People are being accused and frightened. A lot of activists and reporters are jailed and innocent people are killed. Even after being killed, they are accused for something beyond reasonable way thinking. This is insanity. #IndonesiaHumanRightSOS Cc: @UNHumanRights @AJEnglish
— Mariska Lubis (@LbsMariska) December 18, 2020
Silahkan dishare ke manapun. #IndonesiaHumanRightSOS #IndonesiaHumanRightsSOS
— Mariska Lubis (@LbsMariska) December 18, 2020
Jangankan demo , mimpi pun susah dinegeri yg katanya negeri demokrasi ini...... https://t.co/J2VdeIJMeO
— negeri ini lebih baik tanpa presiden (@rudikeruk310) December 18, 2020
hope that there will be law enforcement for human rights that is as fair emergency as possible #IndonesiaHumanRightsSOS #IndonesiaHumanRightsSOS https://t.co/s2oNRBF75o
— WEnx's (@WEnxs126) December 18, 2020
Era aneh, mayat jadi terlapor. Mimpi dipidanakan.
— Christ Wamea (@PutraWadapi) December 18, 2020
Akan di siapkan surat pemanggilan utk para jenazah yg sdh dikubur..
— Garangan Wungu (@Argo33Susanto) December 18, 2020
Yang meninggal karena Banyak luka tembak tetap difitnah sebagai pelaku
— Yong Lady (@YongLady4) December 16, 2020
yang mengaku sebagai korban lecetpun tidak ๐
Ada yg bisa jelaskan ๐ฅบ pic.twitter.com/zhqjOacD6G
Sudah minta ampun, masih ditendang, lalu jenazah kembali pada keluarga dengan lubang peluru di jantung plus tuduhan sbg pelaku ? ๐ท https://t.co/9CMoe8ITns
— Lukman Simandjuntak (@hipohan) December 18, 2020
Ngurusin NGIMPI Orang...
— MUSUH PEMERAS PANCASILA (@Muslim_AntiPKI) December 17, 2020
Giliran ROSULULLAAH SAW Dinista Kok Diam Mpoood ⁉️
Meski Jelas Ditemukan Lebam & Kulit Melepuh, Polisi Tetap Klaim Tak Ada Luka Lain Selain Luka Tembakhttps://t.co/ItHDfKbz1N
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) December 18, 2020
Masalah utama di rezim ini adlh Ekonomi hancur, utang semakin menumpuk, korupsi semakin menggila, oligarki dan dinasti politik menjamur persatuan dicabik2 olh buzzerrp. Semuanya ditutupi oleh program islamofobia yakni radikalisme dan intoleransi yg terus digaungkan olh rezim.
— Christ Wamea (@PutraWadapi) December 18, 2020
Rekonsiliasi dengan Habibana, mungkinkah?! Mungkin bila benar paham!
— Mariska Lubis (@LbsMariska) December 18, 2020
Wawancara tokoh oleh Mas @PrilHuseno selalu keren!https://t.co/hXoRqTBD5h
Jalan yang layak ditempuh untuk menyelesaikan persoalan saat ini menurut Massa Djafar adalah dengan menciptakan dialog guna membangun konsensus politik. Jalan ini akan lebih produktif dalam menyelaraskan kehidupan politik bangsa.
Selain itu juga memperbaiki hukum, dan bersama tokoh-tokoh agama berjuang mengatasi pandemi covid-19. Menyatukan kekuatan nasional untuk menghadapi krisis ekonomi.
Pertanyaannya, apakah rekonsiliasi, revolusi akhlak yang ditawarkan oleh HRS menyentuh dan menjawab persoalan pelik yang dihadapi bangsa? Dan bagaimana konsensus politik yang akan dicapai? Apakah para elit politik di negeri ini masih punya political will dan berkemampuan untuk menyelesaikan beberbagai persoalan ditengah carut marut politik domestik dan tarik menarik kepentingan negara adidaya? Kini saatnya momentum yang tepat, untuk meneguhkan kembali garis politik luar negeri, tidak ke Barat dan Timur. Sebagai warisan bijak para founding fathers. Sehingga, rekonsiliasi memang sebuah gagasan dan panggilan moral, dimana konsolidasi kekuatan politik nasional sangat diperlukan tidak hanya mendamaikan anak bangsa. Tapi juga untuk mengembalikan kedaulatan bangsa keluar dari jebakan kekuatan new impelialisme dan kolonialisme.
