Kembali Menjadi Bangsa Indonesia: EPS #23 - KOALISI OPOSISI vs GOTONG ROYONG | KMBI https://t.co/yLGj0QZk2S
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) May 13, 2022
#JASMERAH Ingat & waspada amanat & komitmen Bapak Bangsa: Sumpah Pemuda, Pancasila, Proklamasi, Preambule, UUD45 asli. Merdeka, Bersatu, Berdaulat, Adil & Makmur. Terangkat harkat & martabat rakyat & bangsa Indonesia sejajar bangsa2 lain. Pancasila Mercu Suar Dunia.
Jumat, 13 Mei 2022
Kembali Menjadi Bangsa Indonesia: EPS #23 - KOALISI OPOSISI vs GOTONG ROYONG | KMBI
Senin, 09 Mei 2022
Ayah Syarif Official: PANCASILA HARGA MATI❗Podcast Keluarga Sembada
Ayah Syarif Official: PANCASILA HARGA MATI❗Podcast Keluarga Sembada https://t.co/64txEV6MvK via @BahlulGuru
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) May 9, 2022
Jumat, 20 Agustus 2021
Tanggapan --- via Effzar ZA: Mengenal Penyusun Muqoddimah UUD 1945, Ki Bagus Hadikusumo
[11:13 PM, 8/19/2021] Bagus Taruno: Ki Bagoes Hadikoesoemo tidak terlibat dalam penyesunan naskah Piagam Djakarta yang menjadi naskah awal sebelum menjadi Preambule.Tanggapan --- via Effzar ZA: Mengenal Penyusun Muqoddimah UUD 1945, Ki Bagus Hadikusumohttps://t.co/nszhRelY0F
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 20, 2021
Piagam Djakarta disusun oleh Panitia 9, dimana Ki Bagoes Hadikoesoemo tidak masuk sebagai anggota Panitia.
Sekalipun demikian, sangat benar beliau yang mengkritisi rumusan 'sila pertama' Panca Sila dalam Piagam Djakarta sejak disampaikan pada Sidang II BPUPKI (10-17 Juli 1945) oleh Ketua Panitia 9, Ir. Soekarno. Jadi naskah Preambule atau Mukadimah atau Pembukaan, total yang menyusun adalah Panitia 9 tanpa keikutsertaan Ki Bagoes Hadikoesoemo yang pada saat pembentukan Panitia 9 (yg mengubah komposisi keanggotaan dari 8 (dimana Ki Bagoes jg anggota di Panitia 8) menjadi 9 agar ada keseimbangan antara dua golongan) sedang ada d…
[12:23 AM, 8/20/2021] Dharmo L. Mertaperwira: Ikut nimbrung nih mas Bagus. Adalah benar Ki Bagus Hadikusumo tidak terlibat dalam penyusunan naskah piagam jakarta 22 juni 1945. Namun, usulan Ki Bagus Hadikusumo mengenai dasar negara kalau Indonesia merdeka seperti yang diminta oleh Ketua BPUPKI yakni, Dr. Radjiman Wedyoningrat. Kemudian, Ki Bagus meminta/ usul kepada pimpinan sidang BPUPKI, dasar negara kalau Indonesia merdeka yaitu, Islam/ Syareat Islam sebagai dasar negara Republik indonesia.
Tersusunnya piagam jakarta dikarenakan adanya 4 tokoh bangsa/ The Founding Father (Prof. Muhammad Yamin, Prof. Soepomo, Ki Bagus Hadikusumo, dan Ir. Soekarno yg masing2 memiliki rumusan dasar negara yg "berbeda". Maka, Dr. Radjiman Wedyoningrat menunjuk Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta dkk untuk ke empat rumusan dasar negara tsb menjadi satu dan utuh. Oleh karena itu pada tgl 22 juni 1945 lahirnya pancasila dengan sila pertama menjadi, "Ketuhanan dengan menjalankan syareat Islam bagi pemeluk pemeluknya".
Jadi, anak kalimat tujuh kata tsb diatas adalah sumbangsih dari Ki Bagus Hadikusumo sebagai tokoh Islam yg sangat revolusioner pemikiran nya pada zaman itu.
Demikian menambahkan sedikit sejarah sidang BPUPKI/PPKI mengenai dasar negara kalau Indonesia merdeka.
Wasalam, Dharmo L. Mertaperwira.
Koordinator PERMAK (Perhimpunan Masyarakat Pecinta Keadilan).
[10:19 AM, 8/20/2021] Alvin Yudistira: Mohon ijin ntar sy cantumkan jg di blogspot , Pak Dharmo 🙏🇮🇩
[1:29 PM, 8/20/2021] Bagus Taruno: Maturnuwon tanggapannya, mas Dharmo.
