Sobat, integrasi Facebook, Watsapp & Instagram dapat saja disebut e-colonialism & imperialism digital. Ini bukan semata soal integrasi data, bukan soal bisnis semata. Ini adalah awal dari bentuk ter-modern dari penjajahan. Integrasi ini mengakhiri era Bank Sentral, IMF, WB WTO.
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) January 11, 2021
Sobat, era revolusi digital adalah era post liberalisme. Di era ini, supermasi negara melenyap, digantikan supermasi cloud & satelit. Konstitusi & UU tak akan mampu bendung AKUISISI dunia ke dalam satu genggaman. Beda dengan era neoliberal, negara & konstitusi masih dibutuhkan.
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) January 11, 2021
Sobat, lagu Imagine nya John Lenon & Novel fiksi George Orwel telah jadi takdir. Dunia dalam satu genggaman rezim cloud & kerajaan satelit.
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) January 11, 2021
Signal Vs Telegram, WhatsApp, Facebook. pic.twitter.com/qYSKAh1uTe
— Siri (@HeyySiriii) January 11, 2021
Use Signal
— Elon Musk (@elonmusk) January 7, 2021
Let's switch to Signal: https://t.co/IHUyjHslCu https://t.co/iMAQDFs20h pic.twitter.com/AkAB5muO7p
— Azmat Parrey (@iamazmatparrey) January 10, 2021
At least the Qing dynasty actually fought the Brits and the French during the Opium Wars. Europe let the gates wide open to American digital colonialism. And now they have a populace addicted to Google, Facebook, Instagram, WhatsApp. It's way past due for a rebellion.
— DHH (@dhh) August 3, 2020
"The concentration of data is concentration of power" @AlJazeera What is Digital Colonialism? Read more to understand more of how tech giants are affecting the digital ecosystem of the global south.https://t.co/IdIe3rwTiq pic.twitter.com/DAmI0mswdO
— Africa Business Forum @ Berkeley-Haas (@HaasAfrica) March 14, 2019
Saat saya retweet ini yang komen baru 1.
— Haikal Hassan Baras (@haikal_hassan) January 11, 2021
Padahal ini berita sangat penting dalam solusi berbangsa ttg hambatan komunikasi.
Ya..! salah satu masalah bangsa adalah KOMUNIKASI https://t.co/FvxXZMTEbR
Abah Roudh Ungkap Rencana Pertemuan Wapres dengan Habib Rizieq Batal karena Ada yang 'Menelpon'https://t.co/WhlreBjrKl
— GELORA NEWS (@geloraco) January 11, 2021
Seorang narasumber juga bercerita bahwa pemerintah mendapat masukan dari kalangan pengusaha. Pebisnis mengeluhkan soal dampak dari aktivitas Rizieq Syihab dan FPI terhadap keberlangsungan usaha. #DiBalikLiputan #SetelahFPIDilarang
— Majalah Tempo (@temponewsroom) January 11, 2021
Yang Mengeluh itu Para Pengusaha main dalam " Bisnis Portitusi, Bisnis Miras dibulan puasa, Bisnis Makanan dibulan puasa tanpa etika, Bisnis Hiburan Syawat dll " ya pak @jokowi ? pic.twitter.com/4ohrxcK0e4
— IG : Nicho Silalahi. YouTube : Migran TV (@Nicho_Silalahi) January 11, 2021
https://t.co/GPMBQ6jt9j
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) January 12, 2021
Menurut https://t.co/n4eePAQ6GQ Presiden Jokowi disebut inginkan efpe-i dibubarkan. Apalagi ada desakan pengusaha, membuat semakin bulat tekad.
Masalahnya kenapa pakai tangan 6 orang Petinggi Negara
Kenapa tdk pakai tangan Presiden langsung?