Kepulangan HRS dari pengasingan politik dan kehadiran beliau dalam percaturan politik nasional, harapan publik dan harapan umat tidak sebatas tokoh ulama. Tetapi sebagai tokoh bangsa, memainkan peran strategis, memikul tanggungjawab historis. Yaitu menyelamatkan negara dari krisis multidimensi bersama dengan tokoh nasional lainnya. Harapan ini bukan tanpa alasan. Meskipun HRS bukan manusia “suci”, modal sosial, modal politik dan kapasitas kepemimpinan politik HRS lebih dari cukup, ditengah merosotnya kepercayaan terhadap pemimpin. (*)
Ketakutan. Orang bersalah boleh lari dari hukuman tapi selama Itu juga Akan terus dikejar kesalahannya sendiri sehingga semakin tidak mampu berpikir jernih dan terus bikin kesalahan.
— Mariska Lubis (@LbsMariska) December 18, 2020
Ya. Adil dan beradab ciri manusia yang punya keseimbangan otak dan hati.
— Mariska Lubis (@LbsMariska) December 18, 2020
Darurat dan urgent.
— Mariska Lubis (@LbsMariska) December 18, 2020
KH Mudzakir: Di Amerika Yang Bukan Negara Pancasila 1 Nyawa Dibunuh Gempar, di Sini 6 Nyawa Hilang Diumumkan dengan Wajah Bengis https://t.co/8wHiKrfRTC pic.twitter.com/YiuHckM9uY
— Mas Piyu Ori :) (@MaspiyuO) December 17, 2020
Fadli Zon Criticizes Jokowi's Government: There Is A Tendency To Return To Authoritarianism - Waktunya Merevolusi Pemberitaan https://t.co/rKgLczBUsJ
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 18, 2020
Sejumlah Aktivis 98 Desak Jokowi Bebaskan Tahanan Politik, Ada Persoalan Apa di Pemerintah?https://t.co/louiQCwfCu
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) December 18, 2020
Massa minta Jokowi bentuk tim independen pencari fakta kasus FPI https://t.co/GydIyPWK9Y
— Republika.co.id (@republikaonline) December 18, 2020
Komnas HAM menyatakan menemukan banyak perkembangan dalam penyelidikan penembakan erhadap enam Laskar FPI. Beberapa temuan Komnas HAM berbeda dengan Bareskrim. Salah satunya yang beda dengan penyidikan Bareskrim adalah lokasi penembakan. https://t.co/SdHeQn0z9X
— ☝๐พMuslim Cyber Army ☪ (@MCAOps) December 18, 2020
#IndonesiaHumanRightsSOS Trending Topic, Netizen: Yang Menghabisi Nyawa Dianggap Pahlawanhttps://t.co/6LDurAGuwm
— GELORA NEWS (@geloraco) December 18, 2020
"Kunjungan" ke Istana hari ini pun diancam akan ditindak tegas. Saya kira akan seperti Kerumunan Pilkada karena Pilkada dan Demonstrasi sama-sama memiliki dasar hukum dan dilindungi Undang-Undang dan Negara.
— Rinan Lail (@Rinan_Lail) December 18, 2020
Ternyata tetap dibedakan #IndonesiaDaruratHAM #IndonesiaHumanRightsSOS
Ini yang di bilang berideologi selain pancasila
— NM (@Dina45893276) December 18, 2020
Kalau mau di cari mana2 tuh orang2 yang berideologi nya masih ada,apa enggak patut dicurigai?kemana arahnya?
Semakin terang semakin menderang.
— Geisz Chalifah (@GeiszChalifah) December 18, 2020
Orang2 yang “menisbatkan” Islam dengan terorisme akan menanggung 2 dosa sekaligus: dosa kepada pemilik Islam yaitu Allah SWT dan dosa kepada Negara yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ia bisa lolos dari yang kedua karena sedang berkuasa. Tapi tidak kepada yg pertama.
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) December 18, 2020
Menciptakan ketegangan permanen antara Islam dengan negara memanglah kejahatan lama yang kambuham dalam negara Pancasila kita. Awal penyakit ini muncul karena sila Ketuhanan yang maha Esa terletak pada sila pertama. Mereka masih tidak terima. Sampai sekarang!