Benar bbrp tokoh (sprt yg njenengan sebut) memang mengemukakan usulan masing² terkait permintaan Ketua BPUPKI utk menjawab pertanyaan "apa dasar Indonesia merdeka?". Yang terakhir menjawab adalah Ir Soekarno, pd hari terakhir sidang I, 1 Juni 1945.
Selanjutnya krn sampai hari terakhir sidang blm ada kesepakatan dan keputusan ttg dasar Indonesia merdeka, maka dr. Radjiman Wediodiningrat kemudian membentuk Panitia Kecil berjumlah 8 orang yang ditugasi menindak lanjuti dan merumuskan risalah ttg rumusan dasar Indonesia merdeka. Diketuai oleh Ir. Soekarno, dan diantaranya ada Ki Bagus Hadikoesoemo.
Saya blm mendapatkan data otentik apakah Panitia 8 ini sdh sempat rapat atau tidak. Yang pasti Panitia Kecil berjumlah 8 or…
[1:35 PM, 8/20/2021] Bagus Taruno: Pada saat rapat Panitia 9, sangat wajar terjadi perbedaan bukan hanya pendapat dan pandangan, termasuk kehendak dan keinginan.
Golongan Islam tentu berkehendak menjadi Islam sebagai dasar dari Indonesia merdeka.
Sementara golongan kebangsaan menghendaki negara tidak bersasarkan agama (apapun), termasuk Islam.
Ir. Soekarno sebagai ketua, berusaha keras mendamaikan dan mencari titik temu dari pemikiran dan kehendak dari kedua golongan ini. Tentu tidak mudah.
Ketika membahas dasar kedua sampai kelima, relatif mudah menyamakan pandangan. Giliran saat mendiskusikan rumusan dasar pertama, yakni tentang ketuhanan, mulai timbula benturan.
[1:36 PM, 8/20/2021] Ir Jusuf Mahdi, MM: Biarkan yang sudah terjadi sebagai bahan pembelajaran bagi generasi penerus. Campur tangan Allah bahwa lepasnya Tim-tim adalah membawa hikmah bahwa mereka tidak tahu terimakasih atas apa yang dilakukan Indonesia disana, sekarang sebagian besar masyarakat ingin kembali dibawah NKRI
[2:05 PM, 8/20/2021] Bagus Taruno: Setelah berdiskusi dan berdebat secara terbuka dan mendalam, maka kemudian untuk saling memberikan ruang pada kedua golongan itu, Ir. Soekarno kemudian mengusulkan frasa 'dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk2nya'.
Sekalipun belum juga ditemukan dokumen yang menunjukkan kebenara premis saya di atas, tetapi adalah sangat logis usulan tersebut datang dari Ir. Soekarno, karena beliau adalah Ketua PPKI, yang dengan sendirinya melekat fungsi menjembatani dan mencari rumusan2 yang bisa diterima oleh kedua golongan yang mengalmai benturan pemikiran. Munculnya sangkaan dari orang luar anggota BPUPKI justru aneh dan menimbulkan pertanyaan yang kritikal. Misalnya bagaimana bisa Ki Bagoes bisas mengusulkan frasa tersebut? Apakah mereka yang di Jakarta berkomunikasi dengan Ki Bagoes yang ada di Yogya kemudian Ki Bagoes menitipkan frasa tersebut? Ini beberapa pertanyaan, dan mungkin masih banyak pertanyaan2 lain yang bisa diajukan.
Tetapi sebaliknya jika itu dinisbahkan kepada Ir. Soekarno, menjadi relatif lebih mudah untuk diterima karena beliau adalah Ketua, yang harus bisa berdiri sebagai orang yang tidak memihak di antara kedua golongan, meskipun beliau termasuk pada salah satu dari kedua golongan tersebut.
Dan saat Ir. Soekarno menyampaikan pada Sidang II BPUPKI pd 10-17 Juli 1945, beliau bisa menyampaikan secara gamblang apa saja yang telah dihasilkan oleh Panitia yang dibentuk oleh Ketua BPUPKI pada Sidang I sebelumnya, lengkap dengan kronologi, termasuk pengubahan Panitia Kecil menjadi Panitia 9 beserta alasan2nya.
Jika mas Dharmo ada data otentik, monggo mas disampaikan untuk melengkapi pengetahuan kita semua, untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu.
Ki Bagoes adalah salah satu orang yang pertama yang mengkritisi susunan rumusan pada dasar pertama Panca Sila dalam Piagam Djakarta tersebut. Dan Ir. Soekarno mempertahankan rumusan itu karena dianggap oleh beliau sebagai capaian kompromi dan gentlement agreement antara dua golongan, Islam dan kebangsaan. Ki Bagoes mengkritisai karena dianggap beliau sebagai aneh, di dalam suatu negara ada dua landasan (dasar) bagi terbentuknya hukum yang akan diberlakukan. Beliau berpikiran, hendaknya di suatu negara berlaku hukum yang satu dan berlaku untuk semua.