Biar dicatat
Dominasi modal finansial sbg modal utama politik sangat merusak krn sistim politik kita ikuti model kapitalisme ugal2an ala Amerika, perlu cukong. Berbeda dgn Eropa, parpol dibiayai negara. Anggota DPR bekerja utk rakyat, sehingga kesejahteraan sosial, ekonomi, kebahagian tinggi. https://t.co/fQkBa826LU
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 5, 2021
Jusuf Mahdi: Peran Bela Negara Sebagai Kontra Intelijen Terhadap Infiltrasi Lawan https://t.co/W1eBYqIxqf pic.twitter.com/ZHFGLc4TSx
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) January 10, 2021
#RepublikPencitraan @RamliRizal: Mas @SBYudhoyono: articulate, a classic SBY's grace and the arguments come across crisp & clear. Key question: is @jokowi capable of looking at the opportunities and meet the challenge? Unfortunately not, too vested-...https://t.co/n8VtASlqwa pic.twitter.com/U0RC1PKu3S
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) January 9, 2021
Setelah 59 Rekening FPI, 7 Rekening Anak Habib Rizieq Juga Diblokirhttps://t.co/tDNbLpcU0n
— GELORA NEWS (@geloraco) January 11, 2021
Ibunda pak Munarman lagi berbaring sakit ...Sementara rekening pribadi beliau di blokir Bank padahal itu uang buat biaya pengobatan ibundanya.๐ญ๐ญ๐ญ.
— Romitsu Top (@RomitsuT) January 11, 2021
Mohon doakan ya teman teman ...agar ibunda pak Munarman cepat sembuh dan sehat kembali , aamiin ya rabbal alamin ๐๐ pic.twitter.com/k1vs7Az9sS
Apa pernah dengar Rek Istri dan Anak Maling ini di blokir? pic.twitter.com/d8VV0A4bzl
— Abdullah Rasyid (@abdullah_rasy) January 11, 2021
Kapan INDONESIA bisa ?
— Si Tepeng ๐ (@85albasrihasan) January 11, 2021
Wallohualam
Bth kesadaran tingkat tinggi hampir smua lini telah di monopoli sampai masalah mimpi saja dj prosses! ๐คฆ pic.twitter.com/zS5ZF6SfbC
Vaksin Corona disebut menjadi kunci penyelamat nyawa. Namun perlu diingat, usai disuntik vaksin jangan langsung pulang atau beraktivitas yaa. Ini alasannya.
— detikcom (@detikcom) January 6, 2021
via @detikHealth https://t.co/FUchtciQjX
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin COVID-19 Sinovac. Begini alasannya. https://t.co/1a4qOCCj3p
— detikHealth (@detikHealth) January 11, 2021
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization vaksin COVID-19 Sinovac. Begini alasannya. https://t.co/1a4qOCCj3p
— detikHealth (@detikHealth) January 11, 2021
Sangat paham Vaksin murahan, bukan utk seusia PM Lee Hsien Loong, Trump atau Biden musti Vaksin ber kelas kualitasnya spt PfizerBioNTech atau Moderna. Bukan sombong tapi ber kata fakta (mereka tdk pakai Sinovac) krn usia mendekati 70th dan 70th plus. Akhir kata selamat pakai.๐ pic.twitter.com/VL2GP2dtNT
— Ronnie H. Rusli. MS. PhD. (@Ronnie_Rusli) January 10, 2021
— Bakoel Jamoe (@HotP3pp3rminTea) January 11, 2021
Menkes Budi Gunadi Sadikin: "Total kontrak dan opsi sekitar 666 juta [dosis vaksin corona], sedikit lebih dari yang dibutuhkan masyarakat Indonesia." Bagaimana rinciannya? #kumparanNEWS https://t.co/RCPOnG67kh
— kumparan (@kumparan) January 12, 2021
— adiyatnika (@adiyatnika) January 11, 2021
Hayooo
— Typo Lagi (@S4r4ngHeyo) January 12, 2021
Janjinya vaksin merah putih, Tapi yg nongol Vaksin Palu arit ๐คญ#TolakDivaksinSinovac #TolakDivaksinSinovac pic.twitter.com/f22g6naDNg
dr. Tifauzia : Biar Ditodong Pistol Saya tidak Mau Divaksin Gunakan Sinovac, Saya Mau Vaksin Merah Putih. TITIK...!!!https://t.co/JzWTsPLLiY
— ๐นHimbar_kencana__SMD (@Bun_Eddey___74) January 11, 2021
Kolom kosong sudah terisi hari ini. Efektivitas 65,3%. Dan jenis inilah, yang efektivitasnya paling rendah cuma 65,3%, ...