— #GS2020KolaborasiYuk (@Fahrihamzah) December 18, 2020
Tegas! Polisi Ungkap Terorisme Jaringan Islamiah, Fadli Zon: Tak Ada Terorisme Dalam Islam - Jurnal Presisi https://t.co/grJJcmrW68
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 18, 2020
Aktivis 98: "Tindakan aparat keamanan yang melakukan penembakan terhadal 6 Laskar FPI bukanlah kategori peristiwavhukum biasa. Akan tetapi, masuk kategori hukum berat karena berkaitan dengan perlindungan terhadap hak hidup warga negara. "https://t.co/4n93yWlxvl
— ☝๐พMuslim Cyber Army ☪ (@MCAOps) December 18, 2020
Menarik juga penjabaran soal MEDIA pada saat ini ๐ penting ini karena menyangkut pembentukan opini pic.twitter.com/K6I3JYu7ap
— Zara (@zarazettirazr) December 16, 2020
SUDAH LAMA RR ingatkan tunda proyek InfrAstruktur@RamliRizal https://t.co/o7U0kh9qxi
— Infofier (@fierardi1) December 18, 2020
Menurut Rizal Ramli, sejak akhir Maret 2020 sudah disarankan stop proyek-proyek infrastruktur besar 2020. Jangan gengsi, alokasikan untuk sektor kesehatan, pangan dan daya beli rakyat miskin. @RamliRizal
— Telusur.co.id (@redaksi_telusur) December 18, 2020
Nasihat @RamliRizal Lebih Awal Dari Bank Dunia https://t.co/bshMMxp6t1
— REPUBLIK MERDEKA | RMOL.ID (@RMOLOfficial) December 18, 2020
Rizal Ramli Jelaskan Pentingnya Pemda Terbitkan Laporan Keuangan di Media - https://t.co/CDyV5b9HRm
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) December 18, 2020
@ramlirizal https://t.co/jrEd5djQVp
— Bachtiar Abdullah (@BachtiarAbdull3) December 18, 2020
Jadi Orang Jangan Diem Aja, Ntar Dikira wapres Lu..
— ๏ผซ๏ฝ๏ฝ๏ฝ๏ฝ ๏ฝ๏ฝ๏ฝ๏ฝ (@Kanseulir) December 18, 2020
๐๐
SMELEHEUWKEUN TAGARNYA BRAY
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐#IndonesiaHumanRightsSOS#IndonesiaHumanRightsSOS
#IndonesiaDaruratHAM #TGPFIndependen Bergema @fadlizon dan @hnurwahid Desak @jokowi Bentuk TGPF Seperti Kasus Penembakan Pendeta Yeremia di Papuahttps://t.co/mEvgmwJ489 pic.twitter.com/QLbcmxpVcT
— Alvin Yudistira (@alvinyudistira) December 17, 2020
Dorrrrr...6 nayawa melayang di tangan polisi
— M.S. ALHAIDARY (@Haidary__) December 18, 2020
Kapolda Metro: Keselamatan Rakyat Hukum Tertinggi | Republika Online Mobile https://t.co/ARSQARkg03
PA 212: Demi Kelancaran Investigasi Komnas HAM, Nonaktifkan Kapolda Metro Jayahttps://t.co/uxSGSd36xU
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) December 18, 2020
Polisi Ungkap Ciri-ciri Kotak Amal Milik Jaringan Teroris, Fadli Zon: Jualan Terorisme Tak Habis-habis https://t.co/dJsA7HyD3R
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 18, 2020
Koh tolong sudahi narasi perpecahan spt ini. Kami Mayoritas juga lebaran di rumah kemarin. Tak ada plg kampung. Tak ada sholat berjamaah di masjid. Tak ada saling kunjung silaturahmi.