Pengkritisan dari Ki Bagoes ini pada akhirnya terbukti, dan kemudian menjadi dasar saat disampaikan rakyat Indonesia bagian timur akan keluar jika rumusan dasar pertama itu tetap digunakan.
Itulah dinamika pemikiran para founding fathers kala itu.
[12:03 AM, 8/21/2021] Dharmo L. Mertaperwira: Coba jenengan baca buka Risalah sidang BPUPKI dan PPKI terbitan Sekneg. Barangkali buku tsb bs memperkaya khasanah pikiran kita. Tksh
[12:34 AM, 8/21/2021] Bagus Taruno: Apa yg saya tulis semuanya dan utamanya berdasar Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI yg ada dalam Dokumen AG Pringgodigdo yang sempat hilang 53 tahun. Masih berejaan lama, yakni Ejaan Van Peursen (oe, dj, tj, dll).
Rabu, 18 Agustus 2021
#2021HarusGantiPresiden Agus Kodri @AgusKodri2: #DIMENSIPANCASILA UNTUK MEMBANGUN KEHIDUPAN NKRI: Apa kiranya manfaatnya?
Taliban tlh mengawali penyelamatan Afghanistan dr kehancuran etika&moral bangsany dg memutus pengaruh presiden boneka, mata rantai utama. Tindakan tdk beretika&bermoral sbg pemimpin ditunjukkn presiden Ashraf Gani yg kabur ke Tajikistan dg 4 mobil d 1 helikopter yg penuh dg uang!
— Agus Kodri (@AgusKodri2) August 17, 2021
Pemimpin boneka hancurkan etika&moral bangsanya, cnth Afghanistan. Hukum tajam kpd rakyat yg sehat akalnya, p’gunaan kekuasaan, kolusi&nepotisme jabatan, korupsi membabibuta dll. Taliban lakukan langkah raksasa putus mata rantai utama kerusakan, presiden boneka, yg kabur akhirny!
— Agus Kodri (@AgusKodri2) August 18, 2021
PEJABAT KOK GAK FAHAM! Pancasila itu falsafah bangsa berisi ukuran2 (cermin jatidiri bangsa) dg presisi yg akurat, tersusun&terhimpun dlm “Dimensi Pancasila.” Mampu terapkn ukuran2 tsb utk bangun kehidupan NKRI! perbudakan d kelaparan atas anak2 yatim d orang2 miskin tdk terjadi!
— Agus Kodri (@AgusKodri2) August 18, 2021
Takbir...☝️ Allahu Akbar.!✊✊✊ pic.twitter.com/OPn3jqfTPJ
— Anonymous_2024 (@Anonymous_2024) August 17, 2021
Keren 👍 https://t.co/6bAJhLoMi2
— Very Dwi Azis (@very_azis) August 17, 2021
MENGINGATKAN!
— Agus Kodri (@AgusKodri2) August 18, 2021
Sabda Rasululloh ﷺ “...Apabila orang2 berpengetahuan telah punah, maka masyarakatnya akan mengangkat orang2 bodoh menjadi pemimpin yg akan dijadikan tempat bertanya. Orang2 bodoh ini akan berfatwa tanpa ilmu; mereka itu sesat dan menyesatkan.” (SHAHIH BUKHARI).
“DIMENSI PANCASILA” UNTUK MEMBANGUN KEHIDUPAN NKRI: “Apa kiranya manfaatnya?”
— Agus Kodri (@AgusKodri2) August 18, 2021
1. Tdk terjadi perbudakan dan kelaparan atas anak2 yatim dan orang2 miskin
2. Tdk terjadi korupsi, pengangguran, dan penyalahgunaan kekuasaan
3. Tdk terjadi kriminalisasi ulama
4. Hukum Tegak
5. Dll
Prof Jimly @JIMLYASSHIDDIQ4 Meluruskan: “Presiden Bukan Lambang Negara”.
— Agus Kodri (@AgusKodri2) August 18, 2021
Untuk seluruh Rakyat Indonesia, pejabat tinggi negara, aparat keamanan dll, “FAHAMI PERNYATAAN PROF. JIMLY TERSEBUT!”
Prof Jimly @JIMLYASSHIDDIQ4 Meluruskan: “Presiden Bukan Lambang Negara”.