Posted by Tifauzia Tyassuma on Monday, January 11, 2021
Pidana Menolak Sinovac, Berhentilah Mengancam Rakyathttps://t.co/Ek20YNv4kD
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) January 11, 2021
Kemanjuran Vaksin Sinovac 65,3%, Andi Mallarangeng: Apakah Kita Harus Divaksin dengan Efikasi Serendah Itu? https://t.co/F2VKLbFcqf
— IndonesiaToday (@idtodayco) January 11, 2021
Cuma 65%
— Ramadhan (T Rama) (@Ramadha67898570) January 12, 2021
Kenapa gak dipake yg 95%#TolakDivaksinSinovac #TolakDivaksinSinovac pic.twitter.com/hktlQILln9
Anda Hanya Diberi Jatah
— Agus Susanto II (@Cobeh09) January 11, 2021
Vaksin Dengan Kualitas Paling Rendah (65%)
Dipaksa, Tanpa Opsi,
Bahkan Diancam Kalau Tidak Mau.
- Dr. Tifauzia Tyassuma, https://t.co/JkjUn2BSc5
.https://t.co/2oMyznvnUW pic.twitter.com/NrwVjZsoGt
Wamenkumham: Menolak Vaksinasi Covid-19 Bisa Dipidanahttps://t.co/vVHWKfqsul
— sii_embun (@1ni_embun__) January 11, 2021
Kalian pikir dg mengancam mempidana rakyat, maka rakyat akan tunduk begitu saja..? ๐๐
Cc. Om @Anton_Thabrani
Bagi yg tidak bersedia di vaksin, coba baca UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 5 ayat (3)
๐๐ป๐๐ป pic.twitter.com/NrakTdDDWU
Nich Penjara-in...
— Agus Susanto II (@Cobeh09) January 11, 2021
.
Viktor B. Laiskodat
(Gubernur NTT)
Ndak Mau Disuntik Vaksin Dari Pemerintah.
Mau Beli Sendiri "Vaksin Yang Lain"
Alasannya...
Karena Punya Uang
Ndak Mau Gratisan. pic.twitter.com/dhjZ03Rg3v
Ing ngarso sung tulodho. Di depan memberi contoh.
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) January 11, 2021
Terimakasih Mas @aniesbaswedan & Bang @BangAriza. https://t.co/t0FgPMlRBi
Harusnya mereka ga divaksin kan sudah pernah positif... Nah yg belum itu presiden, wapres, menteri2 dan anggota dpr mpr yg belom positif, beserta keluarganya yang belom pernah terinfeksi covid.. Rakyat mah belakangan..
— Melvi NRA (@NraMelvi) January 11, 2021
Demi suksesi vaksin China kalian ancam rakyat dengan pasal 93 UU No 6/2018 tanpa Karantina Wilayah, saat @aniesbaswedan Minta Karantina Wilayah Ditolak @jokowi. Dalam UU No 6/2018 itu ada pasal 55 dan disana jelas hak seluruh rakyat, apakah sudah kalian penuhi ?#PemburuRente ๐คฎ pic.twitter.com/CWE5ivb4NU
— IG : Nicho Silalahi. YouTube : Migran TV (@Nicho_Silalahi) January 11, 2021
The reason that a lack of integrity is so damaging to you is that a lack of integrity is a form of self-betrayal.
— Teal Swan (@_tealswan) January 11, 2021
Penjelasan tegas pak Gub @aniesbaswedan "SEBAB" diberlakukannya PSBB Ketat di Jakarta 11-25 Januari 2021
— Maha Lembata (@MediaRakyat_) January 11, 2021
Top Leader ! pic.twitter.com/z5SZQTimD2
Epidemiolog: Tak Terkendali, Covid-19 di Indonesia Baru Reda 2024 https://t.co/DfXvmCOXTY pic.twitter.com/QRIrX0STtx
— BeritaSatu (@Beritasatu) January 8, 2021
3-6 Bulan ke Depan Indonesia Diprediksi Alami Masa Kritis Pandemi COVID-19 https://t.co/QzmFeEMkpg
— SINDOnews (@SINDOnews) January 3, 2021
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, vaksin Covid-19 buatan Sinovac belum aman - #Nasional https://t.co/qg1A4F5Yrj
— Kompas.com (@kompascom) December 8, 2020
Epidemiolog: Estimasi Kasus Harian Covid-19 RI Bisa 40 Ribu https://t.co/cblghZGn5T
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) January 7, 2021
BPOM Izinkan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac, Efikasi 65,3 Persen Klik untuk baca: https://t.co/oXTGJLh7JH
— EskaMatahari (@NcuhiRiwo) January 11, 2021
UNTUK INFO, EFIKASI VAKSIN :
1. Sinovac ๐ ( 65.3%)
2. Pfizer ๐ ( 95%)
3. Moderna ๐ ( 94.5%) dan,
4. AstraZenica ๐ ( 80.6%)
Laporkan pelanggaran yg kamu temui dengan memfoto gedung kantor yg melanggar PSBB dari jauh serta pilih sembunyikan laporan kamu ya, agar identitasmu tetap terjaga.