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) December 17, 2020
Tak ada mayoritas va minoritas dlm pikiran kami. Yg ada bagaimana pandemi segera terkendali. https://t.co/heJPPop1X6
Narasi mayoritas vs minoritas kayak gini yg sesungguhnya berbahaya bagi persatuan bangsa. Kecurigaan jd api dlm sekam. Padahal persatuan Indonesia perlu terus dirajut. Melalui prasangka baik & tindakan yg toleran. Tak cukup dg teriakan NKRI harga mati atau pasang avatar di medsos
— tatak ujiyati (@tatakujiyati) December 18, 2020
Saksikan obrolan saya dengan Bung Munarman, Aktivis n Sekjen FPI. Subscribe, like, comment and sharehttps://t.co/X9v29QDFMq pic.twitter.com/6pVR6xBGXv
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 17, 2020
Perjalanan 22 Tahun FPI (Front Pembela Islam) Dari Sweeping Kemaksiatan Ke Sweeping Kekuasaan Yang Zalim.
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 18, 2020
Simak obrolan sy bersama Sekjen FPI Bung Munarman di youtube channel Fadli Zon Official.https://t.co/PgvxABfAu6#IndonesiaHumanRightsSOS pic.twitter.com/1aC8JAjan4
37 Anggota FPI Disebut Pernah Terlibat Terorisme, Munarman: Pengalihan Isu Pembantaian Laskar FPIhttps://t.co/EEFGZwPe8o
— IndonesiaToday (@idtodayco) December 17, 2020
Tulisan bang @RachlanNashidik soal extra judicial killing, lawful, sedikit cerita soal siapa Munarman dan hanyak hal lainnya. Semoga bisa jd tambahan perspektif. Sehat selalu untuk kita semua.. ๐ https://t.co/otphkP9xo0 pic.twitter.com/PgYot6QshO
— JANSEN SITINDAON (@jansen_jsp) December 10, 2020
KAI: Komnas HAM Harus Bentuk TPF Untuk Usut Penembakan 6 Laskar FPI...https://t.co/bI0igFMoMF pic.twitter.com/4I5ZzQtDNo
— ๐ผ❣ฦถเนฮฑ❣๐ผ (@_ZiaLuiza_) December 17, 2020
Aksi 18/12/20
— ¥@N'$๐ฎ๐ฉ (@yaniarsim) December 17, 2020
Tetap jaga prokes
Tetap dg tujuan :
1. Usut pembunuhan 6 laskar FPI
2. Bebaskan IBHRS
3. Batalkan Omnibuslaw
4. Stop kriminalisasi ulama#IndonesiaDaruratHAM pic.twitter.com/YoUQWsYhm2
Purnawirawan Sugeng waras komentarnya mengenai di bantai nya 6 laskar FPI #AllahWithIBHRS#AllahWithlaskaralmaidah51https://t.co/zSL0rMwU4R
— mach (@machbeach) December 17, 2020
6 Laskar FPI
— Cat who code (@catwhocode) December 18, 2020
-------------
KontraS: No Hope of Talking About Human Rights in Jokowi's Erahttps://t.co/UzkjWtHtlT
Edy Mulyadi: Allah Kirim 30 Pengacara Untuk Saya Melawan Kezalimanhttps://t.co/qzKtuUBD7x
— MEDIA OPOSISI CERDAS (@OposisiCerdas) December 18, 2020
Edy Mulyadi: Polisi Tidak Punya Celah Untuk Menjerat Saya https://t.co/n82WmM69wZ
— IndonesiaToday (@idtodayco) December 18, 2020
Edy Mulyadi Menolak Diperiksa Dan Dijadikan Saksi. Selengkapnya >>> https://t.co/FczDSzSWi8 pic.twitter.com/HmExFeWssT
— Radio Elshinta (@RadioElshinta) December 17, 2020
Temui Kapolri Amien Rais Minta Rizieq Shihab Dibebaskan https://t.co/XuBaJpv3Tl pic.twitter.com/syl5SoG8MA
— KOMPAS TV (@KompasTV) December 17, 2020
Mulai dari ILC Hingga Presiden Rusia, Fadli Zon Ramaikan Cuitan di Twitter - Tuban Bicara https://t.co/9hNDC55ugQ
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 18, 2020
Putin memang pemimpin hebat. Ia tahu masalah n bagaimana solusinya. Ia mengerti rakyatnya n bagaimana mempersatukannya meskipun ada perbedaan. Beruntunglah org Rusia punya pemimpin spt Putin. https://t.co/QfQ0lFGIyM
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 18, 2020
Massa dari FPI dan kelompok lainnya akan mengelar aksi 1812 di depan Istana hari ini. Selain pengamanan, polisi juga menyiapkan rapid test untuk massa aksi. https://t.co/WtkwNPbG0Y
— detikcom (@detikcom) December 18, 2020
#IndonesiaHumanRightsSOS https://t.co/tt5ObOsMLv
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) December 18, 2020
Banyak yg di Tangkap, Allahu Akbar
— ๐ด๐จ๐๐๐๐๐๐๐ด (@QaillaAsyiqah) December 18, 2020
(18/Des/2020) Jakarta.. pic.twitter.com/DBy7ZSpoFq
Alhamdulillah..