— Agus Kodri (@AgusKodri2) August 18, 2021
Untuk seluruh Rakyat Indonesia, pejabat tinggi negara, aparat keamanan dll, “FAHAMI PERNYATAAN PROF. JIMLY TERSEBUT!”
dr Zulkifli S Ekomei @dokterzul: Belum Merdeka https://t.co/WkaHoAg8fi
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Di hari Jum'at bersejarah itu kalian Proklamirkan Kemerdekaan bangsa kita
Sebagian anak bangsa mensyukuri rahmat Allah memerdekakan bangsa ini
76 tahun sudah peristiwa bersejarah itu berlalu, ada juga ... pic.twitter.com/J2bbaHWWX3
Lieus Sungkharisma Official: MAKNA MERDEKA WEBINAR - BERSAMA FNN https://t.co/V0vdi7wAYc
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 18, 2021
#JokowiGagalUrusNegara #76TahunIndonesiaMerdeka Bagus Taruno: Hari ini adalah hari Kemerdekaan Indonesia. Bukan hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dirgahayu Indonesia Ke-76. https://t.co/8wotnlOUkM pic.twitter.com/jPrrJlHsE9
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Jusuf Mahdi: 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Belum Menyentuh Pengisian Cita-Cita Dan Tujuan Kemerdekaan https://t.co/6eSrduP6mf
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 16, 2021
Sudah Keluar dari Bareskrim Polri, Syahganda Shalat di Masjid Al Azharhttps://t.co/pbYTZ6678K
— OposisiCerdas.com (@OposisiCerdas) August 13, 2021
via Juju Purwanto#profsuteki #profesorsuteki #salamradikal
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 18, 2021
SKB Keroyokan di balik Pembubaran FPI https://t.co/0wpftjRXSc
#RuangJustice Adv. Juju Purwantoro (Kuasa Hukum IB HRS)
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 18, 2021
Pengadilan Tinggi Jkt Melalui Surat, Telah Menetapkan untuk Menahan #IBHRS
Ketetapan tsb. Tidak Melalui Keputusan Majelis Hakim PT Jkt, Adalah "Cacat Hukum dan Harus Dibatalkan". (psl 27 ayat 1 KUHAP) pic.twitter.com/6FPiPeWa00
Tokoh Tionghoa Lieus Sungkharisma Minta Habib Rizieq Dibebaskanhttps://t.co/abIAw57fr8
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 18, 2021
via Juju Purwanto
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 18, 2021
KAMI Lintas Provinsi: RUU BPIP Mendegradasi Pancasila sebagai Sumber Hukum Tertinggi https://t.co/hrOIkXn3me
Upacara 17 Agustus 2021 di Pesantren Habib Rizieq Markaz Syariah Mega Mendunghttps://t.co/El7M5Q6uHm
— OposisiCerdas.com (@OposisiCerdas) August 17, 2021
— Rizal Gurouw 🇮🇩 🇵🇸 (@merbotmasjid) August 18, 2021
Conflict helps some people, who feel very little, to feel something. It is an antidote to numbness. It arouses a part of the nervous system that helps a person feel alive. It can feel like a spark in the nothingness… Something rather than nothing.
— Teal Swan (@_tealswan) August 18, 2021
Nice Mr. President pic.twitter.com/ZLkYk0QIL5
— Endani Kastien (@EndaniKastien) August 18, 2021
😄😄😄😄😄🤭🤭🤭🤭 https://t.co/qNjYqDbExr
— Damai Indonesiaku 🇮🇩🇵🇸🇹🇷🇲🇾 (@conan_idn) August 18, 2021
Taliban janji lindungi Wanita dan WNA pic.twitter.com/5CPlwF3FDe
— Lαทջ¡Շ Aώℯℛα★᭄ꦿ᭄ꦿ (@Lelaki_5unyi) August 18, 2021
Pejabat Taliban Abdul Hamid Hamasi mengunjungi sebuah rumah sakit di Kabul dan menyampaikan kepada dokter dan perawat wanita untuk melanjutkan pekerjaan mereka dan mengatakan bahwa mereka tidak akan di sakiti seperti isu yang berdar atas propaganda media kafir. pic.twitter.com/FsRQzkT2ik
— 🛡🏹 Last 🇵🇸 Janissary™️ (@JanissaryD_Last) August 17, 2021
Taliban telah memerintahkan para pejuang mereka untuk menjaga disiplin dan tidak memasuki rumah warga dan mengambil barang-barang mereka. Penduduk juga dijamin haknya untuk menjalankan bisnis mereka seperti biasa, https://t.co/ykSwwnqWlN
— Hidayatullah.com (@hidcom) August 18, 2021
Bantu RT🔄, biar melintas di TL zer, ser & sor. pic.twitter.com/9P4XYM8WCQ
— MSA (@MSApunya) August 18, 2021
PETIK HIKMAHNYA📝
— MSA (@MSApunya) August 17, 2021