— Pemprov DKI Jakarta (@DKIJakarta) January 11, 2021
Laporanmu dapat mencegah penyebaran Covid-19 di Jakarta.#PSBBJakarta #HadapiBersama #Covid19 #jagajakarta #jaki pic.twitter.com/mZFrXfiLMf
Kementrian Thailand menyetujui penggunaan herbal utk penderita covid19 dari daun Andrographis Paniculata/ Sambiloto.
— Dewi_๐ ฑee (@DewiPuspaVivi1) January 11, 2021
Percobaan pada manusia mengalami efek bagus selama 3 hari pemberian tanpa mengalami efek samping.https://t.co/wDlMyqvxZo
Ini nampol banget.... pic.twitter.com/CdBfuIRu7H
— Don Adam (@DonAdam68) January 10, 2021
MER-C Sarankan Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakithttps://t.co/xYIkbru5He
— SAVE MOSLEM (@SaveMoslem1) January 9, 2021
Kritik Keras Pemerintah, Mardani PKS: Habib Rizieq Itu Mutiara Indonesia!https://t.co/6udyg1IVbe
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) January 11, 2021
Juju Purwantoro @Adv_Purwantoro: pic.twitter.com/vGirtqoz1Y
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) January 12, 2021
Insya Allah hr Selasa 12 Januari 2021 agenda pembacaan putusan sidang praperadilan HRS di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
— SAVE MOSLEM (@SaveMoslem1) January 11, 2021
Tim Adokat HRS sdh melaksanakan tugasnya dn berjuang maksimal mohon kepada para habaib,ulama,ustadz,ustadzah dan umat islam utk bantu doa
Barokallah fikum pic.twitter.com/lTru6gAfRc
Jadi Tersangka Lagi, Aziz Menyindir: Habib Rizieq Bersin Aja Bisa Kena Pidana Kok!https://t.co/7tsouwq1tv
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) January 11, 2021
Habib Rizieq Tersangka Kasus RS Ummi, Pengacara: Seperti Kisah di Novel 1984https://t.co/nOMUB1F5dw
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) January 11, 2021
Jadi Tersangka Tes Swab Corona, Habib Rizieq dan Menantu Terancam 10 Tahun Penjarahttps://t.co/ORO2uXvz4G
— GELORA NEWS (@geloraco) January 11, 2021
Ketika Rezim Sita Semua Harta Buya Hamka 1964
— Zara (@zarazettirazr) January 10, 2021
pemilik penerbitan berkata, “Ummi, buku-buku Buya yang baru dicetak, disita orang.”
“Penyitaan ini dikawal polisi. Ini ada uang sedekah dari kami untuk membeli beras,” sambungnya. https://t.co/6jUe8kjNKU
https://t.co/1jsCMrM5ze
— tengkuzulkarnain (@ustadtengkuzul) January 10, 2021
Dulu rezim Orde Lama memenjarakan buya Hamka selama 2 thn 4 bulan. Apa salah beliau? Tidak ada.
Salahnya hanya krn bersebrangan dgn rezim saat itu.
Sengaja dibuat melarat. Semua buku karya beliau disita, sehingga royalti hilang.
Akankah hal sama berulang?