— ูู (@Alam_alamudin) December 18, 2020
Hari Kamis desi sudah memprediksi ..
— dickirain (@DickiZyan) December 18, 2020
Jangan" tu kerjaan doi pic.twitter.com/HODrYgnZJ6
#IndonesiaHumanRightsSOS https://t.co/gj0ptf60Vn
— FADLI ZON (Youtube: Fadli Zon Official) (@fadlizon) December 18, 2020
Proses peserta Aksi 1812 dicomot begitu ajj dari kelompok nya oleh polisi
— Waktu Petang (@Mulya_Channel) December 18, 2020
Udh Ada Beberapa Orang yg Di Amankan pic.twitter.com/aPZnZWTPzS
Penjara bukan tempat terhina bagi pejuang
— Ahmad Saepudin (@AhmadS_NU) December 18, 2020
Ayoo bersuaralah kalian para tokoh2 bangsa,dan para negarawan,lihat lah apa yg telah trjdi di negara ini,sadarkah kalian wahai tokoh bangsa,sudah terlena kah dgn kenyamanan hidup kalian,ingat smua itu tdk ada yg abadi#IndonesiaHumanRightsSOS #IndonesiaHumanRightsSOS
— M True (@S3L4m4nya) December 18, 2020
Jalan Abdul Muis Tenabang#IndonesiaHumanRightsSOS #IndonesiaHumanRightsSOS pic.twitter.com/t6Q6jxtoNA
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) December 18, 2020
Minta doanya sahabat, anak relawan SK HAPPI ikut terciduk dlm aksi 1812 di Depan Indosat. Posisi dia memang lagi disamping mobil komando.#IndonesiaHumanRightsSOS #IndonesiaHumanRightsSOS pic.twitter.com/0EFIST3Oll
— GERAKKANKEMBALIKE UUD'45 (@SaveMoslem1) December 18, 2020
Gilanya yg terbunuh dianggap penjahat dg bekas siksaan n tembakan yg mematikan, mereka hanya anak muda yg menjaga gurunya IB HRS, bergejolak Umat Islam Indonesia di+ IB HRS ditangkap krn kerumunan pdhal tdk ada aturan utk itu, kerumunan IB HRS jga tdk akibatkan nambah covid !!!!
— Melinda (@melinda71717) December 18, 2020
AKSI PROTES ATAS PENAHANAN IB HRS DI BANGKALAN MADURA 17-12#IndonesiaDaruratHAM pic.twitter.com/JMrhhMA8nm
— Langit Sentanu (@LangitSentanu) December 17, 2020
Gunakan Kaos HITAM : Revolusi Akhlak di Tasikmalaya
— MARKOM (@MarkomBis) December 17, 2020
Keren Mendukung Pembebasan HRS dari tahanan polisi dan Menuntut Keadilan Atas di Tembaknya 6 Laskar FPI saat mengawal HRS. #IndonesiaDaruratHAM pic.twitter.com/gjvUERjdTF
Umat Islam di Amerika Serikat mengecam penembakan terhadap enam Laskar FPI) yang dilakukan polisi. Mereka juga meminta Habib Rizieq dibebaskan dari penjara Polda Metro Jaya.https://t.co/rfp1C9DORY
— ☝๐พMuslim Cyber Army ☪ (@MCAOps) December 17, 2020
#IndonesiaHumanRightsSOS
— Agus Widodo (@arwidodo) December 18, 2020
Palembang, 17-12-2020 pic.twitter.com/KUzWmbiNBM
Umat Islam Sumedang (17/Des/2020)
— ๐ด๐จ๐๐๐๐๐๐๐ด (@QaillaAsyiqah) December 17, 2020
Di depan kantor Polres Sumedang.. pic.twitter.com/PKNHe6VbsD
Kumandang Takbir Bergema di peloksok Nusantara.