(zer, ser & sor, kaing² menonton video ini)
MENGENAL TALIBAN
Setelah berhasil menguasai Istana Kepresidenan yang kosong, bukan suka cita dan hura² yang mereka tampakkan, tapi bacaan Al-Qur'an sebagai pengingat bahwa kemenangan itu datangnya dari Allah. pic.twitter.com/FfQxzOrgfv
Diplomasi Taliban, Strategi Atau Pengkhianatan? https://t.co/enuOfD5ccc pic.twitter.com/cH5GGcQGGH
— Mas Piyu 🇲🇨🇵🇸 (@maspiyuaja) August 18, 2021
Terima kasih.. sudah mengingatkan kembali sejarah bangsa ini pic.twitter.com/HYG6TwAuj6
— 🄴🄺🄾 🅆🄸🄳🄾🄳🄾 (@ekowboy2) August 18, 2021
404 not found mendunia 👍👍 pic.twitter.com/zyAiNqMuaX
— ¥@N'$🇮🇩 (@yaniarsim) August 18, 2021
'PDIP Biang Kerok' Trending, Netizen: Ngaku Partai Wong Cilik, Padahal Partai Licik https://t.co/ZAU34Tkj0w
— IndonesiaToday (@idtodayco) August 18, 2021
Geram Merah Putih Dilarang Berkibar di PIK, Purnawirawan TNI AD: Dada Saya Mendidih!https://t.co/m28nBBH3CU
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) August 18, 2021
Yg dikhawatirkan setelah kasus Bendera di PIK, akan ada statement "mari belajar dari Partai Komunis Cina yg kemajuan nya luarbiasa" https://t.co/Kty9mS6lFw
— LisaAmartatara (@Lisaamartatara4) August 18, 2021
Penghapusan mural di Tangerang kembali terjadi. Kali ini mural bertuliskan, Wabah Sesungguhnya adalah Kelaparan, dihapus oleh aparat Kecamatan Ciledug, Tangerang. #TempoMetro https://t.co/aphjZUFgrv
— TEMPO.CO (@tempodotco) August 18, 2021
Apakah kebebasan berpendapat di Indonesia sudah terjamin?
— TEMPO.CO (@tempodotco) August 18, 2021
Welcome orde baru varian banteng 🙂 #Jokowi404NotFound #2021HarusGantiPresiden #PDIPBiangKerok https://t.co/CE7GvQn9wc
— Yahya (@YahyaAdib139) August 18, 2021
Kritik Pidato Kenegaraan Jokowi, KontraS: Hanya Lips Service Demi Jaga Kebebasan Sipil https://t.co/NMVjdKX6dJ
— IndonesiaToday (@idtodayco) August 17, 2021
Komunitas ojol ESA (Energi Satu Aspal) membentangkan bendera 60 m sekaligus membagikan Bansos,dimana mereka sendiri belom pernah mendapatkan Bansos smp detik ini dari pemerintah pusat maupun daerah...😔#NyallakanIndonesia #SalamLanyalla #lanyalla https://t.co/h6p4bzkwvI
— LisaAmartatara (@Lisaamartatara4) August 17, 2021
Alah lamo inda basuo dek pic.twitter.com/D3sZI6elgA
— Zara 🐪 (@zarazettirazr) August 18, 2021
Caranya gimana kalo mo ketemu langsung?
— Zara 🐪 (@zarazettirazr) August 18, 2021
Jokowi Berterima Kasih pada Rakyat yang Mengkritik Pemerintah, BEM UI: Abis Itu Diburu Polisi!https://t.co/lrsG8v6pMt
— OposisiCerdas.com (@OposisiCerdas) August 18, 2021
Jokowi Berterima Kasih pada Rakyat yang Mengkritik Pemerintah, BEM UI: Abis Itu Diburu Polisi!https://t.co/lrsG8v6pMt
— OposisiCerdas.com (@OposisiCerdas) August 18, 2021
30 Mahasiswa Terjebak di Gunung Usai Kibarkan Merah Putih https://t.co/tBEwQ0OPmO
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) August 18, 2021
Selasa, 17 Agustus 2021
dr Zulkifli S Ekomei @dokterzul: Belum Merdeka
dr Zulkifli S Ekomei: Belum Merdeka
Oleh : Zulkifli S Ekomei
Di hari Jum'at bersejarah itu kalian Proklamirkan Kemerdekaan bangsa kita
Sebagian anak bangsa mensyukuri rahmat Allah memerdekakan bangsa ini
76 tahun sudah peristiwa bersejarah itu berlalu, ada juga anak bangsa yang mewarisi watak penjajah
Mereka mengobrak-abrik konstitusi yang menandai berdirinya negeri ini sebagai negara
Mereka bodohi kita dengan menyatakan bahwa konstitusi mereka sama dengan konstitusi kita
Hanya nama dan pembukaannya yang sama, selebihnya berbeda
Mereka tidak berani memakai nama lain untuk konstitusi yang mereka berlakukan, untuk menutupi jejak kejahatannya
Mereka bodohi, mereka tindas, mereka jajah bangsanya sendiri
Mereka pikir kita diam, mereka pikir kita menyerah
Mereka rampok sumber daya alam kita, mereka korupsi uang rakyat yang bukan hak mereka
Merah putih belum merdeka, merdeka bagi kita atau mereka?