Penjelasan Beliau Tetang ABB kenapa Di tuduh Terorist
— ๐ด Aku Adalah Aku (@HambaAllah_411) January 8, 2021
Berawal dari Nama Sofyan Tsauri pic.twitter.com/3KWptJzofz
Pengacara Rizieq, Muhammad Kamil Pasha menilai penetapan tersangka yang bertubi-tubi terhadap kliennya seperti kisah dalam novel 1984 karya George Orwell. #TempoMetro https://t.co/szcoUnXJwu
— TEMPO.CO (@tempodotco) January 11, 2021
Reuters: Indonesia Jadi Pasar Penerbangan Paling Mematikan Di Dunia https://t.co/HzgGVaKcE9
— REPUBLIK MERDEKA | RMOL.ID (@rmol_id) January 11, 2021
Selain Kecelakaan Sriwijaya Air, Paranormal Mbak You: 2021 Ganti Presidenhttps://t.co/axvVP1elOH
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) January 11, 2021
Ini adalah sebuah ide untuk pesawat masa depan yang mungkin bisa menyelamatkan ratusan bahkan ribuan orang :) #kamuharustau #PrayForSriwijayaAirSJ182 #11januari pic.twitter.com/k7LdzdbfRT
— TXT dari Bumi (@TXTdaribumi_) January 11, 2021
Yang mengejutkan, menurut warga Jalan Canden, Tingkir, Salatiga tersebut, dari banyaknya proyek, ternyata hanya 1% yang dipesan oleh perusahaan dalam negeri. https://t.co/jeeIbgPU6W
— Zara (@zarazettirazr) January 11, 2021
Kisah Kakak beradik dari Salatiga yang memenangkan Kompetisi Design engineering utk Jet Engine Bracket oleh GE USA mengalahkan Doktor & S-3 lulusan LN. Tapi di tolak kuliah di Teknik Elektro UNDIP krn hny Lulusan SMK otomotive pdhl konsumen Mrk byk dr LN.https://t.co/SvmUUvAChL
— Ayah_e_Faiq (@Dogelkarya82) January 11, 2021
LP3ES: Kecendrungan Otoriter dan Praktek Diktator Semakin Kuat Ketika Oposisi Hilang dan Sipil Lemahhttps://t.co/vztT9n56y7
— GELORA NEWS (@geloraco) January 11, 2021
Tahu demokrasi tapi jadi ketum abadi. https://t.co/d0DR9i3xTA
— Christ Wamea (@PutraWadapi) January 10, 2021
Gubernur Ganjar Pranowo Akui Suka Menonton Film Porno, Wajarkah Untuk Orang yang Sudah Menikah? Ini Kata Psikolog - https://t.co/i4NHmF9VWT
— gempar azha (@GemparAzha) January 11, 2021
Simpan kepcer ini... klo nnt ada yg ditangkap krn hoax.. cukup minta maaf pic.twitter.com/AmDKyTwPum
— Mas Piyu v5 (@maspiyu5) January 12, 2021
Jadi ingin tahu nih, 6 th terakhir upaya apa sajakah yg sudah dilakukan Pemerintahan Pak Jokowi utk swasembada kedelai & gula Pak? https://t.co/b02fehLmq4
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) January 11, 2021
Sobat, itu artinya hukum sudah tak ada, yg ada hanya konspirasi kekuasaan. Jika hukum masih tegak, tak mungkin tumpul ke atas & tajam ke bawa. Disebut hukum karena ada nilai-nilai yg terkandung dalam setiap aturan. Jika hanya aturan semata, semua rezim diktator juga punya aturan. https://t.co/3pMSyevZmS
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) January 11, 2021
https://t.co/yv1TTbquKc Ribet, org Kecil hrs pake ATM, realitas petani harga pupuk mahal dari harga gabah, tdk bisa untung, ada petani yg langsung jatuh miskin. Pemerintah gagal atur tata niaganya!. Mana janji lahan Sejuta Ha 2014? Sistem Presidensial ko tanya? Perintah dong!
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) January 11, 2021
Pak Harto klw muncul di TV selalu berwibawa.