— AndReBoN ๐ด (@BoN_009) December 18, 2020
Dinten Niki kaping 18/12/20 Jogjakarta Bergema...
La Ilaha Illa Allah, Muhammad Rasulullah...
Takbir!!#IndonesiaHumanRightsSOS#IndonesiaHumanRightsSOS pic.twitter.com/00mKkLbOHS
Ternyata bener #IndonesiaHumanRightsSOS https://t.co/F11Er1FmNq
— ๐ด Putra Erlangga ๐ฒ๐จ (@PutraErlangga_) December 18, 2020
Bismillahirrahmaanirrahiim
— Benitton Stolenberg (2) (@BStolenbergs) December 18, 2020
Sambil menunggu gelombang 1 dan 2 beres, barangkali ada yg minat kaosnya, kita samakan harga dg yg kemaren yah 85k belum termasuk ongkir, kwalitas bahan ga berubah, hanya tinta sablon, saya tidak pakai tinta impor jerman
Bantu retweet yah teman ๐๐๐ pic.twitter.com/JwqQ3BY8nM
MasyaAllah..
— Maudy Asmara (@Mdy_Asmara1701) December 18, 2020
Lautan manusia memadati jalan di wilayah Cicurug Sukabumi..
Panjang Umur Perjuangan ๐#IndonesiaHumanRightSOS pic.twitter.com/COuiJR96Yr
Luput Pemberitaan, Aksi 18.12 di Jember Jatim
— Meghan Reborn (@MeghanReborn) December 18, 2020
Tuntut Keadilan, bebaskan IB-HRS dan Usut Tuntas Kematian 6 Laskar FPI pic.twitter.com/NJ5WabBKH0
Panglima Jawara Betawi Minta 4 Anggotanya yang Ditangkap Dibebaskanhttps://t.co/KWLVyEoqHE
— GELORA NEWS (@geloraco) December 18, 2020
Provokator terciduk. pic.twitter.com/CHHmaWsrsw
— ISKANDAR FAUZI (@iskandar__fauzi) December 18, 2020
Saksi Mata Penembakan Pengawal Habib Rizieq: Ada Gaduh di Mobil Terus Tiba-tiba Heninghttps://t.co/WSixyiiU88
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) December 18, 2020
TEMPO pic.twitter.com/YzRhdrEIfx
— RumahAksara™ (@didienAZHAR) December 18, 2020
#IndonesiaHumanRightsSOS#IndonesiaHumanRightsSOS https://t.co/ULFJqYo49m
— Indonesia ๐ฎ๐ฉ Masih Ada ๐ ✊ (@RadjaTidoer99) December 18, 2020
Laporan Forensik Ungkap 18 Lubang Peluru di Jenazah 6 Laskar https://t.co/5BegOp5CQx
— IndonesiaToday (@idtodayco) December 18, 2020
Saya mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19 yang dilaksanakan dalam beberapa waktu mendatang, supaya kita bisa kembali hidup dengan normal.
— Joko Widodo (@jokowi) December 18, 2020
Sembari menunggu, tetaplah disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Koq jadi parno..
— Its♍_ajalah (@itsme_ini) December 18, 2020
Merk ini pun sama ternyata reaksinya beda2 sama tiap orang...
๐ฅบ๐ฅบ๐ฅบ https://t.co/SCPSDHxrIl
— h1lwz (@h1lwz) December 18, 2020
kalau ga divaksin gimana bisa keluar hasil efektivitasnya. pic.twitter.com/ZeRxhMa337
— adiyatnika (@adiyatnika) December 18, 2020
— Dark Age (@StoneCross19) December 18, 2020
Tolong dibaca yah, dalam berita itu yg bilang menolak vaksin didenda 5 juta itu WAKIL GUBERNUR DKI. kata beliau itu di dalam PERATURAN DAERAH, jd berlakunya untuk WARGA DKI.
— Fandy Manuain (@FandyManuain) December 18, 2020
Itu lagi...
— Kardun asepcobra (@Kardun65034867) December 18, 2020
Cuma saya kasihan sama org tidak mampu kena denda..