Kita harus merdeka dalam kemerdekaan yang sesungguhnya
Jakarta, 17 Agustus 2021
https://youtu.be/P1oAW_TVCJM
#JokowiGagalUrusNegara #76TahunIndonesiaMerdeka Bagus Taruno: Hari ini adalah hari Kemerdekaan Indonesia. Bukan hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dirgahayu Indonesia Ke-76.
#76TahunIndonesiaMerdeka
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Bagus Taruno: Hari ini adalah hari Kemerdekaan Indonesia. Bukan hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
Dirgahayu Indonesia Ke-76.
7:46 AM, 8/17/2021https://t.co/G8s00x2FeY pic.twitter.com/Cg2XJOCH3o
#76TahunIndonesiaMerdeka
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Lieus Sungkharisma: Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia...
Atas nama bangsa Indonesia...https://t.co/CRr5KRDSxA pic.twitter.com/YeHP1DtupW
#76TahunIndonesiaMerdeka
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Dirgahayu RI ke 76. "Tegakkan Keadilan Lawan Kedzoliman." /Adv.Juju Purwantoro https://t.co/Q0xSCNDdv3
#76TahunIndonesiaMerdeka
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Sekretariat Presiden: LIVE: Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2021 https://t.co/nyuH3GRfiV
#76TahunIndonesiaMerdeka
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Prihandoyo Kuswanto: Siapa Bilang UUD 1945 Kilat dan Sementara https://t.co/5itnrWJYJu
Selasa, 8 Desember 2020
#76TahunIndonesiaMerdekahttps://t.co/8sv1Pql5jE
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
#76TahunIndonesiaMerdeka
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Dahlan Iskan: DISWAY: Taliban Rasul "Tahu saya, Taliban itu ya seperti ISIS."https://t.co/NE9EVB1NSB via @PrilHuseno
#76TahunIndonesiaMerdeka@AgusKodri2: https://t.co/MHBOSP3bGw
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
#76TahunIndonesiaMerdeka@AgusKodri2: https://t.co/UPAkHuUlGb
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Thread by @alvinyudistira on Thread Reader App https://t.co/Bws8JcUTEy
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 17, 2021
Awet betul nie hastag...#JokowiGagalUrusNegara up lagi! pic.twitter.com/33DYLd0eqZ
— Boss (@BossTemlen) August 17, 2021
When Feodal meets oligarchy #JokowiGagalUrusNegara pic.twitter.com/hVUfIVEZho
— bukansiapasiapa (@JaringanSelular) August 16, 2021
Imagine this picture below. His excellency the president is going no where, just going around in circles and just wasting time and resources.#JokowiGagalUrusNegara pic.twitter.com/9t9e4Yy4Ku
— Ehrlich (@ehrlich_xyz) August 17, 2021
Dirgahayu Negeri Tercinta kuu#17an#HUTRI76#Indonesia#indonesiatangguh#indonesiatumbuh#IndonesiaJanganMenangis#NyallakanIndonesia#SalamLaNyalla#LaNyalla #lanyallaacademia #lanyalladanbudaya pic.twitter.com/4XSg62ewiz
— Yunaini Ali R (@YunainiOyik) August 17, 2021
#lieussungkharisma #aktifis #rockygerung
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 16, 2021
Rocky Gerung siap datang ke Istana & menemui pejabat demi harapan baru https://t.co/s7vxNtuAOt
Jusuf Mahdi: 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Belum Menyentuh Pengisian Cita-Cita Dan Tujuan Kemerdekaan https://t.co/6eSrduP6mf
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 16, 2021
KAPAL JUNG JAWA - KAPAL PERANG TERBESAR DALAM SEJARAH https://t.co/IdisUgiRil via Bagus Taruno Legowo
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 16, 2021
Bagus Taruno >Fwd: Rokok Klobot Dan Harga Diri Anak Bangsa https://t.co/89MwKsE7X9 pic.twitter.com/a7dUbUstQw
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 13, 2021
Merdeka Menyiksa Dan Membunuh Putra Saya Yang Tidak Bersalah? Merdeka Sembunyikan Para Durjana? Ingat Terus #6SyuhadaFPI pic.twitter.com/TGlZK7T4yB
