampingkan semua emosi, ego, dan rasa sensi kita...
Bangsa ini memerlukan anda anda semua disini untuk perbaikan kondisi negara ini...
Kita satukan dan leburkan pikiran kita demi mengupayakan Kembalinya Pancasila dan UUD '45 pada jalur yg sebenarnya kembali...
Perjuangan kita akan menentukan baik buruknya nasib anak cucu kita ke depannya...
Kita semua di sini  berdiri pada kubu yg sama...
Pikirkan bila dlm 1 kubu saja kita sudah terpecah bagaimana kita akan melawan ke Angkara Murkaan ini yg sdg meraja lela...
Satukan arah perjuangan kita, susun strategi yg matang agar kita bisa melakukan serangan dgn efektif dan efisien..
🙏🙏🙏

[12:00 PM, 5/17/2021] Ir Jusuf Mahdi, MM: Para pemikir dan senior sudah membuat konsep penataan kembali sistem manajemen pengelolaan tata  pemerintahan dan tata kenegaraan tapi nggak punya dukungan power dari organisasi-organisasi seperti KAMI Muhammadiyah NU Garis lurus , ponpes dan ulama Khos, mahasiswa dlsb. 

[12:02 PM, 5/17/2021] Proboputro: Susah banget ya disuruh bersatu melawan kedzaliman di depan mata...

[12:31 PM, 5/17/2021] Alvin Yudistira: Betul. Maka Bapak Bangsa rumuskan di Preambule: Merdeka dulu, baru Bersatu, Berdaulat, Adil, Makmur. 🙏🇮🇩

[12:06 PM, 5/17/2021] Proboputro: Kebanyakan lebih memilih aksi² seremonial dari pada aksi nyata mendukung penataan ulang sistem kita

[12:09 PM, 5/17/2021] Proboputro: Jenuh rasanya emosi dipancing terus mengikuti aksi² seremonial berjilid²...

[12:11 PM, 5/17/2021] Ir Jusuf Mahdi, MM: Soal saat ini :
1. Bagaimana Wawasan Strategik kita 
2. Bagaimana performa dan kinerja  ketahanan nasional kita
3. Sudahkan kita berkarya nyata  mengisi kemerdekaan sesuai cita-cita dan tujuan kemerdekaan

[12:12 PM, 5/17/2021] Proboputro: Dan banyak yg tak sadar telah ingkari sunnatullah sbg makhluk paling sempurna yg diberi akal sehat... lebih memilih jadi beo atau bebek hanya krn emosi dipancing dg umpan atas nama ghiroh Islam

[12:18 PM, 5/17/2021] Alvin Yudistira: Dari Pak @Adiaksa: Ideologis, Strategis, Taktis. Memang yg mudah terbaca tataran taktis, praktis. Terus sambungkan ke strategis dan ideologis 🙏🇮🇩


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan

101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...