Dan sebaliknya andai kata yg di suntik vaksin sampai tambah sakit atau fatal nya meninggl apa mereka juga bisa di denda...
Vaksin sinovac buat presiden, para mentri dan anggota dpr, utk rakyat indonesia berikan vaksin pfizer sajaa, kami tak akan menolak ๐ฅฐ๐ฅฐ
— TerraKu (@TerraKu1) December 18, 2020
Kalo bisa dikelola utk impor yg merk pfeizer, bayar gak apa2, daripada nolak sinovac denda 5 jt
— ๐ด Datuk Kayo Indak Bapiti (@datuknanmudo) December 18, 2020
Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa vaksin belum tentu 100 persen bisa melindungi atau menjamin seluruh masyarakat. https://t.co/7mh6So6lcN
— antaranews.com (@antaranews) December 18, 2020
Correction: Memorial Hospital is located in Chattanooga, Tennessee. Not Chicago
— Spiro (@o_rips) December 18, 2020
Pakai kalung ciptaan Mentan yg anti Covid-19 kalau gak kebagian Vaksin Sinovac.
— Ronnie H. Rusli. MS. PhD. (@Ronnie_Rusli) December 18, 2020
China Punya Sinovac Tapi Impor Vaksin Pfizer-BioNtech, DPR: Aneh https://t.co/TDNpACBqCd
— IndonesiaToday (@idtodayco) December 18, 2020
Video Agustus 2020. Presiden @jokowi mengumumkan "Vaksin Merah Putih" sudah diproduksi 30 juta dosis di akhir tahun ini dan ratusan juta dosis di akhir 2021, hingga bisa dijual ke negara lain. Kenyataannya? pic.twitter.com/L4Un5ZH7ag
— Rachland Nashidik (@RachlanNashidik) December 18, 2020
RAKYAT CHINA TAKUT PAKAI VAKSIN LOKAL. pic.twitter.com/pLMyeGaubd
— daengtarang (@daengmatarang) December 18, 2020
Meledak Lagi! Kasus Covid-19 RI Tambah 7.300 Pasien Hari Ini
— Febri✨ (@FebRee17) December 17, 2020
Berdasarkan data Kemenkes hari ini,kasus baru tersebut ditemukan dari 60.629 spesimen yang selesai diperiksa pada hari ini.
Totalnya kasus positif di Indonesia menembus 643.508 orang.https://t.co/l03ehRbar7
RI Peringkat 60 Tangani Corona, Kalah dari Uganda & Vietnam https://t.co/UHL3dTFiAm
— CNBC Indonesia (@cnbcindonesia) December 18, 2020
Hasil Tes Corona RI Tak Akurat, Taiwan Larang TKI Masuk https://t.co/3txt6Uqu8F
— CNN Indonesia (@CNNIndonesia) December 17, 2020
Nah gimana ini bapak ibu BPIP ? ๐คฃ๐คฃ๐คฃ๐คฃ
— Zara (@zarazettirazr) December 17, 2020
Ini bagian dari sila ke 5 Pancasila ayo urusin! https://t.co/cRlPfXEuFZ
Beginilah akibatnya jika bikin kebijakan tanpa persiapan yg matang. Amburadul pic.twitter.com/dAH6h9iItq
— ๐๐๐ ๐ธ. โ๐๐ฃ๐๐๐๐ก (๐ ๐ ๐) (@YanHarahap) December 18, 2020
Tersangka Teroris Ini Dipanggil Profesor, Ternyata Ini Alasannyahttps://t.co/j1YB7KA3Gd
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) December 18, 2020
To give is a natural response to loving someone or something. And to love is a choice.
— Teal Swan (@_tealswan) December 17, 2020
We can work on our ability to give things that do not come naturally to us give, but the majority of your focus when it comes to giving should be on those things that are natural for you to give and that feel good to give.
— Teal Swan (@_tealswan) December 18, 2020
Memang tujuannya begitu biar publik hanya percaya versi penguasa saja.
— kang One (@lobaKaheureui) December 18, 2020
Di fb saja klo bahas HRS/FPI akun siapa pun banyak diblokir.