— Aqse Abu Faiz (@AqseJuga) August 16, 2021
Wajah baru televisi Imarat Afghanistan pic.twitter.com/5NYpZ1ygDQ
— Mas Piyu 🇲🇨🇵🇸 (@maspiyuaja) August 17, 2021
17 Agustus 2021, pertama dalam sejarah, dapat mengibarkan bendera merah putih di atas Monas..
— KiAgengSeno (@PrilHuseno) August 17, 2021
*ANIES BASWEDAN* pic.twitter.com/RxRnH6Lht9
Taliban Ambil Alih Afghanistan, Hamas Ucapkan Selamat Atas Kemenangan Mengalahkan AS https://t.co/8abHZUmDrZ pic.twitter.com/9QKNqWlc3z
— Mas Piyu 🇲🇨🇵🇸 (@maspiyuaja) August 17, 2021
Apakah seperti ini lelucon mengelola negara pdhl kbjkn ini "merampok" uang rakyat lewat aturan yg dibuat pemerintah.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) August 17, 2021
Harga naik lagi dlm waktu 24 jam pic.twitter.com/ruraKESOHH
Di kritik lewat medsos, di tangkap
— 🏴𝑨𝒔𝒚𝒊𝒒𝒂𝒉🏴 (@QaillaAsyiqah) August 16, 2021
Di kritik lewat demo, di bubarkan
Di kritik lewat tulisan jalanan, di hapus 🙄
(Bandung 12/Agust/2021) #PemerintahGagal pic.twitter.com/138XjLuTaN
Mereka anak Palestina
— B3NaOSHIN™ (@B3NaOSHIN) August 17, 2021
Bukan anak Cina
Sampai disini pahamkan? pic.twitter.com/3pMnUAYxRR
PM Malaysia Muhyiddin Yasin Mundur, Dianggap Gagal Tangani Covid-19. pic.twitter.com/Yu8u2ZK7MY
— Liputan6.com (@liputan6dotcom) August 16, 2021
Selamat warga Kampung Akuarium Selamat HUT RI ke-76. Selamat Gub. Anies telah tunaikan janjinya. Selamat seluruh warga DKI selamat seluruh rakyat Indonesia https://t.co/U5lxcFwEQV
— Musni Umar (@musniumar) August 16, 2021
China sialan pic.twitter.com/Hw0gTzdWTh
— Fahmi Alkatiri (@FKadrun) August 17, 2021
Total kekayaan Jeff Bezos, Elon Musk, Bill Gates, dan seluruh 30 miliarder dunia masih lebih kecil dari dana perang AS di Afghanistan. https://t.co/dUHMmJBWvR
— twitpos™ (@twitpos) August 17, 2021
Senin, 16 Agustus 2021
Jusuf Mahdi: 76 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Belum Menyentuh Pengisian Cita-Cita Dan Tujuan Kemerdekaan
Ir Jusuf Mahdi, MM: 🇮🇩❤️ 76 TAHUN KEMERDEKAAN INDONESIA, BELUM MENYENTUH PENGISIAN CITA-CITA DAN TUJUAN KEMERDEKAAN. ❤️🇮🇩
Ir. Jusuf Mahdi, MM.
Tahun 2021 ini, kita telah memasuki 76 tahun kemerdekaan bangsa dan berdirinya NKRI.
Perjalanan panjang bangsa yang memiliki wawasan kebangsaan yang telah disuratkan dan disiratkan dalam Pembukaan UUD 1945 oleh para founding father untuk berkehidupan meraih kemuliaan dan kebahagiaan yang setara dan sederajat dengan bangsa dan negara lain di dunia dalam persaudaraan (brotherhood) yang penuh kasih sayang dan saling menghormati.
Pedoman berkehidupan (way of life) Bangsa Indonesia telah diaplikasikan dalam rumusan Pancasila yang memiliki nilai dan inti luhur untuk berkegiatan sebagai manusia dalam tatanan berbangsa dan bernegara
Mengisi dan mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan tergantung peran manusia yang dipimpin oleh pemimpin yang memiliki watak dan karakter yang bersih, jujur dan amanah.
Selama 76 tahun kemerdekaan Indonesia, telah terjadi periode kepemimpinan, dimulai era orde lama dibawah Bung Karno yang implementasi pengisian cita-cita:dan tujuan kenerdekaan menjadi bias dengan adanya dan masuknya partai komunis PKI dalam ranah politik tata pemerintahan dengan trik ABS yang melemahkan BK dalam menentukan kebijakan nasional, BK bersifat otoriter, yang disusul dengan upaya kudeta yang kesekian kalinya oleh PKI pada tahun 1965, yang dapat digagalkan dan nenyebabkan turunnya BK.