— San Musafir Lara (@MisdiPriansyah4) January 11, 2021
Apalagi klw pidato di Sidang Umum PBB. Tak kalah keren klw lagi pidato di GNB (Gerakan Non Blok) yg pada saat itu Pakta warsawa pimpinan Uni soviet dan Nato pimpinan USA harus berhitung hati hati dgn GNB pimpinan Pak Harto
Keren kan! https://t.co/OwhK4rwkRX
Lah ternyata menghapus CCTV juga ? Kenapa harus main hapus, kalau yakin apa yang dilakukan adalah hal yang benar ? pic.twitter.com/kV8j1mBwUl
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) January 9, 2021
Rekomendasi Komnas HAM, Advokat: Banci, Tak Bisa Seret Pelaku ke Pengadilan HAM https://t.co/ubdyiWENaQ
— TintaSiyasi Id (@tintasiyasi_id) January 10, 2021
FPI Tanggapi Temuan Komnas HAM: Tak Ada Bukti Pengawal HRS Punya Senpi https://t.co/EL6BxACIps
— IndonesiaToday (@idtodayco) January 11, 2021
Keluarga Laskar FPI yang Ditembak Mati Gugat Bareskrim https://t.co/qWCiuANnuU
— VIVAcoid (@VIVAcoid) January 11, 2021
Dari pihak keluarga sudah mengizinkan utk di Blow Up dimedia sosial... agar publik mengetahui betapa Biadab nya para pembantaian ke 6 Laskar FPI. kasus ini harus di usus tuntas siapa dibalik dalang pembunuhan ke 6 Laskar FPI. Si pelaku hrs dihukum seberat"nya #CruelRegimeatKM50 pic.twitter.com/vej6QEq1Jc
— Harry-Love ๐ฎ๐ฉ❤๐ต๐ธ (@HarryRidwan_Ay) January 11, 2021
Jadi kasus ini gimana yah
— Zara (@zarazettirazr) January 11, 2021
Pelakunya ADA tapi belon diumumin? Gimana ngadilinnya yah?
Hanya bertanya aja soalnya korban #SJY182 aja uda jelas, pilotnya siapa dan pencarian, blackbox uda ketemu katanya. Ada progres gitu loh pic.twitter.com/yeWO9DhwxQ
Rocky Gerung Baca Rencana PDIP soal Kekosongan DKI Jakarta: Jangan Kaget kalau Plt-nya Risma https://t.co/0FrCu5NGYv
— IndonesiaToday (@idtodayco) January 11, 2021
KPK Temukan 16,7 Juta Sasaran Bansos Tanpa NIK, Gde Siriana: Potensi Kerugian Negara Rp 5 Triliun https://t.co/s0ubHzUCJZ
— REPUBLIK MERDEKA | RMOL.ID (@rmol_id) January 11, 2021
KPK Minta Risma Hapus 16,7 Juta Warga di Data Penerima Bansos yang Tak Punya NIKhttps://t.co/OoupcfD0mL
— GELORA NEWS (@geloraco) January 11, 2021
Bagus Mensos Risma, pengganti Juliari,”blusukan”ke @KPK_RI,lembaga yg sudah sampaikn temuan 16 jutaan data bermasalah Bansos covid-19. Tapi ketemu saja tak cukup,Mensos yg dulu jg ketemu KPK. Penting focus&serius perbaiki,agar korupsi Bansos tak terulangi. https://t.co/JaZjyKOigc
— Hidayat Nur Wahid (@hnurwahid) January 11, 2021
Dilaporkan Warga Surabaya, Risma Terancam Hukuman 10 Tahun Penjarahttps://t.co/1ri5T4n7bC
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) January 11, 2021
Polda Metro Jaya Tolak Laporan soal Mensos Risma Blusukanhttps://t.co/Iry7oPqIRW
— GELORA NEWS (@geloraco) January 11, 2021
Besok, Giliran Anak Jalanan Minta Juliari Dituntut Hukuman Matihttps://t.co/OAeVbMCUhO
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) January 11, 2021
Geram Kedelai Masih Impor, Bukti Jokowi Dan Kabinet Tak Berbuat Apa-apahttps://t.co/cAhWYGuqMC
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) January 11, 2021
Kok ndak ada yg ngingetin bahwa itu 'false argument': @jokowi Geram Subsidi Pupuk Rp 33 T ?
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) January 11, 2021
Itu pertanyaan salah arah, prodiksi padi tanpa subsidi akan lebih anjlok lagi. Krn ratio harga dasar gabah thd pupuk non-subsidi kurang dari 1.https://t.co/L0IuNndSZW
KPK Tidak Boleh Nyatakan Harun Masiku Meninggal Tanpa Melihat Jasadnya https://t.co/v4MRTOZcTZ
— IndonesiaToday (@idtodayco) January 12, 2021
How can you not love someone that looks at you like that? ๐ถ❤️๐พ#ADOPTION #AdoptionResponsable pic.twitter.com/9yfLBHgIIw
— ELEONORA (@bellalilli16) January 11, 2021