Kutuk Kartun Nabi Muhammad di Prancis, Putin: Ingat, Menghina Orang beragama, Ada Balasannya https://t.co/bNXvdGK6fG
— IndonesiaToday (@idtodayco) December 18, 2020
Satirkan Pancasila, Rahma Sarita Diberhentikan dari Staf Ahli MPR https://t.co/bbqhoAMIDc pic.twitter.com/DlmCIW1rr9
— twitpos™ (@twitpos) December 17, 2020
Larangan Kerumunan Natal DKI, Ernest Prakasa Sebut Minoritas Mah Nurut Aja, Padahal Luhut Juga Melarang.. Kok Sukanya Mancing Sentimen Antar Umat Beragama? https://t.co/rSVM4TKSUS pic.twitter.com/4XEB4Norea
— Mas Piyu Ori :) (@MaspiyuO) December 17, 2020
Jakarta dan Kota-kota di Dunia yang Membuka Jalan Nyaman Bersepeda https://t.co/sYzNrYB3ms
— ZAMANe (@MajalahZamane) December 17, 2020
"Alhamdulillah kami mendapatkan status Wajar Tanpa Pengecualian selama tiga tahun berturut-turut," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. #TempoMetro https://t.co/oonua3uz3U
— TEMPO.CO (@tempodotco) December 17, 2020
Positif Covid-19 Goodbener @aniesbaswedan menjalani isolasi mandiri kl 17 hari
— Waktu Petang (@Mulya_Channel) December 18, 2020
Hari ini, Jum'at 18/12/2020 @aniesbaswedan dijenguk keluarga utk bercengkrama & melepas rindu di balik jendela rumah isolasihttps://t.co/dqSV3wSjkq
Momen Paling Dinantikan Anak2
So sweet ๐๐ค pic.twitter.com/cjI53P1VJK
Sobat, Faisal Basri Tuding Proyek Akal-akalan Gasifikasi Batu Bara. "Ini kan akal-akalan pengusaha batu bara seolah-olah mereka pahlawan. Seolah-olah DME ini proyek strategis nasional sehingga nggak bayar royalti, nggak bayar PPh, nggak bayar apa-apa".https://t.co/nxV87Nik9r
— HARIS RUSLY MOTI (@motizenchannel) December 18, 2020
Publik ingin tau dari @KPK_RI dan @PPATK sampai mana mengalirnya Dana Bansos utk rakyat susah karena pandemi covid19; yang tega dibegal Mensos Juliardi...utk apa? @emilsalim2010 @FaisalBasri @RamliRizal @msaid_didu @BEMUI_Official @tempodotco @kompascom https://t.co/EPKfEIszfG
— Dipo Alam (@dipoalam49) December 18, 2020
Cakeeeep....๐https://t.co/FxPlo2XJvb
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) December 18, 2020
Kemaren istri saya webinar dg anak2 usia belasan tahun. Tentang sex education.
— Ismail Fahmi (@ismailfahmi) December 18, 2020
Rata2 mereka ingin tahu banyak, tp sering dimarahi ortunya kl tanya, atau takut tanya karena malu.
Jadinya dapat info ya spt ini. Dari pacar temennya, temen2 nya. https://t.co/7ZeuSeI6KG
Akun YouTube Front TV Diblokir, Munarman: Kita Seperti Hidup di Zaman Kekejaman Firaunhttps://t.co/LOFpyucy2D
— DEMOCRAZY News (@democrazymedia) December 17, 2020
ANAK NELAYAN DI MARSOS MENERJANG GELOMBANG LAUT 17KM DEMI SELEKAI PRAJURIT TNI AL DINYATAKAN LULUS. pic.twitter.com/KU9ygIvl1K
— TNI Angkatan Laut (@_TNIAL_) December 17, 2020
Iseng2 ikut rupanya menarik banget dan isiny "daging" semua, terimakasih pak @ismailfahmi atas materiny๐ pic.twitter.com/LLbLSDxS15
— warga komplek wadiyya (@fauzan_azhim) December 18, 2020
Oknum polisi tersebut menggeledah kamar, mengambil uang MS Rp 250 ribu dan sebuah ponsel. Jika MS ingin ponselnya kembali harus membayar Rp 1,5 juta. Dia lalu terus memeras MS agar memberi setoran Rp 500 ribu per bulan agar tidak diboyong ke Polda Bali https://t.co/rHkDzr8Xkh
— Zara (@zarazettirazr) December 18, 2020