.
Era selanjutnya adalah Orde Baru dibawah kepemimpinan pak Harto, seorang jenderal AD. Dengan berjalannya waktu, pak Harto menerapkan pengawasan di semua lini eselon tata pemerintahan untuk membendung masuknya pengaruh sisa-sisa PKI untuk berada dalam pemerintahan. Sayangnya beliau terlalu percaya pada keturunan Cina dengan membuka kran dan fasilitas perekonomian sehingga dikuasai mereka. Pak Harto menerapkan cara totaliter untuk menguasai berbagai sektor dan lini bidang kehidupan oleh kroni-kroninya, dan korupsi, kolusi dan nepotisme menjadi marak dan akhirnya beliau terlalu nyaman menikmati jadi presiden selama 32 tahun dan lupa menyiapkan kader penggantinya. Orang sekitar pak Harto selalu mengiyakan kebijakannya, tidak berani mengkritik dan dengan pemeo : "Apa kata bapak presiden ..!!" semua jadi yes men, anak mama yang duduk manis di zona nyaman.
Era selanjutnya adalah era reformasi yang telah daoat menjatuhkan pak Harto dari kekuasaan. Reformasi yang membawakan aspirasi mahasiswa dan massa, ternyata tidak memiliki wawasan strategik ke depan (visionary strategically grand design) dan dengan adanya amandemen UUD 1945, membuat manajemen pengelolaan tata pemerintahan dan tata kenegaraan menjadi amburadul, korupsi makin menjadi-jadi, dan selama 22 tahun reformasi tidak ada manfaat yang dirasakan rakyat dalam berkehidupan.
Pemerintahan jadi rebutan untuk berkuasa, partai jadi alat meraih kekuasaan tidak lagi berpihak dan memperjuangkan kepentingan rakyat Korupsi dilakukan berjamaah, ekonomi di Indonesia dikuasai kelompok cina taipan, korupsi dalam jumlah triliunan aman dilarikan ke luar negeri, hukum bisa dibeli, aparat banyak jadi kacung cina, keadilan sudah hilang entah kemana.
Banyak yang nggak tahu apa yang harus dilakukan untuk mengisi kemerdekaan dan mewujudkan cita-cita dan tujuan kemerdekaan.
Watak dan karakter, jati diri dan kepribadian SDM tidak memiliki kinerja untuk menghadapi tantangan, tidak punya risk and sense of conflict management, dan tumpang tindihnya tugas dan wewenang berbagai lembaga pelaksana kegiatan.
Mari pertanyakan apa sebenarnya materi pengisian kemerdekaan itu. Sudahkah kita membuat rencana, program dan tahapan untuk pelaksanaannya??
Kita bisa mengevaluasi bahwa kebijakan pemimpin saat ini banyak dibuat asal jadi, tanpa dikaji secara logik, komprehensif, ilmiah dsb Kerusakan alam dan lingkungan yang menyebabkan hilangnya paru-paru dunia untuk mencegah bolongnya lapisan ozon oleh efek rumah kaca melalui adanya hutan di Kalimantan, Sunatera dll dikalahkan oleh kepentingan sesaat dengan membuat perkebunan kelapa sawit, penambangan SDA dsb.
Masih banyak contoh dimana kita harus berpikir jauh ke depan agar anak, cucu, cicit dan generasi penerus bisa berkehidupan yang sejahtera lahir batin, aman tentram, kerta raharja di negeri yang gemah Ripah loh jinawi, baldatun toyyibatun warrobbun ghafuur
Semoga kita segera keluar dari segala masalah dan barokah Allah' SWT terlimpah kepada kita. Aamiin ya rabbal alaamiin
🇮🇩🇮🇩❤️❤️🌹🌹🇮🇩🇮🇩
vssmatc,SBY,17082021
Jusuf Mahdi: Pratoli Maritim TNI-AL Sebagai Penunjang Early System Detection NKRI https://t.co/9bn2KupnKH
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) August 12, 2021
101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan
101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...
-
Jika mengacu UU tersebut, maka: 1. Pem abai dlm mncegah masuknya pnyakit (psl 1-1) 2. Pem mmilih opsi PSBB utk mncegah faktor rsiko pnybar...
-
[1:09 PM, 6/1/2021] Agus Maksum: Tepatkah Menggugat Penetapan 1 Juni Sebagai HARI LAHIR PANCASILA? Pierre Suteki A. Pengantar Hingga sek...
-
101 Tahun ITB dan Tokoh Tionghoa yang Terlupakan https://t.co/uiGUXUaTOg pic.twitter.com/qxFePwV8ZQ — KoranDNM (@Koran_DNM) June 27, 2021 ...